Rabu, 08 Mei 2013

Cerita Sedih

Banyak cerita sedih bertebaran di sekitar kita.


Sebuah angkot ngepot di tikungan. Seorang nenek terlempar.
Penumpang: "BANGGGG... STOOOPPP... NENEK-NENEK KELUAR TUH"
Sopir : "Gak papa, udah bayar."


Ibu: Adikmu kok nangis?
Kakak: Kepalanya kejatuhan cicek, saya pukul aja ciceknya pakai gagang sapu.


Cucu: Kek aku nemu biji, bisa jadi pohon rambutan yang besar gak
Kakek: Bisa... nanti buahnya pasti lebat
Cucu: Idih, ini kan biji salak kek.


Ibu: Pak polisi, tolong suami saya dilepaskan pak
Polisi: Memang kenapa suami ibu dipenjara
Ibu: Karena mencuri beras pak
Polisi: Memangnya suami ibu sifatnya bagaimana?
Ibu: Dia mah sering mukulin saya Pak.
Polisi: Kenapa ibu minta suami ibu dilepasin
Ibu: Beras di rumah habis Pak.


Guru: Kalau kamu melihat ada korban kecelakaan yang kepalanya pecah tergelatk di jalan, apa yang kamu lakukan?
Dian: Muntah-muntah Pak.


Ibu: Anak saya tolong dipenjara aja pak, jadiin anak negara. Anak saya nakal banget
Polisi: Kalau anak ibu nakal, apa yang ibu lakukan
Ibu: dia saya gamparin pak.
Polisi: seharusnya dia ibu nasihati, jangan digampar
Ibu: Tapi, kalau saya nasihati, saya yang digampar pak.


Tukang Sayur: (Teriak-teriak di jalan kompleks jam 1 siang)... SAYUUURRRR.... SAYUURRRR..
Ibu: Bang punya otak gak?
Tukang Sayur: Udah abis bu tadi pagi.
Ibu: Pantesan, orang lagi pada tidur, malah tereak-tereak


Suami: Kamu boleh nuntut cerai, Bawa semua barang, bawa anak-anak, mobil silakan dibawa, sertifikat tanah ambil... tapi ada satu syarat.
Istri: Apa?
Suami: Aku ikut...


Istri: Aku tadi dimaki-maki sama orang di jalan
Suami: Kenapa?
Istri: Cuma gara-gara dia jalan kaki dan aku naik mobil
Suami: Kok bisa?
Istri: Dia lagi jalan.... terus aku tabrak


Anak 1: Ayahku dipanggil Gubernur dong kemarin
Anak 2: Sombong, Ayahku kemarin dipanggil Menteri
Anak 3: Ayahku dipanggil Presiden dong
Anak 4: Kalian mah belum seberapa... Ayahku dipanggil tuhan dong.


2 komentar:

terima kasih sudah memberi masukan