Oleh: Hari Untung Maulana
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang seharusnya menguji kemampuan semua anak.
Jika dalam pelajaran bahasa Indonesia,
guru hanya mengambil sampel untuk memberikan nilai pada semua anak.
tentu bukan hal uang tepat
Misalnya,
Semua anak disuruh membuat puisi untuk dibacakan,
tapi guru hanya menyuruh perwakilan anak
yang diambil secara acak untuk membacakan puisinya,
kemudian guru mengambil nilai rata-rata dari yang maju untuk nilai semua siswa.
Mengapa bukan hal yang tepat?
Pelajaran bahasa Indonesia diberikan waktu pertemuan yang banyak
2x seminggu?
Tentunya agar guru memiliki banyak waktu menguji per orang.
Nah, kadang saya mengalami kendala
ketika meminta siswa untuk maju ke depan kelas untuk membaca puisi, bercerita, atau berpidato
Tidak otomatis, siswa yang namanya dipanggil atau diminta untuk maju semangat untuk tampil.
Cara yang biasa dilakukan adalah dengan membuat gulungan kertas model arisan
yang berisi nama setiap siswa atau berisi nomor urut daftar hadir.
Kartu Nasib
Kartu nasib ini mirip dengan model arisan.
Hanya isinya tidak sekadar nama atau nomor, tetapi data menarik tentang siswa.
kartu ini bersifat perorangan
Cara Membuat
Siapkan satu
tumpuk kertas ukuran kartu nama (dapat dibeli di pembuat kartu nama, cari yang kertasnya mudah ditulisi).
Kemudian, bagikan ke seluruh siswa di kelas.
Lalu, guru menugasi siswa untuk menuliskan data pribadi di kertas tersebut yang meliputi:
nama,
nama panggilan,
tempat tanggal lahir,
hobi,
makanan favorit,
minuman favorit,
binatang yang paling ditakuti,
satu kata yang menggambarkan diri siswa,
hal yang paling dibenci,
dsb. Jika masih muat
Siswa diminta untuk membuat sekreatif mungkin dengan menggunakan spidol atau pulpen berwarn
Menulisnya hanya pada satu sisi ya, biarkan kosong sisi belakang.
Setelah jadi, maka guru dapat membuat kesepakatan dengan siswa bahwa mulai saat ini, jika ada tugas untuk praktik individu maka yang akan memilih urutan maju ke depan adalah kartu nasib.
Cara Penggunaan
Guru mengocok kartu nasib di hadapan para siswa.
Kemudian ambil salah satu.
Bacakan dengan beberapa gaya di bawah ini
NAMA
Guru memanggil nama siswa secara langsung.
BUKAN NAMA
Guru memanggil siswa dengan menyembut pertama kali hobinya,
atau makanan pavoritnya, atau hewan yang ditakutinya, atau yang lain terlebih dahulu.
misalnya, "Ia sangat takut dengan Kecoak. Nurul."
Bisa juga dengan menyebutkan lebih dari 1 karakter.
TEMPAT-TANGGAL - BULAN - TAHUN LAHIR
Dia dilahirkan tanggal ...
Dia baru saja berulang tahun tanggal ....
Dia akan berulang tahun tanggal ....
DOMISILI
Dia rumahnya di..., namanya...
Yang harus disepakati oleh guru dan siswa adalah, Setiap anak yang namanya disebut harus maju dalam hitungan waktu 10 detik. Jika tidak mau maka dilewati dan tidak mendapat nilai.
SYUKUR DAN ISTIGHFAR LEVEL 1
Biasanya, pengalaman saya menggunakan kartu nasib
maka ucapan-ucapan syukur dan istighfar akan membahana di kelas
Sejak guru mengocok kartu tersebut. Siswa sudah dilanda ketegangan penuh emosi.
Siapakah yang akan menjadi tumbal selanjutnya.
Guru: "Dia dilahirkan bulan Januari"
Langsung yang lahir di Bulan Januari akan istighfar dan yang lahir di luar Januari akan bersyukur.
Guru: "Dia dilahirkan antara tanggal 1 sampai dengan tanggal 20
Langsung yang lahir di Januari 1-20 akan istighfar dan yang diluar tanggal itu akan bersyukur
Guru: "Dia hobinya main Basket"
Kalau sudah disini biasanya akan langsung ketebak.
SYUKUR DAN ISTIGHFAR LEVEL 2
Guru: "Karena hari ini adalah hari pertama kalian akan maju membacakan puisi buatan masing-masing.
Jadi saya bagi kartu nasib menjadi 2 bagian.
Bagian yang kiri yang akan maju hari ini
Bagian yang kanan yang akan maju hari selanjutnya.
Bagi yang belum siap. Berdoa saja kalian ada di kelompok yang kanan.
kemudian secara selang seling, guru membacakan nama-anak yang maju sekarang dan maju besok.
Jangan langsung dibaca semua.
Guru: "Yang maju sekarang..... Nur Aini... silakan.
(Nur Aini maju baca puisi)
Guru: "Yang maju besok, saya bacakan 3 orang ya... Amir, Hasan, Abid.
(Biasanya si Amir, Hasan, dan Abid langsung bersyukur tuh kalau mereka memang bener-bener tidak siap)
Guru: "Silakan maju kembali.... Ni Wijayanti.
(Ni Wijayanti baca puisi)..............................................begitu seterusnya
Kartu ini juga bermanfaat dalam pembentukan kelompok, cukup kocok, bagi menjadi 5, maka didapatlah 5 kelompok.
Semoga bermanfaat, kartu ini tidak hanya untuk pelajaran bahasa Indonesia saja lho.
Oia, kartu disimpan di ketua kelas saja.
atau ditinggal di kelas untuk dimanfaatkan oleh pelajaran lain.
Selamat mencoba
-----------------------------------------------------------------------------------
Guru bahasa indonesia, bahasa indonesia, belajar bahasa indonesia, bahasa persatuan bahasa indonesia, menjadi guru yang menyenangkan, permainan bahasa indonesia, bahasa Indonesia menyenangkan, games bahasa indonesia, teka-teki pelajaran, pelajaran bahasa indonesia, bahasa indonesia di kelas, guru asyik, guru bahasa indonesia asyik, belajar sambil bermain, bermain bahasa, mengajar asyik, bahasa indonesia asyik, bekajar sambil bermain, teka-teki bahasa indonesia, cerita bahasa indonesia, cara mengajar bahasa Indonesia, mari bercerita menyenangkan bahasa indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan