Kamis, 20 Juni 2013

Salah Kaprah dalam Berbahasa (bagian 3)



Buah simalakama
Aduh… aku harus bagaimana nih, kalau aku ambil yang ini ayahku gak setuju… tapi kalau aku ambil yang itu, ibuku yang tidak setuju… Ouch… bagai makan buah simalakama

Ternyata, nama buahnya bukan simalakama tapi buah malakama
Seperti yang tercantum dalam KBBI

ma·la·ka·ma n, buah si -- buah yg baik dimakan maupun tidak menyebabkan bencana (hanya untuk perumpamaan): bagai bertemu (makan) buah si -- , dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu mati, menghadapi keadaan yg serba salah (apa pun yg dilakukan akan mendatangkan kesulitan)

malakama adalah buah yang tidak ada di dunia ini. mitos.

Penjara seumur hidup
Ada yang berpendapat, penjara seumur hidup adalah hukuman yang diberikan sesuai dengan usianya ketika dijatuhi hukuman.

Misalnya, seseorang ketika dijatuhi hukuman seumur hidup usianya 30 tahun, maka, dia dihukum penjara selama 30 tahun

Hal ini mungkin karena ada sebagian orang mengartikan imbuhan se- dalam seumur hidup artinya adalah ‘menyerupai’, seperti pada kata, segunung, sebukit, selangit. Jadi mereka beranggapan seumur hidup artinya menyerupai umur hidupnya.

Padahal ada makna se- yang lain, yaitu ‘seluruh’, seperti sekota, sedaerah, dan sekecamatan. Jadi yang dimaksud dengan seumur hidup artinya seluruh umur hidupnya.

Jadi, yang benar dari pengertian penjara seumur hidup adalah, hukuman penjara yang diberikan sampai dia meninggal dunia.


garing vs melempem
“Aaaahhh… gak lucu, lawakannya garing.”
Kenapa yah? Lawakan yang enggak lucu disebut garing.

Padahal, setahu saya, garing itu menurut KBBI berarti kering untuk biskuit atau kerupuk, kriuk-kriuk, dan enak dimakan menurut saya.

Nah, kita pasti seneng dong, makan kerupuk yang garing sebagaimana kita senang menonton atau mendengar lawakan yang lucu, enak didengar, dan mudah dicerna

Jadi, menurut saya kerupuk garing sama dengan lawakan lucu
Nah untuk lawakan yang enggak lucu, seharusnya dipakai istilah melempem


bergeming dan acuh
Banyak yang sudah membahas dua kata ini, enggak apa-apa deh. Bonus…

Jika yang dimaksud oleh kita adalah tidak bergerak seperti dalam kalimat

               --Walaupun diancam dia tetap tidak bergeming.--

Maka, tidak perlu lagi ditambah kata tidak di depan kata bergeming. Karena dalam KBBI arti bergeming (kata dasar: ‘geming’) adalah

ge·ming Jk, ber·ge·ming v tidak bergerak sedikit juga; diam saja;

ter·ge·ming v terdiam

Jadi kalimat yang benar adalah
               
                  -- Walaupun diancam dia tetap bergeming.--

Kata acuh dalam KBBI memiliki arti
acuh v peduli; mengindahkan: ia tidak -- akan larangan orang tuanya;
-- tak -- tidak menaruh perhatian; tidak mau tahu;

meng·a·cuh·kan v memedulikan; mengindahkan: tidak seorang pun yg ~ nasib anak gelandangan itu;

acuh·an n hal yg diindahkan; hal yg menarik minat

jadi, kalimat

Saya benci dia, walau sudah saya sapa baik-baik, tetapi dia tetap mengacuhkan diriku.

Jika yang dimaksud adalah dicuekin, maka kalimat yang tepat adalah

Saya benci dia, walau sudah saya sapa baik-baik, tetapi dia tetap tidak  mengacuhkan diriku.

Coba lihat frasa ‘acuh tak acuh’ jika diterjemahkan adalah ‘peduli gak peduli’

Selasa, 18 Juni 2013

Salah Kaprah dalam Berbahasa (bagian 2)

oleh Hari Untung Maulana


Salah kaprah (lazim atau biasa) adalah sebuah kondisi ketika sesuatu yang salah itu dianggap benar. Padahal secara ketentuan atau hukum yang berlaku hal itu jelas-jelas salah. Termasuk dalam segi penggunaan bahasa Indonesia dan idiom-idiomnya.

Nomine
Sering kita dengar kalimat
“Akan saya bacakan Aktris Terbaik 2012, nominasinya adalah… (jreng…jreng…jreng…) Caca Marica Hei Hei….”

Kata nominasi di atas maksudnya si Cacanya kan? Padahal seharusnya kata yang benar adalah nomine.

Dalam KBBI tertulis

no·mi·ne /nominĂ©/ n orang yg dicalonkan (diunggulkan)

no·mi·na·si n 1 pengusulan atau pengangkatan sbg calon; pencalonan: -- lurah akan diumumkan pd bulan depan; 2 yg dicalonkan: ia tak termasuk dl --;

me·no·mi·na·si·kan v menjadikan nominasi: peserta kongres ~ lima calon untuk menjadi ketua umum

no·mi·na·tor n orang yg mencalonkan (mengunggulkan): ada yg berkelakar bahwa para -- itu justru tidak berbicara apa-apa

Jadi kalimat lengkap yang dapat mencantumkan ketiga kata tersebut misalnya…

Para nominator sedang menyusun nominasi aktor terbaik dengan salah satu nominenya adalah Ayun Ganteng.

Tidak ada kata jerigen, almari, nggak, dan resleting
Dalam KBBI tidak kita temukan makna kata-kata di atas, karena kata yang benar adalah jeriken, lemari, enggak, dan ritsleting.

Catatan: kata ritsleting baru masuk dalam KBBI edisi keempat.

Carut marut
Sering kita membaca atau mendengar kalimat, “Kondisi politik Indonesia dalam keadaan carut marut.”  Maksudnya, kondisi politik Indonesia dalam keadaan kacau.

Dalam KBBI kita temui
ca·rut [1] a keji, kotor, cabul (tt perkataan);
-- capai ark carut-marut;

ca·rut-ma·rut n bermacam-macam perkataan yg keji;

ber·ca·rut v bercarut-carut;

ber·ca·rut-ca·rut v 1 mengeluarkan perkataan yg keji-keji; 2 memaki-maki (dng kata-kata yg kotor);

men·ca·rut-ca·rut v bercarut(-carut);

mem·per·ca·ruti v menghina orang dng kata-kata yg keji; memaki-maki;

pen·ca·rut n orang yg suka mencarut

Nah, kata yang tepat seharusnya adalah karut marut, seperti yang tercantum dalam KBBI
ka·rut, ber·ka·rut a kusut; kacau tidak keruan;

ka·rut-ma·rut a 1 kusut (kacau) tidak keruan; rusuh dan bingung (tt pikiran, hati, dsb); banyak bohong dan dustanya (tt perkataan dsb); 2 berkerut-kerut tidak keruan (tt muka, wajah, dsb): kulit mukanya ~ dan penuh dng penyakit cacar;

me·nga·rut v 1 mengusutkan; mengacaukan; membuat rusuh tidak keruan; 2 berkata tidak keruan; berbohong


Anjing menggonggong kafilah berlalu
Pernah dengar dong, peribahasa di atas… maknanya adalah, walaupun banyak yang mengkritik kita tetap jalankan apa yang kita anggap benar.

Mari kita baca KBBI
gong·gong v, meng·gong·gong v 1 membawa dng mulut; menggondol: kucing ~ tikus; 2 menyalak: anjing ~ ketika pencuri itu masuk ke halaman rumah itu;

meng·gong·gongi v menyalak berulang-ulang: anjing-anjing itu ~ orang asing yg hendak membuka pintu pagar itu;

gong·gong·an n hasil menggonggong; yg digonggong

Saya berpendapat, peribahasa di atas lebih mengacu pada kata gonggong yang maknanya membawa dengan mulut.

Gonggong yang artinya menyalak mungkin keluar setelah salah kaprah makna peribahasa itu di masyarakat.

Buktinya, gonggongan tidak diartikan salakan melainkan hasil menggonggong atau yang digonggong.
Ini pendapat saya lho.

Salah Kaprah dalam Berbahasa (bagian 1)



Oleh: Hari Untung Maulana

Salah kaprah (lazim atau biasa) adalah sebuah kondisi ketika sesuatu yang salah itu dianggap benar. Padahal secara ketentuan atau hukum yang berlaku hal itu jelas-jelas salah. Termasuk dalam segi penggunaan bahasa Indonesia dan idiom-idiomnya.

Naik busway
Jika kita ke Jakarta dan bertanya, “Mau naik busway haltenya dimana ya?” maka pasti orang di Jakarta akan segera memberi tahu halte busway terdekat. Padahal, secara bahasa, penggunaan istlah naik busway merupakan kesalahan.

Dari kata ‘bus’ yang artinya alat transportasi dan ‘way’ yang artinya jalan, kata busway mengacu bukan pada fisik busnya tetapi pada jalan busnya. Sehingga penggunaan busway yang tepat adalah kalimat “Pembangunan busway koridor IV sudah selesai dilaksanakan”

Minal aidin wal faidzin bukan mohon maaf lahir batin
Sering kita ucapkan serangkain kumpulan kata (frasa) di atas. Malah, sebagian masyarakat menganggap bahwa terjemahan ‘Minal aidin wal faidzin’ adalah mohon maaf lahir batin. Padahal salah. Minal Aidin Wal Faizin memiliki terjemahan sebagai berikut:

“dari orang yang kembali dan orang-orang yang menang.”

Terjemahan bebasnya adalah ”Semoga Anda termasuk orang-orang yang kembali (ke jalan Tuhan) dan termasuk orang yang menang (melawan hawa nafsu).”

Bahkan frasa tersebut tidak ada lho dalam khasanah berbahasa di negeri Arab sana.


Tidak kata jerapah, alpukat, dan dulu di KBBI
Kalau mau mencari di kamus… maka kita tidak akan menemukan kata jerapah, alpukat, dan dulu.

Kata yang ada di kamus adalah zarafah, avokad, dan dahulu

Kata dahulu lebih sering dipakai… misalnya: pendahuluan, mendahului, didahulukan, dan pergi dahulu

Silaturahmi atau Silaturahim
Kalau dibongkar berdasarkan asal kata… ternyata silaturahmi berasal dari kata silah yang artinya menyambung dan rahmi yang artinya rasa sakit ketika ibu melahirkan. Jadi yang disambung malah rasa sakit.

Jadi, kata yang tepat seharusnya silaturahim… dari kata silah (menyambung) dan rahim (rasa kasih sayang).


Sekretaris jenderal
Memang sih, di KBBI ada maknanya yaitu:

sek·re·ta·ris /sĂ©kretaris/ n orang (pegawai, anggota pengurus) yg diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dsb; penulis; panitera;
-- jenderal 1 sekretaris umum (pd partai, persekutuan sekerja, dsb); 2 pegawai tinggi pd departemen yg bertugas mengurus berbagai pekerjaan departemen;

Tetapi menurut saya… istilah sekretaris jenderal tuh aneh banget… coba bayangkan… jenderal siapa? Jenderal apa?

Sesungguhnya istilah sekretaris jenderal berasal dari kata bahasa Inggris General Secretary, yang kalau diterjemahkan artinya sekretaris umum… bukan sekretaris jenderal.

Terbukti kan, pengertian di kamus adalah sekretaris umum (pd…dst).

Tips Memimpin Rapat



Tips Memimpin Rapat

Naskah oleh: Saiman
Sumber: Majalah Humor Oktober 1996 (hlm: 98-99)

Rapat adalah peristiwa rutin yang terjadi di kantor-kantor.
Tidak terkecuali, terjadi juga di kantor tempat Anda bekerja.
Beberapa kantor ada yang membiasakan pergiliran karyawannya untuk jadi pemimpin rapat.
Siapa tahu, Anda kebagian memimpin rapat.
Supaya tidak gentar ketika memimpin rapat, tidak salahnya, tips ini Anda jadikan tinjauan.
Siapa tahu, rapatnya makin runyam

Posisi duduk ada diantara peserta
Namanya pemimpin, ya, kudu berada di antara yang dipimpin. Jangan terlalu renggang, jangan juga terlalu rapat. Buat ruangan untuk bernapas. Paling ideal, posisi Anda adalah di tengah-tengah, supaya mudah melihat dan dilihat peserta rapat.

Membuka rapat
Mulailah dengan tenang, suara yang mantap. Katakan bahwa rapat dimulai. Kalau perlu Anda ngomong bahwa yang jadi pimpinan rapat adalah Anda, bukan yang lain. Nggak usah cerita, berapa honor yang Anda terima untuk tugas khusus ini.

Membacakan agenda rapat
Supaya peserta rapat tidak bingung dan linglung, sebaiknya Anda membacakan daftar acara yang akan disajikan. Tuliskan waktu tiap item-nya. Selain berfungsi menghemat waktu, juga bisa untuk menghindari bahan obrolan yang ngelantur. Biar tambah seru, suruh saja salah seorang peserta rapat yang suaranya paling merdu untuk membacakannya.

Mempersilakan peserta untuk bicara
Rapat memang beda dengan pidato. Kalau pidato atau kampanye, mungkin hanya Anda yang layak bicara, tapi ini rapat, Bung. Yang lain punya hak untuk bicara. Makin banyak yang bicara, biasanya makin bingung peserta rapat. Inilah seninya….

Sesekali minta penjelasan
Bila Anda merasa kurang jelas dengan ucapan atau maksud ucapan pembicara rapat, silakan Anda minta si pembicara untuk menjelaskannya. Kalau sudah dijelaskan Anda enggak ngerti juga, ada dua kemungkinan, yang menjelaskan kurang lihai atau Anda yang telmi (telat mikir)

Memancing yang lain untuk bicara
Ini kalau terjadi ke-“hening”-an dalam rapat. Kalau rapat sepi-sepi aja, biasanya peserta pada ngantuk. Untuk itulah, Anda harus pandai mengatur ritme rapat. Memancing minat peserta untuk ngomong, memberi saran, atau memprotes pembicara yang sebelumnya. Ingat, batasi jumlah orangnya. Supaya suasana rapat tidak berubah jadi arisan

Membuat catatan
Kecuali saat rapat Anda disediakan sekretaris. Kalau tidak, ya, bikin coretan sendiri. Tujuannya jelas, untuk dokumentasi. Siapa tahu, yang ikut rapat merasa tidak pernah ngomong, tapi kalau di catatan Anda ada, apa lagi yang bakal disangkal?

Bikin kesimpulan
Tinggal baca lagi, apa-apa yang dianggap perlu dalam rapat tadi. Kalau masih ada masalah, jangan disimpan dalam hati. Jangan lupa, ucapkan terima kaish pada yang ikut rapat. Siapa tahu, kalau ada rapat dadakan, Anda dipilih jadi pimpinan lagi. Atau Anda akan diangkat sebagai karyawan yang kerjanya cuma mimpin rapat