Seorang tua tampak
terkantuk-kantuk menjaga warung permennya
Sudah seharian
jaga warung belum juga ada pembeli
Tiba-tiba
dia dikagetkan dengan kedatangan seorang anak kecil, kita panggil saja ia
Farhan.
Farhan : Kek,
beli permen cicek dong sekilo.
Kakek:
: Hadoh,
permen cicek di atas lemari lagi. Sebentar ya, kakek ambil tangga dulu di
belakang.
Sang kakek penjaga warung bergegas ke belakang dan mengambil
tangga serta menyenderkan di lemari dan menaikinya.
Kakek : Berapa
tadi?
Farhan : Sekilo
kek..
Kakek : Hadooohhh….
Plastiknya ketinggalan lagi di belakang. Tunggu dulu ya, tadi udah kepegang,
ngambil tangga malah ketinggalan plastiknya di belakang.
Sang kakek
melangkah menuju belakang dan kembali dengan plastik killoan di tangannya. Tertatih-tatih
dia menaiki kembali tangga itu dan mengambilkan permen cicek dari dalam toples
kaca besar. Turun dan menimbang permen cicek tersebut. Kemudian kembali menaiki
tangga dan mengembalikan kelebihan permen ciceknya. Dia sudah ngos-ngosan
Kakek : Nih
permennya..
Farhan : Makasih
ya kek….
Farhan pergi
meninggalkan si kakek yang melet-melet kehausan. Karena warungnya kecil, kakek
itu segera mengembalikan tangga yang baru dipakainya ke belakang. Ketika baru
meletakkan pantatnya di kursi. Farhan datang lagi.
Farhan : Kek,
beli permen cicek lagi dong sekilo.
Kakek:
: Ampuuuunnnn….
Kenapa kagak dari tadi si Han…
Farhan : Punya
aku diminta adik…
Sebagai
pengusaha yang komitmen, sang kakek memulai lagi prosesi siang itu. Ke belakang,
ambil tangga, senderin, sekarang gak lupa plastiknya, naik tangga, ambil
secukupnya, timbang, kembaliin kelebihannya, ngasih ke farhan, farhan say
thanks, si kakek mengembalikan tangga ke belakang. Dan duduk lagi kecapekan.
Baru 2 menit melepas lelah sembari kipas-kipas pakai jari. Datanglah Farhan
untuk yang ketiga kalinya.
Farhan : Kek,
maaf ya, permen ku tadi diminta si Daus, anaknya Pak RT. Aku beli lagi dong sekilo
permen ciceknya.
Kakek:
: Toloooonnggggg!!!!
Farhan… Kakek udah dua kali bolak-balik. Napas udah senen kamis jumat asma.
Farhan : (matanya
berkaca-kaca pengen nangis)
Kakek : Iya…
iya…
Dimulai lagi ritual siang itu. Tetapi kini lebih slow motion¸ambil tangga, naik, ambil
permen, turun, nimbang, ngembaliin sisa permen dan ….
Ketika si kakek sedang mengembalikan sisa permen timbangan. Datanglah
seorang anak kecil, kita sebut saja si Furqon.
Furqon : Bellllliiiiiii….
Kakek : Eh
Furqon, mau beli permen cicek sekilo juga kamu?
Furqon : Enggak
kek…
Kakek : (menghela
napas panjang)
Kakek melanjutkan menyimpan sisa permen, turun, ngasihkan ke
farhan dan permisi sebentar ke furqon tuk mengembalikan tangganya ke belakang. Datanglah
dengan muka pucet dan uban tambah 15 helai. Sambil ngos-ngosan, di duduk di
kursinya.
Kakek : Hah…hah…hah…
Kamu mau beli apa furqon?
Furqon : Permen
cicek setengah kilo
Kakek : TEPAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan