Jumat, 27 Maret 2015

Puisi-Puisi Lomba Baca Puisi FLS2N 2015


PUISI WAJIB

Gugur

Pengarang: W.S Rendra

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya

Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya

Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belumlagi selusin tindak
mautpun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
” Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang.”
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa

Orang tua itu kembali berkata :
“Lihatlah, hari telah fajar !
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menacapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata :
-Alangkah gemburnya tanah di sini!”

Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya


PUISI PILIHAN
 
SEMBAHYANG RUMPUTAN
                                                    Karya: Ahmadun Yosi Herfanda 
walau kaubungkam suara azan
walau kaugusur rumah-rumah tuhan
aku rumputan
takkan berhenti sembahyang
:inna shalaati wa nusuki
wa mahyaaya wa mamaati
lillahi rabbil ‘alamin

topan menyapu luas padang
tubuhku bergoyang-goyang
tapi tetap teguh dalam sembahyang
akarku yang mengurat di bumi
tak berhenti mengucap shalawat nabi

sembahyangku sembahyang rumputan
sembahyang penyerahan jiwa dan badan
yang rindu berbaring di pangkuan tuhan
sembahyangku sembahyang rumputan
sembahyang penyerahan habis-habisan

walau kautebang aku
akan tumbuh sebagai rumput baru
walau kaubakar daun-daunku
akan bersemi melebihi dulu

aku rumputan
kekasih tuhan
di kota-kota disingkirkan
alam memeliharaku subur di hutan

aku rumputan
tak pernah lupa sembahyang
:sesungguhnya shalatku dan ibadahku
hidupku dan matiku hanyalah
bagi allah tuhan sekalian alam

pada kambing dan kerbau
daun-daun hijau kupersembahkan
pada tanah akar kupertahankan
agar tak kehilangan asal keberadaan
di bumi terendah aku berada
tapi zikirku menggema
menggetarkan jagat raya
: la ilaaha illalah
muhammadar rasululah

aku rumputan
kekasih tuhan
seluruh gerakku
adalah sembahyang
1992

Membaca Tanda-Tanda
Karya:  Taufiq Ismail
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas
dari tangan
dan meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya
tak begitu jelas
tapi kini kita mulai merindukannya
Kita saksikan udara
abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau
yang semakin surut jadinya
Burung-burung kecil
tak lagi berkicau pagi hari
Hutan kehilangan ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan
hutan
Kita saksikan zat asam
didesak asam arang
dan karbon dioksid itu
menggilas paru-paru
Kita saksikan
Gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa air
Air membawa banjir
Banjir membawa air
air
mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda?
Allah
Kami telah membaca gempa
Kami telah disapu banjir
Kami telah dihalau api dan hama
Kami telah dihujani abu dan batu
Allah
Ampuni dosa-dosa kami
Beri kami kearifan membaca
Seribu tanda-tanda
Karena ada sesuatu yang rasanya
mulai lepas dari tangan
dan meluncur lewat sela-sela jari
Karena ada sesuatu yang mulanya
tak begitu jelas
tapi kini kami
mulai
merindukannya.
1982

 
GADIS PEMINTA-MINTA
Oleh : Toto Sudarto Bachtiar

Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda


 Aku
Karya: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan akan akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi



Perjalanan Kubur
karya: Sutardji Calzoum Bachri

Luka ngucap dalam badan
kau telah membawaku
keatas bukit, keatas karang, keatas gunung, ke bintang2
lalat-lalat menggali perigi dalam dagingku
untuk kubur mu alina

untuk kubur mu alina
aku menggali-gali dalam diri
raja dalam darah mengaliri sungai-sungai
mengibarkan bendera hitam
menyeka matahari
membujuk bulan
teguk tangismu alina

sungai pergi ke laut membawa kubur-kubur
laut pergi ke sungai membawa kubur-kubur
sungai pergi ke akar, ke pohon, ke bunga-bunga
membawa kubur mu alina

 

 

 

Tanah Air Mata
Oleh : Sutardji Calzoum Bachri

Tanah airmata tanah tumpah dukaku
mata air airmata kami
airmata tanah air kami
di sinilah kami berdiri
menyanyikan airmata kami
di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana
bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke manapun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke manapun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke manapun berlayar
kalian arungi airmata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa ke mana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata

(1991)

 

Selamat Pagi Indonesia

Karya: Sapardi Djoko Damono

Selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu.
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam
kerja yang sederhana;
bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan
tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal.
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,
di mata para perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan;
kami telah bersahabat dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu.
pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu
agar tak sia-sia kau melahirkanku.
seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam
padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya.
aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan,
merubuhkan kesangsian,
dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng
kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman
yang megah,
biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu
wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat,
para perepuan menyalakan api,
dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.

 

NYANYIAN KEMERDEKAAN

Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
di antara pahit-manisnya isi dunia
akankah kaubiarkan aku duduk berduka
memandang saudaraku, bunda tercintaku
dipasung orang asing itu?
mulutnya yang kelu
tak mampu lagi menyebut namamu

Berabad-abad kau terlelap
Bagai laut kau kehilangan ombak
Burung-burung yang semula
Bebas dihutannya
Digiring ke sangkar-sangkar
Tak bebas mengucapkan kicaunya

Hanya kau yang ku pilih
Darah dan degup jantungmu
Hanya kau yang ku pilih
Diantara pahit-manisnya isi dunia

Orang asing itu berabad-abad
Memujamu dingerinya
Namun di negriku
Mereka berikan belengu-belenggu
Maka bangkitlah Sutomo
Bangkitlah Wahidin Sudirohusodo
Bangkitlah Ki Hajar Dewantara
Bangkitlah semua dada yang terluka

-Bergenggam tanganlah dengan saudaramu
Eratkan genggaman tangan itu atas namaku
Kekuatan yang memancar dari genggaman itu –
Suaramu sayup diudara
Membangunkanku dari mimpi siang yang celaka
Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan

Minggu, 22 Maret 2015

Jenis-Jenis Penelitian (1)

oleh: Hari Untung Maulana

(Walau belum waktunya presentasi, tetapi pahami dahulu sejak sekarang. Tulisan ini adalah kesimpulan buatan saya sendiri. menggunakan bahasa saya sendiri. hanya sekadar untuk mempermudah pemahaman. Jangan dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah apapun)

Secara garis besar, penelitian dibagi atas:
  1. Penelitian menurut penggunaannya
  2. Penelitian menurut metodenya
  3. Penelitian menurut jenis dan data analisisnya
  4. Penelitian menurut tingkat eksplanasi atau penjelasannya
  5. Penelitian menurut kedalaman analisis data penelitiannya
  6. Penelitian menurut sifat permasalahnnya
  7. Penelitian menurut tempat penelitiannya
  8. Penelitian menurut keilmiahannya
  9. Penelitian menurut ilmu garapannya

Penelitian menurut penggunaannya

1. Penelitian Dasar atau Murni
Penelitian dasar adalah penelitian yang bertujuan tidak untuk hasil yang bersifat praktis atau langsung pakai, melainkan sebuah penelitian yang tujuannya memperdalam atau mengembangkan teori dasar untuk meningkatkan kemampuan ilmiah pada masa yang akan datang. Bisa juga sebuah penelitian untuk menemukan pengetahuan baru. Co: mungkin dahulu sebelum ditemukannya ilmu tentang sosial dan alam.... sudah mulai seorang atau sekolompok ilmuwan berpikir, tentang sosiologi dan biologi.

2. Penelitian Terapan
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperdalam hasil penelitian dasar menjadi sesuatu yang hasilnya bersifat praktis yang bisa diterapkan dalam kehidupan manusia.
misalnya, dari hasil penelitian dasar, lahirlah ilmu biologi. dan dari ilmu biologi, kita meneliti hal-hal yang akhirnya dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, misalnya, mengetahui sistem tubuh manusia, proses perkembangbiakan makhluk hidup, dll. Setelah mengetahui proses perkembangbiakan makhluk hidup, manusia saat ini bisa membuat alat inseminasi buatan.

Penelitian menurut metodenya

1. Penelitian sejarah (historis)
2. Penelitian survey 
3. Penelitian Ex Post Facto
4. Penelitian Eksperimen
5. Penelitian evaluasi (evaluation research)
6. Penelitian pengembangan (research development)
7. Penelitian tindakan (action research)
8. Penelitian naturalistik
9. Penelitian Kebijakan

1. Penelitian sejarah (historis) --> menyelidiki - memahami - menjelaskan hal masa lalu.
Tujuan: menganalisis masa lalu (sebab-sebab, dampak, perkembangan, atau alasan) untuk mengetahui mengapa sesuatu terjadi pada masa kini, yang  diharapkan juga dapat menjawab permasalahan yang timbul di masa depan.

2. Penelitian survey --> sampel dari suatu populasi
Tujuan: mendapatkan jawaban singkat secara general dan tidak mendalam

3. Penelitian Ex post Facto --> jika x maka y / flash back
Tujuan: meneliti hal-hal yang telah terjadi dengan cara merunut ke belakang untuk mengetahui sebab musababnya

4. Penelitian eksperimen --> menguji variabel
Tujuan: mendapatkan jawaban dengan memperlakukan sebuah variabel secara sistematis, terukur, dan terkontrol untuk mengetahui pengaruhnya pada variabel yang lain.

5. Penelitian evaluasi (evaluation research) --> masukan untuk pengambil keputusan
Para pemimpin sebuah organisasi ingin mengambil keputusan tentang suatu hal. Maka, sebelum memutuskan, mereka melakukan penelitian untuk menunjang keputusan yang diambil. Bisa juga untuk mendapatkan alternatif-alternatif lain dari keputusan yang diambil.

6. Penelitian pengembangan (development research) --> mengembangkan produk yang ada.
Tujuan: mengubah produk B menjadi produk B+

7. Penelitian tindakan (action research) --> sarana instropeksi
Tujuan: Penelitian ini diadakan sebagai sarana menilai diri sendiri atau minimal bercermin, atas tindakan yang telah dilakukan (dalam hal ini pendidikan). Misalnya, selama ini guru mengajar dengan metode G, tetapi siswa terlihat kurang semangat. Lalu guru melakukan penelitan ke dalam (self research) mencari tahu masalah-masalahnya.

8. Penelitian naturalistik  --> lawan dari penelitian eksperimen --> peneliti sebagai instrumen kunci

Disebut penelitian naturalistik, karena objek yang diteliti bersifat alamiah (natural) bukan settingan atau rekayasa. Kondisi penelitian juga bersifat alamiah, tidak memperlakukan objek dengan perlakuan apapun dari peneliti.
Nama lain penelitian ini:
a. Penelitian artistisk: Karena proses penelitian bersifat seni atau kurang memiliki pola yang baku
b. Penelitian ethnografi : Karena awalnya penelitian ini biasa dipakai oleh peneliti bidang antropologi kebudayaan
c. Penelitian Metode Intepretatif : Karena hasil penelitiannya cenderung berasal dari intepretasi peneliti terhadap data-data yang ditemukan dimedan penelitian.

9. Penelitian kebijakan --> Untuk pengambil kebijakan.
Penelitian berkaitan dengan organisasi, institusi, atau sebuah negara untuk menambah data/masukan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan.

Penelitian menurut jenis dan data analisisnya

Penelitian ini dibagi atas: (1) Penelitian kualitatif, (2) Penelitian kuantitatif, (3) Penelitian gabungan Kuali dan Kuanti :) 

1. Penelitian kualitatif --> kata, kalimat, deskripsi, paragraf, gambar
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang sumber datanya berupa kata-kata/kalimat/pargraf yang analisis datanya juga bersifat kualitatif (deskriptif).
Penelitian ini bersifat subyektif, yaitu berdasarkan intepretasi dari peneliti terhadap semua data yang masuk. Baik data dari wawancara, tinjauan pustaka, atau diskusi.
Oleh sebab itu, kemampuan, kepekaan, pengalaman, dan sensitifitas peneliti sangat diperhitungkan dalam mencari hasil penelitian.
Data-data yang didapat dalam penelitian kualitatif sendiri dapat diubah menjadi angka-angka untuk penelitian kuantitaif, dengan jalan penskoran.
kata-kata yang biasanya ada di penelitian ini misalnya: kurang baik - baik - baik sekali // kurang setuju - setuju - sangat setuju // tidak pernah - jarang - kadang-kadang - sering - selalu

2. Penelitian kuantitatif --> angka-angka



Jumat, 20 Maret 2015

Prosedur Penelitian Pendidikan

oleh: Hari Untung Maulana

Saya coba buat dulu ya... mohon maaf kalau salah lhooo.

Dalam penelitian tentu dibutuhkan prosedur (serangkaian tindakan / perlakuan yang dijalankan dengan benar sesuai yang telah direncanakan). Dalam penelitian pendidikan, prosedur yang dijalankan bersifat lentur / tidak kaku. Karena dalam penelitian pendidikan, proses penelitian bersifat timbal balik dan interaktif antara masalah, peneliti, fakta di lapangan, logika, responden, dan interpretasi.

Secara garis besar, prosedur penelitian pendidikan dibagi atas 3 tahap, yaitu:
  1. Tahap persiapan
  2. Tahap pelaksanaan
  3. Tahap akhir
  4. Sidang
TAHAP PERSIAPAN

Proposal penelitian
Seorang peneliti akan membuat proposal penelitian (dibahas di postingan lain)

Menentukan pokok permasalahan
Tidak ada penelitian yang tidak bersumber dari permasalahan. Untuk melakukan penelitian pendidikan, kita bisa melakukan studi literatur sebagai bahan pencarian permasalahan. Salah satunya misalnya dengan menganalisis silabus, RPP, atau hasil supervisi kepala sekolah.

Identifikasi permasalahan
Setelah melakukan studi literatur, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi permasalahan yang mungkin sedang terjadi. Biasanya, permasalahan yang cocok dijadikan tema penelitian adalah masalah baru yang penting (krusial) dan sedang menjadi pembicaraan (aktual) serta paling banyak manfaatnya jika masalah tersebut diselesaikan lewat penelitian.
Hal-hal yang dapat menjadi acuan sebagai identifikasi masalah misalnya, alat-alat pembelajaran, bahan ajar, kompetensi pendidik, sistem pendidikan sebuah daerah, individu pelajar, dll.

Merumuskan dan membatasi masalah
Tidak semua masalah dapat kita teliti. Sehingga, perlu dilakukan pemusatan masalah agar peneliti lebih fokus. Misalnya, dalam satu sekolah tentu tidak semua siswa di semua level yang kita jadikan objek penelitian. Bisa satu angkatan saja. Yang lain, Permasalahan RPP tentu banyak, tapi kita hanya mengambil dari sisi metodologo pembelajaran.

Survei Lokasi
Penting dilakukan agar peneliti mendapatkan gambaran awal dari objek penelitian. Peneliti dapat mengambil data-data pelengkap berupa data sekolah, data siswa, geografis sekolah, dll.

Izin Penelitian
Biasanya, pihak kampus menerbitkan surat permohonan izin penelitian untuk lembaga yang akan diteliti agar resmi dimata hukum. Surat resmi dibuat rangkap tiga untuk sekolah, kampus, dan peneliti. Jika dibutuhkan, perangkat desa dan kepolisian juga diberi.

TAHAP PELAKSANAAN

Pengumpulan data penelitian
Data penelitian terbagi atas dua kelompok yaitu : data primer dan sekunder (berdasarkan sumbernya) dan data kualitatif dan kuantitaif (berdasarkan bentuknya/sifatnya)

Data primer 
Adalah data yang utama sebagai penunjang penelitian. Biasanya didapat langsung dari sumbernya. Data ini bersifat aktual (terbaru). Data ini dapat diperoleh lewat wawancara,observasi, diskusi terpusat dan penyebaran kuesionar.
Dalam penelitian pendidikan kita bisa melakukan pretest kepada siswa. Ini dimaksudkan untuk mengetahui data kemampuan siswa sebelum medapatkan perlakuan penelitian (treatment). Siswa yang mendapat pretset adalah siswa di kelas eksperimen dan siswa di kelas kontrol. Data ini nantinya akan digunakan sebagai pembanding dengan data setelah siswa mendapatkan treatment.
Selain pretest, data primer juga didapat dari posttest. Siswa yang sudah ditreatment dan siswa kontrol akan ditest akhir dengan soal yang sama. Data hasil posttest akan dijadikan hasil penelitian.


Data sekunder (--> Studi Kepustakaan) adalah data yang bersifat penunjang dan bersumber dari pihak kedua. Misalnya, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian kita. Bisa juga data sekunder dari jurnal-jurnal atau buku-buku.

Data kualitatif adalah data yang yang bentuknya kalimat-kalimat. Data ini bisa didapat dari hasil wawancara, observasi, atau diskusi. Selain itu, rekaman foto, audio, dan video juga dimasukkan dalam jenis ini.

Data kuantitatif adalah data yang bentuknya angka-angka. Data ini dapat diperoleh dari BPS, polling, dll.

Penelitian (Treatment)
Pada tahap ini, peneliti mulai melakukan pretest, treatment (misalnya dengan memperlakukan kelas eksperimen dengan model pembelajaran terbaru dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.) dan posttest.

TAHAP AKHIR

Analisis Data
Prinsipnya, kegiatan ini adalah membuka dan memahami semua data yang dikumpulkan. Kegiatan ini secara garis besar dilakukan lewat kegiatan:
- mengatur data
- mengurutkan data
- mengelompokkan data
- memberi kode dari tiap data
- mengategorikan data

Mengolah Data
Data dari hasil eksperimen diolah untuk mengetahui perbedaan sebelum treatment dengan setelah treatment. Juga untuk mengetahui perbedaan efektifitas dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Data kualitiatif akan diolah secara deskriptif dan data kuantitatif akan diolah secara statistic deskriptif, misalnya lewat tabel, diagram, atau bagan

Uji hipotesis
Peneliti akan menguji hipotesis dengan data yang sudah diolah

Penarikan Kesimpulan
Setelah menguji hipotesis, tentu peneliti sudah mendapatkan hasil dari penelitiannya. Maka tahap akhir adalah mengambil kesimpulan

TAHAP SIDANG
Dalam tahap ini, peneliti harus mampu mempertahankan segala hasil penelitiannya dihadapan dewan penguji. Peneliti juga harus bisa mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya secara ilmiah.

Perkembangan Metodologi Penelitian

oleh: Hari Untung Maulana, S.Pd.

Sebagai sebuah usaha belajar mandiri sebelum diajari dosen

Seiring makin bertambahnya usia dunia
Sejalan makin tuanya umur peradaban
Selaras dengan makin uzurnya ilmu pengetahuan
tentu melahirkan perubahan-perubahan dalam dunia penelitian

Metodologi penelitian yang ada saat ini
telah melewati serangkaian uji coba oleh waktu dan kebutuhan manusia
pergantian dan perubahan
pengembangan dan elimininasi
menjadi hal yang sangat nisbi dalam kehidupan metodologi itu sendiri.

RUMMEL (dikutip oleh Sutrisno Hadi dalam bukunya: Metodologi Research (1985: hlm 4 dan 5)
membagi perkembangan metodologi penelitian dalam beberapa fase:

1. Trial (mencoba) and Error (salah) --> (Mencoba dan mencoba lagi)
a. Pada masa ini, ilmu pengetahuan dalam pemikiran manusia baru sampai tahap embrio.
b. Ketika menyusun ilmu pengetahuan, manusia masih belum menggunakan dalil-dalil atau hukum yang bersifat logis
c. Demi mendapatkan jawaban atas permasalahan, manusia cenderung melakukan percobaan-percobaan sederhana. Dicoba sekali...coba lagi... coba lagi...sampai menemukan jawaban yang tepat.
d. Sistematis dan tata urutan penyelesaian masalah, belum disusun dengan baik dan dilakukan sambil lalu.
e. Manusia melakukan pengamatan-pengamatan sederhana dan bersifat kualitatif.
f. Belum memiliki pemikiran hipotesis terhadap masalah yang dihadapi karena masih sederhananya pola pikir.

2. Authority (kewenangan) and Tradition (tradisi)
a. Masa ini, manusia dalam hal ini masyarakat sudah memiliki pegangan dalam bertindak, yaitu, pendapat-pendapat nenek moyang dan orang-orang terdahulu (pemimpin, kepala suku, dll.)
b. Pendapat masa lalu, dijadikan sebagai doktrin kepada anggota kelompok untuk selalu dilaksanakan tanpa kritik dan pertanyaan
c. Beberapa kasus, pendapat itu dirasa tidak benar (oleh kita=manusia abad ini) tetapi, dalam keterbatasan pola pikir dan pengetahuan serta disampaikannya pendapat itu oleh pemimpin, maka pendapat itu menjadi sebuah kebenaran (saat itu). Pemimpin selalu mengatakan kebenaran.
d. Ketika, seorang anggota masyarakat, berpikir tentang pendapat pemimpin yang menurut dia tidak benar, maka, anggota masyarakat itu dianggap membangkang atau pengkhianat.
e. Semua ilmu pengetahuan baru, harus berasal dari kumpulan pemimpin.

Masa ini adalah masa, ketika pengetahuan menjadi modal penguasa dalam memegang kekuasaan terhadap masyarakat. Dan, ketika ada pendapat baru yang bertolak belakang, maka para pemimpin akan menolak dengan keras, karena dianggap pendapat baru tersebut akan menjatuhkan kepemimpinan mereka.

contoh yang tepat adalah ketika Copernicus mengeluarkan pendapat baru yang mengatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta dan bumi serta bulan mengelilinginya. Karena pendapat barunya tersebut tidak sesuai dengan paham yang saat itu menjadi pegangan, Maka,  terjadi penolakan besar bahkansampai berujung pada kematian (duhukum mati) Copernicus.

Namun, berkat usaha gigih dari penerus Copernicus, seperti Galileo, Kepler, Drahe, Newton, dan dengan semakin berkembangnya pengetahuan serta kemampuan ilmuwan untuk meyakinkan pemimpin dengan fakta-fakta... akhirnya, tempurung yang selama ini menutupi katak, mulai terbuka.

3. Speculation (spekulasi) and Argumentation (argumentasi)

Pada fase ini,

a. Kepercayaan-kepercayaan atau dogma yang selama ini disyiarkan dengan penuh semangat dan tanpa kritik, mulai diragukan.
b. Beberapa ilmuwan mengambil spekulasi, kalau dogma-dogma selama ini, bukanlah dogma yang benar.
c. Ilmuwan mulai menemukan jatidirinya, mereka mulai berani membentuk kelompok-kelompk diskusi dan debat untuk mempertanyakan fakta-fakta yang selama ini harus mereka percaya.
d. Kelompok-kelompok ilmuwan ini, mulai mencari kebenaran dari pengetahuan sepihak yang dikeluarkan oleh para pemuka agama atau para pemimpin negara.

e. Ditemukannya alat-alat penunjang penelitian
f. Dibukanya sidang diskusi antara ilmuwan dan ahli agama / penguasa
g. Para ilmuwan belajar dan memiliki kemampuan untuk menjawab segala spekulasi dengan spekulasi, juga mampu membantah argumentasi (sesat) dengan argumentasi yang lain.
h. Para ilmuwan mulai menunjukkan arogansinya, dengan hanya memandang ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pola pikir. Mereka benar-benar menganggap bahwa ilmu pengetahuan hanya berasal dari pemikiran akal manusia dan dari kemampuan berkata-kata tanpa adanya campur tangan dari tuhan.
i. Kerap terjadi pertikaian antara dogma agama dengan pola pikir ilmuwan

4. Hypothesis (hasil sementara) and Experimentation (percobaan)
Pada tahap ini,
a. Dogma-dogma agama dipandang selaras dengan ilmu pengetahuan.
b. Orang-orang (ilmuwan dan agamawan) mulai berpikir serius dan keras menyatukan semua puzzle untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
c. Dengan menguatkan pemikiran, manusia membuat perkiraan-perkiraan jawaban (hipotesis).
d. Membuat kesimpulan umum dengan mengumpulkan semua fakta yang ditemukan di lapangan.
e. Ilmuwan dan agamawan selalu menerima kenyataan, bahwa kadangkala hasil dari kesimpulan itu tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan
f. Analisis yang digunakan pada fasa ini, selalu dilakukan dengan sangat terperinci, hati-hati, cermat, menggunakan peralatan yang mulai terukur kevalidannya, menyertakan sumber sejarah eksperiment yang telah lampau, pengamatan dilakukan dengan teliti maupun sambil lalu.
g. Setelah mematangkan konsep, barulah diambil pendapat (intepretasi) dan konklusi.
    Syarat-syarat pengambilan intepretasi dan konklusi pada fasa ini.
  1. Penelitia adalah orang yang memiliki kompetensi sebagai seorang peneliti, mampu melakukan penelitian secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
  2. Peneliti harus netral dan tidak subjektif. Tidak mencampurkan antara fakta-fakta yang ditemukan dengan pendapatnya pribadi
  3. Peneliti harus bekerja berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Tidak boleh bekerja tanpa acuan fakta
  4. Peneliti harus open minded terhadap semua saran, bersedia memberikan bukti-bukti penelitiannya, dan siap jika ada orang lain yang akan menguji penelitiannya.
Timeline Perkembangan Metodologi Penelitian

1760-1825 : Henry Sain Simon --> penggagas utama positivistik
1798-1857 : Auguste Comte--> murid Henry Sain Simon --> Pengembang positivistik
1920          : Di Austria, para filsuf yang seide dengan Comte membangkitkan paradigma positivisme 
                     ini menjadi positivisme logis