Selasa, 17 Oktober 2017

Kerangka Pidato

oleh: Hari Untung Maulana

Salah satu teknik berpidato yang kita kenal adalah impromtu

(jenis-jenis pidato yang lain klik : di sini )

Teknik ini menggunakan kerangka pidato yang ditulis pada selembar kertas kecil sebagai pegangan bagi orang yang berpidato

Keutamaan pidato tipe impromtu adalah:
1. Pembicara tidak perlu menyiapkan berlembar-lembar kertas beisi pidato yang akan dibawakannya.
2. Poin-poin yang ingin disampaikan sudah tercatat sehingga tidak ada yang tertingal
3. Urutan pembicaraan lebih tertata karena sudah tertulis dan dapat disampaikan sesuai rencana
3. Pembicara dapat menyesuaikan diri dengan situasi pendengar. Jika terlihat pendengar sudah dalam kondisi tidak tertarik, maka pembicara dapat mempercepat atau bahkan menyudahi

Kelemahannya adalah pidato ini hanya untuk pembicara yang benar-benar telah menguasai materi. Sehingga, cukup hanya dengan membaca inti pembicaraan yang tertulis di kerangka pidato, pembicara sudah dapat menjabarkan secara lebih terperinci dan lebih jelas.

Di kertas yang telah disiapkan, pembicara tidak hanya sekadar menuliskan kerangka pidato, namun dapat juga menambahkan hal-hal lain yang menjadi pelengkap isi pidato. Terutama catatan-catatan kecil yang perlu disampaikan. Misalnya, angka-angka, tanggal-tanggal, ayat-ayat kitab suci, nomor-nomor Surat Keputusan, dan lain-lain.

Di bawah ini beberapa contoh kerangka pidato yang dapat dikembangkan oleh Anda. Silakan menggunakan susunannya

A. Contoh Kerangka Pidato 1

Tema: Kebersihan

1. Pembuka
    (Ceritakan contoh tentang sebuah kota yang bersih dan bagaimana perawatannya)
    (Ceritakan ilustrasi cerita tentang pengalaman seseorang/pembicara yang berkaitan dengan kebersihan)

2. Isi

  • Pengertian kebersihan
  • Mengapa kita harus hidup bersih
  • Dimana saja kita harus hidup bersih
  • Apa manfaat kebersihan bagi diri kita
  • Apa akibatnya jika kita tidak menjaga kebersihan
  • Bagaimana cara membiasakan diri kita agar dapat hidup bersih
  • Sanksi hukum untuk menciptakan kebersihan yang ada di kota-kota di dunia
  • Perbandingan kebersihan masyarakat di berbagai negara maju dan berkembang

3. Penutup
    (Harapan pembicara agar pendengar dapat menerapkan hidup bersih dimanapun berada)


B. Contoh Kerangka Pidato 2

Tema: Sambutan pada Lomba Siswa

1. Pembuka (salam dan ucapan syukur)

2. Isi

  • Ucapan selamat datang dan terima kasih
  • Tujuan kegiatan
  • Pentingnya menjaga dan menjunjung sportivitas
  • permintaan maaf atas kekurangan yang mungkin terjadi

3. Penutup
    (Harapan agar pertandingan dan perlombaan berjalan dengan baik)

catatan: perbedaan pertandingan dan perlombaan, klik : di sini



C. Contoh Kerangka Pidato 3

Tema: Sambutan Tasyakuran Sekolah

1. Pembuka
    (Ucapan syukur)

2. Isi

  • Ucapan terima kasih
  • Penjelasan tentang lulusan (nilai tertinggi, prestasi-prestasi)
  • Harapan terhadap alumni
3. Penutup 

    Tujuan yang ingin dicapai dari lulusan sekolah



Rabu, 11 Oktober 2017

Kritik, Saran, Tanggapan, Komentar,

oleh: Hari Untung Maulana

Berdasarkan KBBI
============= kritik =========

kritik
  • n kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya
saran
  • n pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan: untuk mengatasi masalah itu, anak-anak meminta -- dari gurunya
tanggapan
  1. n sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya)
komentar
  1. n ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dan sebagainya (untuk menerangkan atau menjelaskan): kabar itu disertai -- dari redaksiia tidak memberikan -- apa-apa atas pidato tokoh partai itu
opini/pendapat
  1. n pikiran; anggapan: dalam negara demokrasi setiap orang bebas mengemukakan ~nya
  2. n buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa): apa ~mu tentang isi surat ini?menurut ~ saya, dialah yang benar
  3. n kesimpulan (sesudah mempertimbangkan, menyelidiki, dan sebagainya): begitulah ~ hakim setelah mendengar keberatan-keberatan yang dikemukakan oleh pembela

Jika membaca pengertian-pengertian kritik, saran, tanggapan, komentar, dan opini di atas dapat saya tarik kesimpulan

1. TANGGAPAN adalah segala sesuatu yang merupakan respon yang dikeluarkan oleh seseorang dari kritik, komentar, dan sebagainya yang disampaikan oleh orang lain

2. TANGGAPAN DAN KOMENTAR adalah sinonim (lihat pengertian komentar). Namun perbedaannya adalah jika tanggapan bersifat umum sedangkan komentar bersifat khusus.

tanggapan: menuliskan, menggelengan kepala, mengibaskan tangan, berbicara, mengangkat bahu
komentar: bertujuan untuk memberikan penjelasan atau menerangkan = lisan atau tulisan.
                 Tidak bisa kibasan tangan atau gelengan kepala disebut sebagai komentar yang bertujuan
                 memberikan penjelasan

3. OPINI = PIKIRAN = ANGGAPAN apa yang dihasilkan dari pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal. Baca: Perkiraan. Sehingga opini bersifat sangat objektif, kira-kira, dan bisa dibantah.

KUIS MITRA SDSB

SUMBER: Majalah HumOr koleksi sendiri


Penyempurnaan Pola Pikir Pembelajaran Masa Kini

diolah kembali oleh: Hari Untung Maulana

1. Berawal dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa

2. Berawal dari komunikasi satu arah (guru) menjadi komunikasi interaktif (guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa)

3. Berawal dari isolasi (lingkungan sekitar menjadi lingkungan jejaring yang lebih luas cakupannya

4. Berawal dari siswa berlaku pasif menjadi siswa berlaku aktif dan menubuhkan sikap gemar menyelidiki untuk mencari kebenaran teori

5. Berawal dari contoh-contoh yang bersifat maya/abstrak/gambaran menjadi contoh-contoh  langsung yang bersifat konteks dunia nyata/konkret

6. Berawal dari pembelajaran individu menjadi pembelajaran berbasis
kelompok

7. Berawal dari perilaku yang umum/luas menjadi perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan antarsesama

8. Berawal dari stimulasi rasa tunggal menjadi stimulasi ke segala penjuru (rasa dari sudut pandang berbeda)

9. Berawal dari hubungan koordinasi satu arah (guru memberi perintah) menjadi hubungan koordinasi kooperatif (siswa dapat mengoreksi guru)

10. Berawal dari produksi massa dengan mempertimbangkan modal menjadi produksi massa dengan menyesuaikan kebutuhan pelanggan

11. Berawal dari usaha sadar (pencarian solusi) tunggal menjadi usaha sadar (pencarian solusi) yang bersifat jamak

12. Berawal dari fokus pada satu ilmu pengetahuan menjadi pengetahuan disiplin jamak (tematik)

13. Berawal dari kontrol terpusat (guru mengarahkan pengerjaan) menjadi otonomi dan kepercayaan (guru menyupervisi hasil kerjaan)

14. Berawal dari pemikiran faktual (apa yang dilihat) menjadi kritis (apa yang diketahui dari modalitas dirinya)

15. Berawal dari penyampaian pengetahuan (guru-siswa) menjadi pertukaran pengetahuan (siswa-siswa)