Selasa, 25 Februari 2014

Teater Untuk Sekolah Dasar 1

Oleh: Hari Untung Maulana

Lihat request dari Mbak Aminatun....
saya jadi mau berbagi kebahagiaan sedikit...

Hari Sabtu kemarin (22 Februari 2014) Anak saya yang pertama Muhammad Farhan Ahda Fadhilla... yang usianya baru 7 tahun (Juli 2014 besok 8 tahun).... kelas 2 SD.... Ikut lomba pantomim tingkat rayon. jumlah peserta sekolah sih banyak, tapi yang ngirim pantomim hanya 14 sekolah.....

                 dan si Farhan................. mendapatkan peringkat harapan 1...

                                        surprise banget.... padahal 'musuh'nya semua anak kelas 6....
                                           
                                                                 yang penting dia berani mencoba dan maju......
 
                                                                             yang penting lagi.... dia benar-benar keturunanku.

kembali ke inti... stop curhatnya....

Bagi seorang anak SD... Teater tuh memang suatu kegiatan yang multidimensi dan berAAAAAAtttt!!!

ada membaca di sana (baca naskah yang tebel itu)
ada berbicara di sana (dengan intonasi dan penghayatan)
ada olah wajah di sana (mengeskpresikan naskah)
ada nyanyian di sana (kalau operet)
ada gerakan di sana (harus sesuai dengan konteks)
yang paling besar.... ada beban psikologis di sana....... NAIK PENTAS, DITONTON, TAKUT SALAH

Ketika latihan... anak-anak sering tertawa, malu, enggak mau ngomong... salah mulu...

                                                      Sabar ya ibu-ibu... bapak-bapak....

Sekarang kita coba untuk mengatasi masalah di atas...

NASKAH
Untuk siswa SD.... kita harus buat naskah sendiri. Enggak bisa pakai naskahnya WS Rendra, Putu Wijaya, atau Samuel Beckett.

Buat naskah sendiri ??...... Susah? enggak lah...

1. Tema naskah harus tema yang diketahui secara umum para pemain.
Misalnya, di buku paket anak-anak kan ada cerita pendek tuh... ada dongeng, cerpen, nah.. cerita pendek itu disadur menjadi sebuah naskah drama oleh guru. enggak panjang-panjang... anak berlima pentas selama 15 menit aja udah buagus banget tuh.... ingat... ini anak SD lho...
                      (yang mahasiswa aja banyak yang enggak mau maen teater)

2. Bisa 'nyontek' dari buku cerita bergambar.
Menurut saya sebagai ajang pembelajaran di kelas... pengarang enggak masalah kok.
Guru cari buku cerita bergambar untuk anak usia 5-6 tahun. Misalnya buku dongeng si kancil dan buaya.
dari buku cerita itu, guru menyadur menjadi naskah drama.

3. Nyontek dari komik yang lagi dibaca anak-anak.
Banyak komik Jepang anak-anak yang memiliki alur simpel dan sedikit tokoh.
Satu buku bisa ada 10 judul. Misalnya komik Mari-Chan, Doraemon, dll
                                                              (cari yang temanya sesuai dan mengandung pembelajaran karakter)
Guru memfotokopi komik tersebut. Minta para pemain untuk membacanya.... kemudian guru memberikan naskah drama yang merupakan saduran dari komik tersebut.

4. Nyontek dari film kartun
Misalnya film kartun nabi-nabi... Guru menyadur kata-kata yang ada di sana lalu dibuat naskah... beberapa kali sebelum latihan, ajak anak menonton bersama setelah sebelumnya sudah diadakan pembagian peran. Jadi, si Amir sudah tahu, bagaimana dia harus berlaku.

Jika ingin membuat naskah sendiri, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan

1. Tulisan harus besar
2. dalam setiap kalimat.... maksimal hanya boleh 5-8 kata. Agar siswa dapat memberikan intonasi yang
    tepat dalam satu tarikan napas dan mudah dihafal. Kalau kepanjangan.... anak tidak fokus dan mudah
    hilang hafalan naskahnya.
3. Adil dalam menempatkan dialog. (Jangan satu pemain hanya mendapat 3 kali dialog, sedangkan yang lain
   sampai 20 dialog.
4. Pilih tema yang ceria
5. Sisipkan amanat dan pesan yang ingin dicapai (lingkungan hidup, perdamaian, dll.)


LATIHAN 
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika latihan teater untuk anak SD

1. Cari tempat yang luas, jika memungkinkan latihan langsung di panggungnya.
2. Ciptakan suasana menyenangkan... bernyanyi dahulu sebelum latihan. Jangan ada bentakan... pasti tu bocah langsung pada mengkeret.
3. Jangan kelaparan dan kehausan
4. Awalan jangan ditonton dahulu... tetapi pada latihan berikutnya, guru dapat menambah kuantitas penonton... (dari teman-temannya saja dahulu)

A. Latihan Membaca Naskah
Minta siswa untuk nyaman, membaca sesuai titik komanya, dan diperbolehkan sambil melakukan kegiatan seperti berkeliling, berjalan, mencoba gesture, dsb.

B. Latihan Berbicara (Berdialog)
Guru harus dapat memberikan model yang bagus. bagaimana harus meninggi suaranya, bagaimana harus rendah, dll.
Siswa pasti akan banyak bertanya dan meminta contoh.... GURU HARUS SIAP.

C. Latihan Ekspresi
Kalau pentas yang bener kan, kita enggak boleh lebay and over acting.... tapi kalau buat anak-anak... ekspresi yang tidak lebay dan wajar itu susah lho.... mereka lebih mudah jika diminta untuk natural....

misalnya, kalau di pentas teater yang beneran, nangis mah cukup terisak.... tapi kalau anak-anak, kadanga terisak saja menurut mereka belum nangis... nangis tuh harus HUUUAAAAA...HUAAAA...
awal-awal sih gapapa... nanti tinggal diberi pemahaman bahwa kalau HUAAA...HUAA... itu untuk nangis yang bagaimana.... dan terisak-isak itu untuk nangis yang bagaimana...

D. Pentas Operet
Guru mengumpulkan lagu anak-anak yang sederhana: cicak-cicak di dinding, naik kereta api, naik-naik ke puncak gunung, dan sejenisnya.... lalu susun lagu-lagu tadi dalam satu cerita. Sebagai awalan, anak sudah tidak dibebani dengan menghafal lagu baru.

E. Gesture
Guru mengarahkan siswa.... kalau bisa jangan memberi contoh terlebih dahulu... tapi minta dia untuk memeragakan.... misalnya: Kalau kamu nangis gimana gerakannya....??

F. Menghilangkan Bercanda, Takut, dan Malu
Awali latihan dengan motivasi.... tujuan pementasan, hikmah berlatih teater, dsb. 
Kalau semua contoh, model sudah dilihat anak-anak.... maka sudah mengurangi beban mereka ketika latihan. Guru tetap harus tegas dengan lembut. Meminta untuk tidak saling mengganggu...

Selasa, 11 Februari 2014

Masaku Wali Asrama : Asrama Abu Bakar NFBS

lagi buka-buka folder, nemu foto langka ini....



Bermain dengan Arah Mata Angin

oleh: Hari Untung Maulana

Setelah anak-anak hafal dengan arah mata angin

Timur - Tenggara - Selatan - Barat Daya - Barat - Barat Laut - Utara -Timur Laut (sambil bernyanyi)

maka untuk mengetes kemampuan anak-anak...
kita minta anak-anak untuk mencari jalan yang tepat untuk menyelesaikan teka-teki ini

sambil menyelipkan tentang akhlakul karimah - karakter keislaman

contoh permainan:


Bermain Menjelaskan Denah

oleh : Hari Untung Maulana

Setelah bernyanyi arah mata angin,
kita ajak anak-anak bermain sebentar....

Minta anak-anak untuk menyelesaikan tantangan ini

Boleh secara lisan ataupun secara tulisan.

contoh tantangan menjelaskan denah


Latihan Kata Baku

Kegiatan ini melibatkan kamus bahasa Indonesia

Hari ini tadi, saya minta seluruh siswa kelas 8 untuk membawa kamus bahasa Indonesia

Beragam kamus bahasa Indonesia yang dibawa.

ada yang tipis
ada yang kamus saku
bahkan ada yang bawa KBBI edisi ke 4

saya minta seluruh anak meletakkan kamus-kamus itu di depan (bawah papan tulis)
di atas 4 buah meja. saya bagi rata jumlah kamusnya.....
(karena banyak juga yang enggak punya atau enggak bawa)

Setelah berdoa.

Saya berikan kertas tugasnya dan saya jelaskan aturannya.

1. Kerjakan tugas hanya dalam waktu 30 menit
2. Cari kata baku yang tidak kalian ketahui (sebelumnya saya sudah memberikan catatan beberapa kata baku) dari kamus di depan.
3. Kamusnya tidak boleh dibawa ke tempat duduk.
4. Kalian hanya boleh melihat kamus tanpa membawa kertas tugasnya
5. Kalau kalian bingung tentang kata yang kalian peroleh.... untuk memastikan, gunakan kamus besar bahasa Indonesia yang besar itu.
6. Silakan di kerjakan.

contoh kertas tugasnya




Kamis, 06 Februari 2014

Pembelajaran Karya Tulis edisi 3

PERSIAPAN SEBELUM MULAI MENGETIK
oleh: Hari Untung Maulana

Biasanya tulisan di bawah (yang di bold) saya print dan saya bagikan ke siswa. Sedangkan tulisan yang cetak miring menjadi penjelasan saya secara lisan melengkapi tulisan yang di bold)

1.    Pastikan bahwa kamu berniat naik kelas. hal ini akan membuat kamu berniat pula mengerjakan karya ilmiah / karya tulis sebagai syarat kenaikan kelas.
                 Saya biasanya memberikan motivasi tentang manfaat berlatih menulis karya tulis. bahwa, sering kali sekolah kita ditunjuk secara langsung untuk mewakili lomba karya ilmiah tingkat rayon atau kabupaten. Hal itu karena, kadang ada perlombaan kartul mendadak dari diknas. sedangkan sekolah-sekolah yang lain tidak siap. sekolah kita yang sudah memiliki bahan dasar jadi siap ketika ditunjuk langsung.
                  Selain itu, saya juga menceritakan bahwa kartul sangat penting di kampus. Sehingga, pelatihan saat SMA ini penting untuk membiasakan atau mengenalkan proses pembuatan karya tulis. 

2.      Mulai tentukan tema apa yang menarik untuk digarap. Pertimbangkan hal-hal berikut:
a.     Kamu menguasai tema yang mau kamu garap, minimal tertarik dulu.
                Kalau kamu suka olahraga, maka pilihlah karya tulis bertema olahraga....
                Kalau kamu tidak suka kimia..... maka jangan pilih kimia

b.    Kamu mengetahui bahwa referensi dan bahan yang kamu butuhkan tersedia banyak dan mudah. Baik di perpustakaan, toko buku, internet, dll.

                Buku referensi sangat penting dalam penulisan karya tulis. Ingat, jika mencari di internet, maka carilah e-book. Jangan dari blog bahkan wikipedia sekali pun. Mengapa? karena banyak penulis blog yang tidak berkompeten untuk menuliskan materi tersebut. Misalnya, materi tentang Perbankan Syariah tetapi yang menulis adalah siswa SMA yang menyarikan sumkber-sumber dari buku yang dimilikinya. Tentu blog tersebut tidak dapat dijadikan acuan.
                      Begitu juga wikipedia. Penulis wikipedia berasal dari banyak kalangan yang tidak semua kompeten dalam memberikan penjelasan.
                     Kalau mencari e-book, maka kita akan mendapatkan penulis yang berkompeten dan data yang lengkap untuk membuat daftar pustaka.
              Kalau mencari artikel dari majalah online dari penulis yang kompeten malah dipersilakan.
     
c.  Kamu mengetahui bahwa guru pembimbing yang sesuai dengan tema yang kamu garap memiliki banyak waktu. Yang paling penting, mau membimbing kamu.
                          Sering yang menjadi kendala adalah ketika kita mendapatkan pembimbing yang tidak tepat. Pembimbing yang ternyata sedang kuliah lagi, sehingga jarang datang ke kelas, atau pembimbing yang ternyata tidak memiliki kemampuan dalam pembimbingan.

Jika ketiganya terpenuhi, insya Allah bakal mudah membuat karya tulis

3.      Siapkan bahan-bahan penulisan:
    1. Komputer, kertas, printer, dan sejenisnya
    2. Kamera, recorder, atau handycam; penting buat karya ilmiah penelitian sebagai validasi penelitian
    3. Buku-buku penunjang daftar pustaka
                          Kertas yang digunakan biasanya kuarto (A4)
                     Point 'b' penting, karena kita membutuhkan bukti bahwa kita melakukan penelitian. kamera, recorder, atau handycam berguna untuk mengabadikan moment ketika kita mewawancarai narasumber. Selain juga sebagai perekam audio ketika melakukan penelitian
                     Sering nonton kan film-film peneliti dari Hollywood. para peneliti di laboratorium selalu membawa recorde (perekam suara) ketika melakukan eksperimen. Lebih cepat dan lebih hidup dibandingkan jika harus menuliskan proses penelitian.

4.   Jangan meniru (plagiat) dan buatlah karya tulis/karya ilmiah yang benar-benar bermanfaat bagi orang banyak.
                      Biasanya saya putarkan capture-an berita tentang orang-orang yang berkasus karena plagiarisme karya ilmiah. cari saja di internet buanyak kok. Ada pimpinan kampus, ada kepala sebuah lembaga pemerintah, ada penulis buku, pencipta lagu, dll.

5.      Kertas yang digunakan adalah kertas A4 (70—80 gr) jangan yang 60gr apalagi kertas buram.
                        Merek bebas

6.   Atur margin dahulu sebelum mulai mengetik, karena akan merepotkan jika kamu sudah capai-capai menyeting, baru kemudian mengatur margin.
                              Margin atas = margin kanan = 4;  margin kiri = margin bawah = 3
                          Kalau kamu kesenengan buat karya tulis, sudah mengedit dari sisi estetika penyusunan. Lalu, ternyata kamu belum menyetting margin kertas... maka bisa berantakan lagi. Karena windows biasanya default kertasnya adalah letter, yang memiliki ukuran yang berbeda dengan kuarto

7.      Buat nama file yang spesifik co: Bab 1_Cocorico_XA. Jangan hanya Bab 1, Bab 2, dst.
             (Sering kejadian, anak-anak saling bertukar flashdisk... mereka yang terburu-buru sering menimpa file temannya yang memiliki kesamaan nama)
                Misalnya, siswa akan menyimpan datanya yang bernama Bab 1 ke flashdisk pinjaman yang ternyata di dalamnya sudah ada file berjudul Bab 1 milik pemilik masjid.
                Karen buru-buru, peminjam tidak memperhatikan pesan yang keluar....."apakah kamu mau niban file ini dengan yang terbaru", kemudia si peminjam klik 'Yes'
                                                                     ANCUR DAH.

8.    Ingat, jangan membuat karya tulis/ilmiah dalam 1 file. Bagilah menjadi beberapa file, agar jika terjadi kerusakan file. Maka file yang lain masih dapat diselamatkan. Jangan lupa membuat cadangan ya.
                         Jangan buat karya tulis dalam 1 file. 
                    Misalnya nama filenya "Karya tulisku", di dalam file tersebut (word) sudah lengkap mulai dari cover, pelengkap pendahuluan, bagian pembuka, isi dan penutup.
                        Jika satu file berisi semua sisi karya tulis, maka siap-siap saja.... ketika flashdisk atau komputer kamu rusak karena virus. bisa semua data hilang.
                       Bagi semua data/isi kartul ada ke dalam beberapa file.... misalnya, Bagian pelengkap pendahuluan sudah digarap dan di save ke --> D. Setelah isi file itu di acc pembimbing, maka setelah kamu merevisi isinya, kamu dapat menyimpannya dan kembali fokus mengerjakan bab 1 dalam file yang berbeda. 
                        Jika terjadi kerusakan sistem komputer atau karena virus nya nyerang flashdisk.... maka yang rusak hanya yang sedang kita garap. file sedangkan file yang lain, yang tidak terlibat di Mtk biarkan menyepi.

9.      Hati-hati pada virus komputer
            Hal ini yang menyebabkan anak-anak langsung down, ketika karil yang dibuat malah habis dimakan virus komputer. 

Rabu, 05 Februari 2014

Pembelajaran Karya Tulis edisi 2

STRUKTUR KARYA TULIS

oleh: Hari Untung Maulana

Memberikan materi karya tulis, apalagi meminta siswa untuk menghasilkan produk berupa karya tulis membutuhkan waktu yang lama.

Maka jika sudah jadi program sekolah, pembuatan karya tulis seharusnya sudah dimulai sejak awal tahun ajaran.

Apa yang harus guru bahasa Indonesia lakukan?

1. Menjelaskan tentang cara pembuatan karya tulis (ranah menulis)
2. Menjelaskan tentang cara presentasi  (ranah berbicara)

pada edisi kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang cara pembuatan karya tulis.

Jelaskan dahulu pada siswa tentang struktur karya tulis


Karya Tulis Penelitian


a.  Sampul (Judul, Logo, Nama Lengkap Penulis, NIP, Institusi Sekolah, Tahun Pembuatan)
b.      Lembar Motto (lembar persembahan)
c.       Lembar Pengesahan
d.      Abstrak ( ringkasan keseluruhan karya ilmiah)
e.       Kata Pengantar
f.        Daftar Isi
g.      BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah (Tinjauan Pustaka)
B.  Tujuan Penelitian
C. Rumusan Masalah (Pertanyaan penelitian yang menunjang tujuan kepenelitian)
D.  Hipotesis (Anggapan awal/ jawaban yang menunjang tujuan kepenelitian), hanya untuk penelitian kuantitatif.
h.      BAB II. Tinjauan Pustaka
A.    ....... (subjudul)
B.      ....... (subjudul)
                                  i.          BAB III. Metodologi Penelitian
(penjelasan mengenai bahan dan cara yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah)
j.        BAB IV. Hasil dan Pembahasan
(penjelasan dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disertai tabel dan grafik untuk memperjelas hasil) 
k.      BAB V.   Kesimpulan dan Saran
l.        Lampiran-lampiran
(berisi data-data kasar penelitian sebagai bukti, misalnya foto-foto, angket, hasil wawancara)
m.    Daftar Pustaka
n.      Riwayat Hidup Penulis

   (ditulis dengan bahasa formal)

Karya Tulis Nonpenelitian


a.     Sampul
b.     Lembar Motto
c.     Lembar Pengesahan
d.    Abstrak
e.     Kata Pengantar
f.      Daftar Isi
g.    BAB I  Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
B.      Tujuan Penulisan
C.     Manfaat
h.    BAB II  Sub Judul
A.    .......
B.      .......
i.      BAB III Sub Judul
A.    ……
B.      ……
j.    BAB IV Penutup
A. Kesimpulan
B.  Saran
k.      Daftar Pustaka
l.    Riwayat Hidup Penulis

Pembelajaran Karya Tulis edisi 1

oleh: Hari Untung Maulana

Pembelajaran membuat karya tulis merupakan pembelajaran dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
jangka pendek: bisa ngerjain soal ulangan harian, kenaikan kelas dan UN
jangka panjang: Siswa bisa membuat karya tulis atau karya ilmiah
                        Siswa siap memasuki dunia karya tulis dan penelitian di perkuliahan bahkan dalam pekerjaan
                        Siswa memiliki pola pikir ilmiah dalam mencari jawaban atas permasalahan yang ada.
                                         (sumber: saya sendiri... jangan dijadikan referensi yaaaaa....)
                                                   (anggap aja obrolan)

Kalau tujuannya hanya agar siswa bisa mengerjakan soal-soal
maka, kumpulkan saja jenis-jenis soal tentang karya tulis
SKL karya tulis apa saja..... selesai deh... guru hanya perlu mengulang-ngulang materi yang ada....

Contoh soal tentang Karya tulis
1. Pembuatan daftar pustaka
2. Judul yang tepat untuk ilustrasi karya tulis yang diberikan
3. Cara membuat judul dari ilustrasi yang diberikan
4. Kerangka karya tulis
5. dan lain-lain

                                       Minta semua anak untuk membawa semua buku kumpulan UN yang dimiliki, lalu
                                       bersama-sama guru membedah SKL karya tulis yang ada di buku itu.
                                                           (bisa dilakukan untuk materi yang lain)

TETAPI

Sebagai guru bahasa Indonesia yang baik dan benar....... kan enggak begitu doank...
kita juga berhasrat agar siswa dapat membuat karya tulis yang benar.
agar dapat berguna dalam kehidupannya nanti di masa yang akan datang..............................ceile.

TIPS AWALAN YANG DAPAT (bukan harus) DILAKUKAN

1. Cari Format Penulisan Karya Tulis

Sebelum mengajarkan tentang karya tulis......
              maka kita harus paham tentang kulit dan jeroan karya tulis.

Guru harus banyak baca referensi jangan hanya berasal dari buku paket.
referensi yang paling bagus adalah : a. Buku-buku panduan penulisan karya tulis yang dijual di toko-toko.
                                                      b. Buku panduan karya tulis dari kampus-kampus terdekat (skripsi)
                                                      c. Panduan karya tulis dari lomba-lomba yang sering diadakan diknas
                                                                                                                                          maupun sekolah

Lalu, buatlah panduan karya tulis versi guru yang sesuai dengan jenjang sekolah
(tetap mengacu bahwa kita sedang mengadakan pelatihan pembuatan karya tulis untuk siswa SMP/SMA)

Dari format-format yang ada, maka kita akan memiliki arahan yang tepat untuk mengajarkan tentang penulisan karya tulis.

2. Proyek Pembuatan Karya Tulis

Ada beberapa sekolah yang menerapkan pembuatan karya tulis/karya ilmiah sebagai syarat kenaikan.
Ada juga yang menjadikannya sebagai syarat mengikuti ujian.

Jika karya tulis hanya dijadikan sebagai tugas pelajaran bahasa Indonesia
maka menurut saya kurang kuat.

Jadikan pembuatan karya tulis/karya ilmiah sebagai program sekolah.

                   Jika dijadikan sebagai program sekolah, maka :

a. Semua guru terlibat sebagai pembimbing
    Jadi begini, bagi siswa ke dalam beberapa kelompok tema karya tulis
    tema berdasarkan mata pelajaran.
    sehingga ada siswa yang akan menulis tentang PAI, bahasa, IPA, IPS, seni, olahraga, deelel.
b. Guru bahasa Indonesia memberi pelatihan penulisan
    Di kelas atau pada kegiatan stadium general pelatihan penulisan karya tulis. Guru bahasa Indonesia
    bertugas memberikan cara penulisan : Format karya tulis (mulai dari cover sampai daftar pustaka)
c. Guru TIK memberi pelatihan penulisan karya tulis dari sisi pengetikan
    Ada cara pembuatan daftar isi yang mudah di komputer, pembuatan halaman, pembuatan lembar
    persetujuan, pembuatan powerpoint untuk presentasi,  dll.
d. Guru yang lain (siapa saja) memberikan pelatihan tentang cara presentasi.

Jadinya guru bahasa Indonesia tidak kerja sendiri kan...

                                                                                         Selain itu, manfaat yang lain adalah.....

a. Sekolah memiliki arsip karya tulis siswanya
    Karena dijadikan program sekolah, maka karya tulis yang sudah dibuat tadi seharusnya di jilid hard
    cover dan dijadikan arsip sekolah. penting banget tuh buat akreditasi
b. Begitu ada lomba penulisan karya tulis, sekolah tinggal menyeleksi karya tulis yang ada untuk
    dikembangkan lagi
c. Sekolah memiliki kader-kader peserta lomba yang siap menulis karya tulis dan presentasi. karena, sudah
    diketahui sebelumnya kemampuan siswa.


JADI.... MAKSUDNYA GINI

Kebanyakan kasus dalam pembelajaran karya tulis adalah siswa yang malas membuat atau cuma copy paste dari internet. Selain itu juga, guru bahasa Indonesia seperti kerja sendiri dalam menerangkan tentang karya tulis.

NAH.....

Jika sudah jadi program sekolah.... maka ....

1. Semua guru pasti terlibat dalam memahamkan tentang karya tulis.
2. Siswa semangat membuat karya tulis, karena jadi syarat akademis
3. Guru bahasa Indonesia enggak kerja sendiri...... asyik kan...

Selasa, 04 Februari 2014

Tips Mendongeng bagian 3

oleh: Hari Untung Maulana

3. Libatkan siswa

Pendongeng gembrobyos, keringatnya keluar sejagung-jagung
lompat sana-lompat sini
tereak-tereak tarik urat
gonta ganti suara dari cewek jadi cowok
dari kancil jadi macan...
pake acara keseleo segala

                            anak-anak................. Ada yang asyik makan
                                                              Ada yang ketiduran
                                                              Ada yang nangis
                                                              Ada yang ngobrol
                                                              Ada yang ngerjain PR.................... kesian amat yang ngedongeng

Muangkanya, ngedongeng kalau bisa jangan cuma 1 arah.
jangan seperti berpidato
libatkan pendengar untuk menambah antusias pendengar terhadap kita

Banyak cara melibatkan siswa, misalnya:

Minta siswa untuk memilih

Sejak awal, guru punya banyak dongeng.....
sebutkan saja judulnya, minta anak-anak untuk memilih... pasti bakal ramai...
               ada yang mau itu
               ada yang mau ini
               ada yang mau ke kamar mandi...... hadeh

biar saja ramai.... guru tetap mengarahkan...

atau

ketika si buaya tertimpa pohon....
guru dapat mengajukan pertanyaan, "Menurut kalian tokoh yang akan datang menghampiri si buaya dan akan membantu buaya, siapa?                                    kelinci atau kerbau?"

ini dapat menilai bahwa ada anak yang mengikuti alur, sudah pernah mendengar ceritanya, atau dapat menggunakan logika

Ajukan teka teki atau pertanyaan

Sambil mendongeng, sesekali ajukan pertanyaan yang menggelitik.....

              Lalu, datanglah buto ijo ingin menagih janji kakek dan nenek itu....
              Nah, menurut kamu, kenapa nama buti itu adalah buto ijo?

                               Akhirnya, si kerbau membantu si buaya dari pohon yang menindih tubuhnya
                               Menurut kalian, kerbau itu makannya apa? (anak-anak menjawab ramai)
                               Nha, kalau buaya makannya apa? (anak-anak menjawab dengan ramai juga.... kalau  
                                                                                          sepi mah namanya enggak ada yang jawab yah)

Ajak anak-anak bergerak

Sambil mendongeng, kita ajak anak-anak untuk memeragakan tindakan tokoh dalam dongeng....

         "Lalu, si Alibaba berjalan perlahan agar tidak ketahuan....
                Ayo semua bangun, kita berjalan pelan-pelan bersama Alibaba agar tidak ketahuan para
                                                                                                                                               perampok!!!
                           (peragakan jalan berjingkat)

Tetapi, ternyata Alibaba tetap ketahuan..... seorang perampok berteriak "Hai, siapa itu?!
Alibaba langsung berlari mengambil langkah sejuta.
                 "Ayo...ayo... semua berlari... (biar Alibaba makin semangat,) ayo... semua muter."

                           (sambil berkeliling dalam ruangan, peragakan gerakan berlari. dengan mimik serius seakan-
                                                                                                                             akan di kejar perampok)

                 "Cukup....cukup... stop berlarinya, sepertinya perampok itu tidak mengejar lagi

Sekarang kita ambil napas dahulu.................. (ajak anak-anak menirukan orang yang ngos-ngosan)

atau ketika Alibaba berusaha memdorong batu penutup pintu goa.... ajak anak-anak untuk berdiri berhadap-hadapan dan memegang pundak temannya untuk saling dorong....

                                                        "Ayooooo.... dorong yang kuaaaaaaaaattttt..... buka batunya........."





Senin, 03 Februari 2014

Tips Mendongeng bagian 2



2. Jangan banyak alat peraga/gambar
Beberapa pendongeng membawa lukisan buto ijo ketika mendongeng tentang Timun Mas
ada juga yang membawa boneka gajah, kerbau, buaya, dan boneka yang lain ketika menjelaskan tentang kehidupan di hutan
atau menggunakan wayang dari kertas ketika mendongeng tentang ayah dan putranya

Menurut saya boleh saja, tetapi tidak selamanya.

PERBANYAK DESKRIPSI

Ketika mendeskripsikan tentang kerbau dan harimau maka biarkan imajinasi anak-anak yang bekerja. sampaikan saja...

Lalu datanglah seekor harimau....
      Tingginya dua meter.... geeeeedeeeeeeeeee banget
                badannya gagah dengan langkahnya yang tegap.
                            ekornya bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan
                                         matanya tampak menyeramkan
                                                      mulutnya menyeringai
                                                                  kulitnya belang-belang kuning cerah terkena sinar matahari.
                                                  telinganya tampak cacat dan sobek bekas cakaran musuhnya setahun lalu

biarkan saja anak-anak membayangkan
kalau kita kasih gambar harimau.... ya berarti anak langsung melihat visualisasinya.

Deskripsikan pendukung cerita... misalnya suasana hutan

Pada suatu waktu, di sebuah hutan yang besar hiduplah seekor harimau.hutan itu sangat seram....
pohon-pohonnya besar-besar
rapat-rapat, sinar matahari tidak masuk
sering terdengar suara hewan berbagai jenis
udara di sana terasa dingin
sering tiba-tiba ada ular yang lewat di tanah
atau monyet yang tiba-tiba melompat dari dahan yang satu ke dahan yang lain

kalaupun berniat menggunakan media... maka media yang dapat digunakan misalnya:
a. boneka
b. wayang kertas (gambar di gunting)
c. bonek jari
d. gambar/lukisan
e. atau model medianya pendongeng PM Toh
f. suara pendongeng

Tips Mendongeng bagian 1

oleh: Hari Untung Maulana

Mendongeng
yang bilang enggak suka mendongeng.... sayang buanget dah.

mendongeng tuh kegiatan yang sangat bermanfaat lho... terutama untuk anak-anak kita sendiri aja deh.
Kalau guru bahasa Indonesia.... wajib bisa mendongeng karena masuk dalam materi pembelajaran.

Tips Mendongeng  

1. Ciptakan suasana mendongeng
Sebenarnya sih
guru mendongeng sembari anak-anak tetap duduk di kursi sekolah juga gapapa...
apalagi kalau ruangan sulit di setting untuk lesehan.
tetapi, kalau bisa mensetting ruangan menjadi lesehan akan lebih baik...

                                       kenapa?

Karena, kalau anak-anak duduk di kursi, berarti pendongeng hanya bisa mendongeng sembari berdiri.
Tetapi, kalau anak duduk lesehan sembari melingkar atau membentuk U,
maka pendongeng bisa berdiri dan duduk bersila / bersimpuh,
bahkan jika butuh duduk di kursi juga bisa.
jadi lebih leluasa mendongengnya...... dan lebih variatif.

Jika memang kelas tidak memungkinkan untuk lesehan, maka bisa dicari alternatif lain...
Aula sekolah, mushola sekolah, bawah pohon rindang di dekat tempat parkir sekolah, atau bahkan di lapangan basket sekolah (yang penting jangan dijemur aja tuh anak)

Oke, sudah dapat tempat yang bagus

Anak-anak juga harus kita bawa masuk ke dunia dongeng.

                                  Caranya...

Pagi hari sebelum materi mendongeng akan dilaksanakan
guru sudah mensetting ruangan dengan suasana yang mendukung

Pintu masuk sudah ditempeli tulisan "SELAMAT DATANG DI DUNIA DONGENG"
Anak-anak mendapatkan name tag atau topi warna warni bertuliskan nama-nama tokoh dongeng
                                                    ada yang bertuliskan ciung wanara, si kancil,
                                                    bawang merah, bawang putih, dan lain-lain.

name tag: nama-nama tadi ditulis di kertas asturo berbentuk kelinci, lingkaran, segitiga, dll
topi: bentuk saja ikat kepala dari karton dengan gambar di bagian depan bertuliskan nama tokoh

Di kelas sudah digelar karpet warna-warni dengan motif hewan atau tokoh kartun.
Jika memungkinkan, guru bisa menyediakan boneka atau bantal-bantal kecil.
                            (ketika mendengarkan dongeng, anak senang lho, mendengar sambil memeluk sesuatu)

                       Di ruangan juga kalau bisa sudah di stel lagu anak-anak yang ceria.

Menurut saya, menyiapkan ruangan sangat mungkin dilakukan oleh guru
bisa juga bekerja sama dengan guru kelas lain yang se level
atau ya bekerja sama dengan guru-guru yang lain dalam hal pinjam karpet, pinjam boneka, pinjam kaset/mp3 lagu anak-anak...

BAWA ANAK-ANAK KE DALAM DUNIA DONGENG