Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Gedung-gedung rata dengan tanah
Hancur oleh perang yang tiada hentinya
Musuh terus menyemburkan peluru
Menyebar maut merenggut nyawa rakyat Indonesia
Puing-puing terus mengepulkan asap
Api menyala tiada padam-padamnya
Matahari bersinar betapa teriknya
Satu demi satu rakyatku terbunuh di medan laga
Dari Sabang ke Merauke rakyat bangkit
Angkat senjata dengan meronta
Melawan penjajah yang sekarat
Penjajah yang penuh laknat
Bangsaku telah bangkit angkat senjata
Dengan merah putih di kepala
Dengan bambu runcing rapat di dada
Maju terus ke garus depan
Tidak ada waktu untuk menyerah
Tidak ada waktu untuk kalah
Rakyatku telah bergolak sepenuh jiwa
Sekali merdeka tetap merdeka!
Rabu, 29 Oktober 2014
Gema Proklamasi
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Dengarlah suara pernyataan kemerdekaan
Menggema di seluruh dunia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Pada 17 Agustus 1945
Merdeka!
Seluruh pemuda-pemudi bersatu padu
Bersiap siaga mengamankan proklamasi kita
Dengan pedang, bayonet, dan bambu runcing
Senapan dan meriam siap tempur
Menghadapi semua musuh
Proklamasi kemerdekaan
Saat pembebasan bangsaku dari penindasan
Lepas sudah belenggu rantai
Yang mengikat bangsaku
Dari abad demi abad
Proklamasi kemerdekaan
Menggemuruh mengguntur gegap gempita
Merdeka bangsaku, bebas bangsaku!
Para pahlawan pejuang kemerdekaan
Telah rela berkorban jiwa dan raga
Menegakkan negara
Republik Indonesia
Dengarlah suara pernyataan kemerdekaan
Menggema di seluruh dunia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Pada 17 Agustus 1945
Merdeka!
Seluruh pemuda-pemudi bersatu padu
Bersiap siaga mengamankan proklamasi kita
Dengan pedang, bayonet, dan bambu runcing
Senapan dan meriam siap tempur
Menghadapi semua musuh
Proklamasi kemerdekaan
Saat pembebasan bangsaku dari penindasan
Lepas sudah belenggu rantai
Yang mengikat bangsaku
Dari abad demi abad
Proklamasi kemerdekaan
Menggemuruh mengguntur gegap gempita
Merdeka bangsaku, bebas bangsaku!
Para pahlawan pejuang kemerdekaan
Telah rela berkorban jiwa dan raga
Menegakkan negara
Republik Indonesia
Merdeka Atau Mati
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Merah api membakar angkasa
Asap tebal menderu hitam lebam
Hujan peluru menderu berdesingan
Mesiu meledak dimana-mana
Pejuang maju terus dengan sangkur terhunus
Karaben dan mitraliur terus menggempur
Benteng-benteng penjajah
Yang menumpahkan darah
Gerilyawan maju terus, tiada mundur setapak
Merdeka atau Mati! Maju dan tembak
Satu demi satu maju sambil merangkak
Geranat-geranat terus meledak
Merdeka atau mati, tiada pilihan lain
Pejuang tidak berniat pulang
Sebelum kemerdekaan datang
Maju terus Pahlawan,
Bersama kaum petani dan nelayan
Kibarkan tinggi-tinggi Sang Merah Putih
Dengan tetesan darah
Kemerdekaan kita raih
Merah api membakar angkasa
Asap tebal menderu hitam lebam
Hujan peluru menderu berdesingan
Mesiu meledak dimana-mana
Pejuang maju terus dengan sangkur terhunus
Karaben dan mitraliur terus menggempur
Benteng-benteng penjajah
Yang menumpahkan darah
Gerilyawan maju terus, tiada mundur setapak
Merdeka atau Mati! Maju dan tembak
Satu demi satu maju sambil merangkak
Geranat-geranat terus meledak
Merdeka atau mati, tiada pilihan lain
Pejuang tidak berniat pulang
Sebelum kemerdekaan datang
Maju terus Pahlawan,
Bersama kaum petani dan nelayan
Kibarkan tinggi-tinggi Sang Merah Putih
Dengan tetesan darah
Kemerdekaan kita raih
Taman Makam Pahlawan
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Di sini berbaring jenazah-jenazah pahlawan bangsa
Istirahat, untuk selama-lamanya
Berderet nisan-nisan berdiri
Bagai tugu peringatan
Untuk mengenang jasa pahlawan
Telah pulang dikau pahlawan
Ke haribaan Ibu Pertiwi
Kau tinggalkan anak istrimu
Pergi berjuang
Untuk merebut kemerdekaan
Jangan gusar, pahlawanku
Semoga tenang arwahmu di sisi Ilahi
Kan kuteruskan juga pengabdianmu
Membela bumi sejahtera
Menjaga kesatuan bangsa
Mengawal Indonesia Merdeka
Untuk selama-lamanya
Di sini berbaring jenazah-jenazah pahlawan bangsa
Istirahat, untuk selama-lamanya
Berderet nisan-nisan berdiri
Bagai tugu peringatan
Untuk mengenang jasa pahlawan
Telah pulang dikau pahlawan
Ke haribaan Ibu Pertiwi
Kau tinggalkan anak istrimu
Pergi berjuang
Untuk merebut kemerdekaan
Jangan gusar, pahlawanku
Semoga tenang arwahmu di sisi Ilahi
Kan kuteruskan juga pengabdianmu
Membela bumi sejahtera
Menjaga kesatuan bangsa
Mengawal Indonesia Merdeka
Untuk selama-lamanya
Nyanyian Alamku
Karya Sides Sudiyarto Ds.
Hijau subur hutan rimbaku
Sungai-sungai mengalir berliku
Lembah terhampar luas laut berbuih putih
Langit biru bercahaya bersih
Gunung-gunungku tinggi
Menjulang langit biru
Unggas-unggas terbang melayang bebas
Bunga-bunga mekar bersama
Alamku indah mempesona
Beras dan jagung subur di mana-mana
Ubi dan sagu tumbuh merata
Sumber kehidupan Indonesia
Alamku hijau penuh harta
Emas intan besi dan baja
Minyak timah serta permata
Terkandung dalam tanahnya
Kucinta alamku, kucinta bumiku
Indonesia pusaka nenek moyangku
Tanah kelahiran, tanah pujaanku
Tak akan aku meninggalkanmu
Hijau subur hutan rimbaku
Sungai-sungai mengalir berliku
Lembah terhampar luas laut berbuih putih
Langit biru bercahaya bersih
Gunung-gunungku tinggi
Menjulang langit biru
Unggas-unggas terbang melayang bebas
Bunga-bunga mekar bersama
Alamku indah mempesona
Beras dan jagung subur di mana-mana
Ubi dan sagu tumbuh merata
Sumber kehidupan Indonesia
Alamku hijau penuh harta
Emas intan besi dan baja
Minyak timah serta permata
Terkandung dalam tanahnya
Kucinta alamku, kucinta bumiku
Indonesia pusaka nenek moyangku
Tanah kelahiran, tanah pujaanku
Tak akan aku meninggalkanmu
Balada Perajurit Indonesia
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Dari dulu hingga kini engkau mengabdi
Berjuang menjaga Ibu Pertiwi
Dari masa ke masa kau tegak berdiri
Membela negeri ini
Perajurit Indonesia
Kesatria pengawal negara Pancasila
Menjaga keutuhan bangsa
Mengabdi kehidupan rakyatnya
Sejnata di atas pundakmu
Granat, karaben dan mitraliur di tanganmu
Kau maju terus sepanjang sejarah
Bersama rakyatmu
Dari dulu hingga kini engkau mengabdi
Berjuang menjaga Ibu Pertiwi
Dari masa ke masa kau tegak berdiri
Membela negeri ini
Perajurit Indonesia
Kesatria pengawal negara Pancasila
Menjaga keutuhan bangsa
Mengabdi kehidupan rakyatnya
Sejnata di atas pundakmu
Granat, karaben dan mitraliur di tanganmu
Kau maju terus sepanjang sejarah
Bersama rakyatmu
Pramuka Indonesia
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Derap kakimu menghantar krida
Langkah barisanmu menyambung kerja
Pramuka Indonesia
Benih pengabdi Nusa dan Bangsa
Dalam terik panas dan lengas
Dalam gerimis dan hujan yang berderai
Kau terus berlatih
Meski haus dan letih
Pramuka Indonesia
Padamu bangsaku berharap
Padamu bangsaku berdoa
Jaga bumimu ini
Jaga negerimu ini
Agar tetap merdeka sejati
Pelopor damai di atas bumi
Derap kakimu menghantar krida
Langkah barisanmu menyambung kerja
Pramuka Indonesia
Benih pengabdi Nusa dan Bangsa
Dalam terik panas dan lengas
Dalam gerimis dan hujan yang berderai
Kau terus berlatih
Meski haus dan letih
Pramuka Indonesia
Padamu bangsaku berharap
Padamu bangsaku berdoa
Jaga bumimu ini
Jaga negerimu ini
Agar tetap merdeka sejati
Pelopor damai di atas bumi
Kepada Tuhanku
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Tuhanku kupanjatkan doa selalu padaMu
Tolonglah semua insan di negeri ini
Berilah jalan yang bening dan suci
Dan kehidupan yang berarti
Tuhanku, Mahasuci Engkau
Berilah hambaMu ini tenaga dan pekerti
Untuk mampu berbakti
Kepada sesama ummatMu
Tuhanku, Mahaesa Engkau
Padamu jua aku berharap
Persatukanlah selalu suku-suku bangsaku
Hingga akhir jaman
Tuhanku kupanjatkan doa selalu padaMu
Tolonglah semua insan di negeri ini
Berilah jalan yang bening dan suci
Dan kehidupan yang berarti
Tuhanku, Mahasuci Engkau
Berilah hambaMu ini tenaga dan pekerti
Untuk mampu berbakti
Kepada sesama ummatMu
Tuhanku, Mahaesa Engkau
Padamu jua aku berharap
Persatukanlah selalu suku-suku bangsaku
Hingga akhir jaman
Hymne Pancasila
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Pancasila nafas dan jiwa bangsaku
Sejak purba hingga akhir jaman
Pancasila dasar negara Indonesia
Tegak jaya sepanjang masa
Pancasila pemersatu rakyat terpadu
Penyiram jiwa luhur bangsaku
Abadi aman sejahtera selalu
Adil makmur merata cita bangsaku
Pancasila darah dan dagingku
Panji keagungan sejarah negeriku
Kujunjung tinggi martabatmu
Sumber kemerdekaan dan perdamaian duniaku
Pancasila nafas dan jiwa bangsaku
Sejak purba hingga akhir jaman
Pancasila dasar negara Indonesia
Tegak jaya sepanjang masa
Pancasila pemersatu rakyat terpadu
Penyiram jiwa luhur bangsaku
Abadi aman sejahtera selalu
Adil makmur merata cita bangsaku
Pancasila darah dan dagingku
Panji keagungan sejarah negeriku
Kujunjung tinggi martabatmu
Sumber kemerdekaan dan perdamaian duniaku
Doa Untuk Para Pahlawan
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Pahlawanku
Semoga terang jalanmu
Menghadap Tuhanmu
Pahlawan kemerdekaan
Semoga arwahmu diterima di sisi Tuhan
Semoga amal kebajikanmu
Dimengerti bangsamu
Pahlawan Indonesia
pengabdianmu tulus dan suci
Semoga terpanggil hati kami
Meneruskan pengorbananmu
Pahlawanku
Semoga terang jalanmu
Menghadap Tuhanmu
Pahlawan kemerdekaan
Semoga arwahmu diterima di sisi Tuhan
Semoga amal kebajikanmu
Dimengerti bangsamu
Pahlawan Indonesia
pengabdianmu tulus dan suci
Semoga terpanggil hati kami
Meneruskan pengorbananmu
Kepada Ayah Bundaku
Karya: Sides SUdiyarto Ds.
Ayah Bundaku, tunjukkanlah padaku
Jalan lurus mencapai cita mulia
Ayah Bundaku, bimbinglah daku
Mengabdi padamu
Ayah Bundaku, tetesan kasihmu sejuk
Nyaman menyenth tepi hatiku
Pengorbananmu menyala
Membakar semangat hidupku
Ayah Bunda,
Beri daku petunjuk dan teladan
Hingga kelak aku selamat
Mengarungi kehidupan
Ayah Bundaku, tunjukkanlah padaku
Jalan lurus mencapai cita mulia
Ayah Bundaku, bimbinglah daku
Mengabdi padamu
Ayah Bundaku, tetesan kasihmu sejuk
Nyaman menyenth tepi hatiku
Pengorbananmu menyala
Membakar semangat hidupku
Ayah Bunda,
Beri daku petunjuk dan teladan
Hingga kelak aku selamat
Mengarungi kehidupan
Kepada Ibu Guru
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Ibu Guru, jauh kampung halamanmu
Takdir membuat kita bertemu
Kau bimbing daku
Sejak aku dungu, hingga aku tahu
Ibu Guruku, kau rela selalu
Membimbingku mengenyam ilmu
Dari hari ke hari
Tanpa merasa capai atau jemu
Ibu Guruku, maafkan daku
Bila keliru tingkah lakuku
Kasih sayangmu, Ibu,
Kan membimbing kehidupanku
Ibu Guru, jauh kampung halamanmu
Takdir membuat kita bertemu
Kau bimbing daku
Sejak aku dungu, hingga aku tahu
Ibu Guruku, kau rela selalu
Membimbingku mengenyam ilmu
Dari hari ke hari
Tanpa merasa capai atau jemu
Ibu Guruku, maafkan daku
Bila keliru tingkah lakuku
Kasih sayangmu, Ibu,
Kan membimbing kehidupanku
Kepada Bapak Guru
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Bapak Guruku,
Aku tak tahu asal-usulmu
Aku hanya tahu isi hatimu
Yang teduh, sabar selalu
Bapak Guru
Aku tahu
Kau habiskan umurmu
Untuk mendidikku
Guruku yang setia,
Relakah kau memaafkan
Bila aku alpa
Bapak Guruku,
Ingin daku mengalungkan karangan bunga
Di lehermu, bagi terima kasihku
Kepadamu
Bapak Guruku,
Aku tak tahu asal-usulmu
Aku hanya tahu isi hatimu
Yang teduh, sabar selalu
Bapak Guru
Aku tahu
Kau habiskan umurmu
Untuk mendidikku
Guruku yang setia,
Relakah kau memaafkan
Bila aku alpa
Bapak Guruku,
Ingin daku mengalungkan karangan bunga
Di lehermu, bagi terima kasihku
Kepadamu
Senandung Bulan Purnama
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Bulan purnama, sinarmu lembut
Bagai zamrut, di malam larut
Kau menyinari alam raya
Kau mandikan cahaya
Buana raya
Bulan purnama, ingin kubertanya
Siapakah Penciptamu
Ingin kumengerti siapa kiranya
Mmelihara sinar hidupmu
Bulan, penerang yang tulus
Kau membuat insan berjiwa halus
Kini aku tahu, kau hadiah Illahi
Untuk penghuni bumi
Bulan purnama, sinarmu lembut
Bagai zamrut, di malam larut
Kau menyinari alam raya
Kau mandikan cahaya
Buana raya
Bulan purnama, ingin kubertanya
Siapakah Penciptamu
Ingin kumengerti siapa kiranya
Mmelihara sinar hidupmu
Bulan, penerang yang tulus
Kau membuat insan berjiwa halus
Kini aku tahu, kau hadiah Illahi
Untuk penghuni bumi
Nyanyian Burung Burung ( II )
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Gagak, cuca rawa dan merpati
Terbang mengitari nusaku
Kakatua melayang
Mempersembahkan lagu
Cendrawasih indah bulumu
Bak burung sorga
Datang menjelma
Di Mayapada
Indahnya burung-burung tanah airku
Menghias alam raya
Menghuni segenap pulau-pulau
Negeriku
Kian cinta aku padamu, Indonesia!
Kian bangga aku padamu, Indonesia!
Gagak, cuca rawa dan merpati
Terbang mengitari nusaku
Kakatua melayang
Mempersembahkan lagu
Cendrawasih indah bulumu
Bak burung sorga
Datang menjelma
Di Mayapada
Indahnya burung-burung tanah airku
Menghias alam raya
Menghuni segenap pulau-pulau
Negeriku
Kian cinta aku padamu, Indonesia!
Kian bangga aku padamu, Indonesia!
Nyanyian Burung Burung ( I )
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Dalam hening senja sepi
Bersama angin sepoi
Kudengar suara binatang alam
Merak menari, kasuari bernyanyi
Burung-burung berkicau
Merdu, bagai buluh perindu
Nuri berdendang, kenari riang
Kutilang di tepi-tepi rimba
Beo mengoceh di atas dahan
Gereja berlagu di atas bebatuan
Pipit bersiul bersahut-sahutan
Elang dan rajawali kembara
mengarungi langit atas samudra
Tekukur, perkutut menyanyi merdu
Menyampaikan rindu pada bangsaku.
Dalam hening senja sepi
Bersama angin sepoi
Kudengar suara binatang alam
Merak menari, kasuari bernyanyi
Burung-burung berkicau
Merdu, bagai buluh perindu
Nuri berdendang, kenari riang
Kutilang di tepi-tepi rimba
Beo mengoceh di atas dahan
Gereja berlagu di atas bebatuan
Pipit bersiul bersahut-sahutan
Elang dan rajawali kembara
mengarungi langit atas samudra
Tekukur, perkutut menyanyi merdu
Menyampaikan rindu pada bangsaku.
Minggu, 26 Oktober 2014
Kami Cinta Perdamaian
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Kumandang suara membahana
Pekik seruan bangsaku
Menyuarakan semangat perdamaian.
Kami warga negara Pancasila
Republik Indonesia nan jaya
Siap siaga menjaga
Keselamatan dunia.
Kami rakyat Indonesia
Kami cinta perdamaian
Dari zaman ke zaman.
Kami cinta perdamaian
Kami cinta perdamaian!
Kumandang suara membahana
Pekik seruan bangsaku
Menyuarakan semangat perdamaian.
Kami warga negara Pancasila
Republik Indonesia nan jaya
Siap siaga menjaga
Keselamatan dunia.
Kami rakyat Indonesia
Kami cinta perdamaian
Dari zaman ke zaman.
Kami cinta perdamaian
Kami cinta perdamaian!
Mari Bersamaku Selalu
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Janganlah kau membunuh, sahabatku
Kematian adalah kecelakaan
Bagi kita semua.
Janganlah kau menyerang sesamau, sahabatku
Siapa pun tidak akan hidup, tanpa kawan.
Jangan berperang saudaraku,
Peperangan hanya akan membunuh
Kita bersama.
Janganlah saling berkelahi, saudaraku
Perkelahian hanya akan melenyapkan
Kau dan aku
Mari, bersamaku selalu
Menyalakan api kehidupan
Menyuburkan benih persaudaraan
Janganlah kau membunuh, sahabatku
Kematian adalah kecelakaan
Bagi kita semua.
Janganlah kau menyerang sesamau, sahabatku
Siapa pun tidak akan hidup, tanpa kawan.
Jangan berperang saudaraku,
Peperangan hanya akan membunuh
Kita bersama.
Janganlah saling berkelahi, saudaraku
Perkelahian hanya akan melenyapkan
Kau dan aku
Mari, bersamaku selalu
Menyalakan api kehidupan
Menyuburkan benih persaudaraan
Sabtu, 25 Oktober 2014
Nyanyian Tanah Airku
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Dengarlah nyanyain Tanah Airku
Berdendang syahdu penuh irama
Melagukan keindahan alamnya
Membertitakan kekayaannya.
Dengarlah senandung pantai kemilau
Dan alunan ombak-ombak gemerlapan
Serta rauyan pulau-pulau nan indah
Ditimpa udara sejuk nyaman
Dari pantai, hingga pegunungan
Dengarlah Tanah Airku bernyanyi
Memuja keagungan Illahi
Menawan hati setiap insan
Memanggil setiap pahlawan
Untuk membela keselamatan
Dan keutuhan tanah pujaan.
Dengarlah nyanyain Tanah Airku
Berdendang syahdu penuh irama
Melagukan keindahan alamnya
Membertitakan kekayaannya.
Dengarlah senandung pantai kemilau
Dan alunan ombak-ombak gemerlapan
Serta rauyan pulau-pulau nan indah
Ditimpa udara sejuk nyaman
Dari pantai, hingga pegunungan
Dengarlah Tanah Airku bernyanyi
Memuja keagungan Illahi
Menawan hati setiap insan
Memanggil setiap pahlawan
Untuk membela keselamatan
Dan keutuhan tanah pujaan.
Bahana Perdamaian
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Hai manusia sedunia, dengarlah
Kami rakyat Indonesia berseru
Kepadamu:
Ulurkan tanganmu, wahai penduduk bumi
Mari bersatu padu, memadu janji
Mari saling menghormati
Tegakkan perdamaian abadi
Kita kibarkan tinggi-tinggi
Panji kemerdekaan manusia sedunia
Kita pancangkan kehidupan
Di atas perdamaian.
Hai manusia sedunia, dengarlah
Kami rakyat Indonesia berseru
Kepadamu:
Ulurkan tanganmu, wahai penduduk bumi
Mari bersatu padu, memadu janji
Mari saling menghormati
Tegakkan perdamaian abadi
Kita kibarkan tinggi-tinggi
Panji kemerdekaan manusia sedunia
Kita pancangkan kehidupan
Di atas perdamaian.
Gotong Royong
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Sahabat ialah, mereka yang suka menolong
Hingga kita selamat
Dari segala mara bahaya
Sahabat ialah, mereka semua
Yang ikhlas bekerja sama
Dalam suka duka
Sahabat ialah, semua orang
Yang sudi bertimbang rasa
Rela menyokong, bergotong royong
Berat, biarlah kita pikul bersama
Ringan, marilah kita jinjing bersama
Erat, serempak bekerja
Mengabdi Nusa
Sahabat ialah, mereka yang suka menolong
Hingga kita selamat
Dari segala mara bahaya
Sahabat ialah, mereka semua
Yang ikhlas bekerja sama
Dalam suka duka
Sahabat ialah, semua orang
Yang sudi bertimbang rasa
Rela menyokong, bergotong royong
Berat, biarlah kita pikul bersama
Ringan, marilah kita jinjing bersama
Erat, serempak bekerja
Mengabdi Nusa
Bahasaku
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Aku bicara dengan bahasaku
Bahasa yang nyaring penuh lagu
aku berbisik dengan bahasaku
Menyampaikan segala isi hatiku.
Bahasa Indonesia, bahasaku
Bahasa yang diwariskan nenek moyangku
Dari jaman ke jaman hidup selalu
Tak pernah layu.
Bahasa Indonesia
Bahasa seluruh bangsaku
Bahasa kehidupan, bahasa persatuan
Sampai akhir hayatku 'kan kupertahankan
Bahasaku, kau sampikan perasaanku
Dengan merdu selalu
Kau hidup tumbuh
Berakar kuat dalam lubuk hatiku
Aku bicara dengan bahasaku
Bahasa yang nyaring penuh lagu
aku berbisik dengan bahasaku
Menyampaikan segala isi hatiku.
Bahasa Indonesia, bahasaku
Bahasa yang diwariskan nenek moyangku
Dari jaman ke jaman hidup selalu
Tak pernah layu.
Bahasa Indonesia
Bahasa seluruh bangsaku
Bahasa kehidupan, bahasa persatuan
Sampai akhir hayatku 'kan kupertahankan
Bahasaku, kau sampikan perasaanku
Dengan merdu selalu
Kau hidup tumbuh
Berakar kuat dalam lubuk hatiku
Bhineka Tunggal Ika
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Beribu pulau-pulauku indah bertebaran
Bagai untaian mutiara di khatulistiwa
Berjuta-juta manusia menghuninya
Bersatu padu dalam suka dan duka
Berbagai warna kulit kita
Berbagai rona keyakinan kita semua
Namun tak pernah retak persatuan kita
Bertahan bersama membela Nusa Bangsa
Berbagai ragam suku dan bahasa kita
Namun Indonesia juga namanya
Bergotong royonh sepanjang sejarah
Menjaga Nusantara
Bhineka Tunggal Ika
Berbeda-beda kita semua
Namun satu jua untuk selama-lamanya
Tegak jaya mengawal Indonesia
Beribu pulau-pulauku indah bertebaran
Bagai untaian mutiara di khatulistiwa
Berjuta-juta manusia menghuninya
Bersatu padu dalam suka dan duka
Berbagai warna kulit kita
Berbagai rona keyakinan kita semua
Namun tak pernah retak persatuan kita
Bertahan bersama membela Nusa Bangsa
Berbagai ragam suku dan bahasa kita
Namun Indonesia juga namanya
Bergotong royonh sepanjang sejarah
Menjaga Nusantara
Bhineka Tunggal Ika
Berbeda-beda kita semua
Namun satu jua untuk selama-lamanya
Tegak jaya mengawal Indonesia
Delapan Helai Ekor Garuda
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Garuda Pancasila,
Ekormu delapan helai perkasa
Lambang bulan delapan, Agustus '45
Bulan suci, kelahiran Republik kami
Indonesia, tanahku suci
Tempat aku disemai untuk berbakti
Pada Ibu Pertiwi
Dengan jiwa proklamasi
Sampai titik darah yang penghabisan
Akan kupertahankan Garudaku yang perkasa
Sampai hembusan nafas terakhir
Akan kubela Tanah Air!
Garuda Pancasila,
Ekormu delapan helai perkasa
Lambang bulan delapan, Agustus '45
Bulan suci, kelahiran Republik kami
Indonesia, tanahku suci
Tempat aku disemai untuk berbakti
Pada Ibu Pertiwi
Dengan jiwa proklamasi
Sampai titik darah yang penghabisan
Akan kupertahankan Garudaku yang perkasa
Sampai hembusan nafas terakhir
Akan kubela Tanah Air!
17 Helai Sayap Garuda
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Darah merah mengucur basah
Dari jasad pahlawan kemerdekaan
Mengucur luruh peluh sepanjang tubuh
Menetes di haribaan Pertiwi
Pagi itu 17 Agustus 1945
Satu demi satu prajurit bangsaku menyerbu
Ke medan laga membela nyawa seluruh bangsa
Satu demi satu gugur bagai bunga bangsa
Pagi itu, Perang Kemerdekaan telah menyala
Beribu Pemuda Angkatan Empat Lima angkat senjata
Mengusir penjajah durhaka
Dari bumi persada
17 Agustus hari suci penuh bakti
17 Agustus hari lahir negeri kami
17 helai bulu sayap Garuda Pancasilaku
Garuda yang gagah perkasa, jiwa Indonesia
Terima kasih, pejuang-pejuang bangsa
Yang gugur tanpa nama
Terima kasih pahlawan-pahlawan kemerdekaan
Yang telah istirahat di Makam Pahlawan
Kan kuteruskan juang pengabdianmu
Menjaga keutuhan negeri ini.
Kan kuulurkan selalu otot-otot tanganku
Kan kuteteskan selalu peluh dari tubuhku
Kan kuabdikan selalu
Nafas dan jiwa ragaku
Untuk kelangsungan hidup
Negeriku.
Darah merah mengucur basah
Dari jasad pahlawan kemerdekaan
Mengucur luruh peluh sepanjang tubuh
Menetes di haribaan Pertiwi
Pagi itu 17 Agustus 1945
Satu demi satu prajurit bangsaku menyerbu
Ke medan laga membela nyawa seluruh bangsa
Satu demi satu gugur bagai bunga bangsa
Pagi itu, Perang Kemerdekaan telah menyala
Beribu Pemuda Angkatan Empat Lima angkat senjata
Mengusir penjajah durhaka
Dari bumi persada
17 Agustus hari suci penuh bakti
17 Agustus hari lahir negeri kami
17 helai bulu sayap Garuda Pancasilaku
Garuda yang gagah perkasa, jiwa Indonesia
Terima kasih, pejuang-pejuang bangsa
Yang gugur tanpa nama
Terima kasih pahlawan-pahlawan kemerdekaan
Yang telah istirahat di Makam Pahlawan
Kan kuteruskan juang pengabdianmu
Menjaga keutuhan negeri ini.
Kan kuulurkan selalu otot-otot tanganku
Kan kuteteskan selalu peluh dari tubuhku
Kan kuabdikan selalu
Nafas dan jiwa ragaku
Untuk kelangsungan hidup
Negeriku.
Empat Puluh Lima Bulu Leher Garuda
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Garuda Pancasila nan gagah perkasa
Tampan engkau, bulumu gemerlapan
45 bulu leher garudaku
45, tahun kemerdekaan bangsaku
Tahun '45, tahun perjuangan rakyatku
Berduyun-duyun bersatu padu angkat senjata
Di pantai, di kota dan gunung-gunung
Berperang, merebut kemerdekaan nan agung
Tahun 45, tahun proklamasi kemerdekaan
Indonesia negriku lepas bebas dari penjajah
Tahun '45, tahun kebebasan
Sekali merdeka, tetap merdeka
Untuk selama-lamanya.
Garuda Pancasila nan gagah perkasa
Tampan engkau, bulumu gemerlapan
45 bulu leher garudaku
45, tahun kemerdekaan bangsaku
Tahun '45, tahun perjuangan rakyatku
Berduyun-duyun bersatu padu angkat senjata
Di pantai, di kota dan gunung-gunung
Berperang, merebut kemerdekaan nan agung
Tahun 45, tahun proklamasi kemerdekaan
Indonesia negriku lepas bebas dari penjajah
Tahun '45, tahun kebebasan
Sekali merdeka, tetap merdeka
Untuk selama-lamanya.
Jumat, 24 Oktober 2014
Padi dan Kapas
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Lembah hijau menghampar permai
Nyiur berderai melambaikan daunnya
Padi menguning emas
Bermandi sinar surya kemilau
Hijau gunung-gunung
Hijau bukit-bukit dan rimba
Laut lepas sunyi tiada bertepi
Tanah subur segar abadi
Yanahku negeriku
Beribu pohon bertumbuh
Padi dan kapas
Lambang keadilan sosial bangsaku
Lambang kemakmuran nusaku
Kucium harum bau bumiku
Tempat menyemai patriot bangsa
Putra-putri pengabdi pertiwi
Lembah hijauu menghampar permai
Padi menguning emas
Kapas memutih salju
Indonesia tanah airku
Lembah hijau menghampar permai
Nyiur berderai melambaikan daunnya
Padi menguning emas
Bermandi sinar surya kemilau
Hijau gunung-gunung
Hijau bukit-bukit dan rimba
Laut lepas sunyi tiada bertepi
Tanah subur segar abadi
Yanahku negeriku
Beribu pohon bertumbuh
Padi dan kapas
Lambang keadilan sosial bangsaku
Lambang kemakmuran nusaku
Kucium harum bau bumiku
Tempat menyemai patriot bangsa
Putra-putri pengabdi pertiwi
Lembah hijauu menghampar permai
Padi menguning emas
Kapas memutih salju
Indonesia tanah airku
Kepala Banteng
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Berjuta rakyat hidup di negeri ini
Berbicara bersama, bersuara bersama
Memadu cinta, membina bangsa
Indonesia tanah merdeka.
Kepala Banteng nan agung perkasa
Lambang kerakyaan yang dipimpin
Hikmah kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan
Dan perwakilan.
Berjuta rakyatku berjuang bersama
Menuju satu arah sejarah
Masyarakat Pancasila makmur merata
Dengan jiwa Empat Lima
Berjuta rakyat hidup di negeri ini
Berbicara bersama, bersuara bersama
Memadu cinta, membina bangsa
Indonesia tanah merdeka.
Kepala Banteng nan agung perkasa
Lambang kerakyaan yang dipimpin
Hikmah kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan
Dan perwakilan.
Berjuta rakyatku berjuang bersama
Menuju satu arah sejarah
Masyarakat Pancasila makmur merata
Dengan jiwa Empat Lima
Beringin
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Perkasa engkau, Beringin Pancasila
Lambang persatuan Indonesia, Bangsaku jaya
Daunmu lebat mengayomi bangsaku
Akarmu perkasa
Membentengi jiwa bangsaku.
Beringin yang agung
Kau suburkan bumi pertiwi
Kau taburkan jiwa persatuan.
Walau badai mengahantammu
Walau gempa menggempurmu
Kau tetap berdiri tegak perkasa
Hidup jaya sepanjang masa
Perkasa engkau, Beringin Pancasila
Lambang persatuan Indonesia, Bangsaku jaya
Daunmu lebat mengayomi bangsaku
Akarmu perkasa
Membentengi jiwa bangsaku.
Beringin yang agung
Kau suburkan bumi pertiwi
Kau taburkan jiwa persatuan.
Walau badai mengahantammu
Walau gempa menggempurmu
Kau tetap berdiri tegak perkasa
Hidup jaya sepanjang masa
Rantai Emas
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Telah lama tambo sejarah
Berjalan hidup atas bumiku
telah lamam sejarah menyemai
Tumbuh pada batang budaya
Bangsaku.
Jiwa demi jiwa meneguk adab
Yang syarat kasih dan sayang
Jiwa demi jiwa dewasa berkembang
Satu demi satu mengabdi sesama
Satu demi satu hormat sesama.
Berjuta jiwa bangsaku, Indonesia
Berjuta rakyatku, Indonesia
Bangsa pemuja keadilan sejati
Bangsa beradab penuh budi
Indah dan sakti
Rantai emas sejati
Lambang kemanusiaan
Yang adil dan beradab
Pancasila darah dagingku
Pancasila jiwa ragaku.
Telah lama tambo sejarah
Berjalan hidup atas bumiku
telah lamam sejarah menyemai
Tumbuh pada batang budaya
Bangsaku.
Jiwa demi jiwa meneguk adab
Yang syarat kasih dan sayang
Jiwa demi jiwa dewasa berkembang
Satu demi satu mengabdi sesama
Satu demi satu hormat sesama.
Berjuta jiwa bangsaku, Indonesia
Berjuta rakyatku, Indonesia
Bangsa pemuja keadilan sejati
Bangsa beradab penuh budi
Indah dan sakti
Rantai emas sejati
Lambang kemanusiaan
Yang adil dan beradab
Pancasila darah dagingku
Pancasila jiwa ragaku.
Kamis, 23 Oktober 2014
Bintang Emas
Karya: Sides Sudiyarto, Ds.
Bintang Emas nan agung
Lambang jiwa yang bersatu
Yakin, membaja selalu
Satu jua
Tuhan Yang Mahaesa
Bersinar selalu kau, Bintangku
Lambang cahaya Illahi nan memancar abadi
Melindungi kehidupan bangsaku
Gemerlapan sepanjang sejarah
Menyinari Nusantara
O, Illahi nan Agung
Tunjukkan pada kami cahaya kebenaranMu
Bimbinglah kami mengabdi padaMu
Sepanjang usiaku.
Bersujud selalu kami, di hadapanMu
Bersimpuh selalu kami, menghadapMu
Tafakur sepenuh hati
Memuja keagunganMu
Mahaesa Kau, Illahi
Berilah kami tenaga dan pekerti
Sepanjang hidupku
Untuk mengangungkan namaMu
Tuhan,
Ijinkan kami memateri persatuan bangsaku
Mengisi kemerdekaan negeri ini
Ijinkan kami mengabdi sesama ummatMu
Menegakkan kemerdekaan dan perdamaian
Di atas bumiMu.
Bintang Emas nan agung
Lambang jiwa yang bersatu
Yakin, membaja selalu
Satu jua
Tuhan Yang Mahaesa
Bersinar selalu kau, Bintangku
Lambang cahaya Illahi nan memancar abadi
Melindungi kehidupan bangsaku
Gemerlapan sepanjang sejarah
Menyinari Nusantara
O, Illahi nan Agung
Tunjukkan pada kami cahaya kebenaranMu
Bimbinglah kami mengabdi padaMu
Sepanjang usiaku.
Bersujud selalu kami, di hadapanMu
Bersimpuh selalu kami, menghadapMu
Tafakur sepenuh hati
Memuja keagunganMu
Mahaesa Kau, Illahi
Berilah kami tenaga dan pekerti
Sepanjang hidupku
Untuk mengangungkan namaMu
Tuhan,
Ijinkan kami memateri persatuan bangsaku
Mengisi kemerdekaan negeri ini
Ijinkan kami mengabdi sesama ummatMu
Menegakkan kemerdekaan dan perdamaian
Di atas bumiMu.
Rabu, 22 Oktober 2014
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Oleh: Sides Sudiyarto Ds.
Beribu pulauku, Indonesia
Luas samudramu tak bertepi
Air dan bumi
Milik bersama
Bangsaku.
Berjuta jiwa bangsaku, Indonesia
Tapi satu nasib kami, satu jua hidup kami
Topang-menopang, tolong-menolong
Dalam suka dan duka
Kaya tiada tara negeriku
Berlimpah ruah sumber kehidupan rakyatku
Tiada satu 'kan terlupa nasibnya
Tiada satu warga terlempar hidupnya.
Mulut demi mulut 'kan sama merasa
Perut demi perut 'kan terisi jua
Tak satu pun jiwa
Boleh lapar dan haus
Di muka bumi negeri ini.
Beribu pulauku, Indonesia
Luas samudramu tak bertepi
Air dan bumi
Milik bersama
Bangsaku.
Berjuta jiwa bangsaku, Indonesia
Tapi satu nasib kami, satu jua hidup kami
Topang-menopang, tolong-menolong
Dalam suka dan duka
Kaya tiada tara negeriku
Berlimpah ruah sumber kehidupan rakyatku
Tiada satu 'kan terlupa nasibnya
Tiada satu warga terlempar hidupnya.
Mulut demi mulut 'kan sama merasa
Perut demi perut 'kan terisi jua
Tak satu pun jiwa
Boleh lapar dan haus
Di muka bumi negeri ini.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
oleh: Sides Sudiyarto Ds.
Negeri ini kami tegakkan untuk selama-lamanya
Pusaka nenek moyang, warisan sejarah bangsa
Negeri ini akan kami pertahankan
Hingga titik darah yang penghabisan
Kami rakyat Indonesia, punya tenaga
Kami rakyat Indonesia, punya suara
Yang menentukan kehidupan bangsa
Yang menentukan arah bahtera negara.
Kami percayakan dengan tulus suara kami
Kepada wakil-wakil kami yang terpanggil
Menyuarakan hati nurani
Seluruh penghuni Ibnu Pertiwi
Negeri ini kami tegakkan untuk selama-lamanya
Pusaka nenek moyang, warisan sejarah bangsa
Negeri ini akan kami pertahankan
Hingga titik darah yang penghabisan
Kami rakyat Indonesia, punya tenaga
Kami rakyat Indonesia, punya suara
Yang menentukan kehidupan bangsa
Yang menentukan arah bahtera negara.
Kami percayakan dengan tulus suara kami
Kepada wakil-wakil kami yang terpanggil
Menyuarakan hati nurani
Seluruh penghuni Ibnu Pertiwi
Sabtu, 18 Oktober 2014
Persatuan Indonesia
Karya: Sides Sudiyarto Ds
Berbagai warna kulit kita
Penghuni Nusantara
Berbagai warna keyakinan kita
Warga Indonesia
Namun satu jua tekad jiwa
Bertebar kami, penghuni negeri ini
Terpisah kami, oleh selat dan laut
Teluk, bukit dan gunung-gunung
Namun tiada retak persatuan kita.
Suku demi suku terbagi adat dan budaya
Namun satu jua seluruh rakyatnya
Dalam Indonesia merdeka!
Berbagai warna kulit kita
Penghuni Nusantara
Berbagai warna keyakinan kita
Warga Indonesia
Namun satu jua tekad jiwa
Bertebar kami, penghuni negeri ini
Terpisah kami, oleh selat dan laut
Teluk, bukit dan gunung-gunung
Namun tiada retak persatuan kita.
Suku demi suku terbagi adat dan budaya
Namun satu jua seluruh rakyatnya
Dalam Indonesia merdeka!
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Ulurkan tanganmu dengan sesuap nasi
Kepada mereka yang sedang lapar hari ini
Ulurkan tanganmu dengan setetes air
Kepada mereka yang sedang haus detik ini.
Berilah tudung peneduh
Bagi mereka yang tersiram air hujan
Berilah tongkat penegak
Bagi mereka yang licin di jalan
Tebarkan kasihmu
Pada sesama manusia
Ikhlaskan kebajikanmu
Bagi siapa saja.
Ulurkan tanganmu dengan sesuap nasi
Kepada mereka yang sedang lapar hari ini
Ulurkan tanganmu dengan setetes air
Kepada mereka yang sedang haus detik ini.
Berilah tudung peneduh
Bagi mereka yang tersiram air hujan
Berilah tongkat penegak
Bagi mereka yang licin di jalan
Tebarkan kasihmu
Pada sesama manusia
Ikhlaskan kebajikanmu
Bagi siapa saja.
Ketuhanan Yang Mahaesa
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Tuhan, Kau ciptakan bumi ini, langit ini
Dan segala isinya nan terbentang fana
Tuhan, Kauciptakan segala kehidupan
Pohon dan bunga, satwa dan manusia
Tuhan, satu jua Kau, Mahaesa Engkau
Niat suciMu, sifat kudusMu
Menciptakan aku
Dan duniaku.
Terima kasih, Tuhanku
Junjungan setiap ummat
Pujaan setiap insan
Mahasuci Engkau,
Mahakasih Engkau,
Mahamurah Engkau,
Aku bersaksi dan percaya
Engkau Mahasegalanya.
Tuhan, Kau ciptakan bumi ini, langit ini
Dan segala isinya nan terbentang fana
Tuhan, Kauciptakan segala kehidupan
Pohon dan bunga, satwa dan manusia
Tuhan, satu jua Kau, Mahaesa Engkau
Niat suciMu, sifat kudusMu
Menciptakan aku
Dan duniaku.
Terima kasih, Tuhanku
Junjungan setiap ummat
Pujaan setiap insan
Mahasuci Engkau,
Mahakasih Engkau,
Mahamurah Engkau,
Aku bersaksi dan percaya
Engkau Mahasegalanya.
Garuda Pancasila
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Garuda sakti nan perkasa
Sakti engkau lambang negaraku
Garuda Pancasila
Dasar hidup bangsaku,
Indonesia.
Garuda Pancasila
Kau hidup jaya dalam jiwa
Semua warga negara Indonesia
Sepanjang waktu ak menjagamu
Sepanjang sejarah aku mengawalmu
Sepanjang hidupku
Membentengimu.
Garuda Pancasila
Engkau pemersatu bangsaku
Penyinar terang jiwaku
Penyuluh semangat pengabdianku
Kepada negeriku
Garuda sakti nan perkasa
Sakti engkau lambang negaraku
Garuda Pancasila
Dasar hidup bangsaku,
Indonesia.
Garuda Pancasila
Kau hidup jaya dalam jiwa
Semua warga negara Indonesia
Sepanjang waktu ak menjagamu
Sepanjang sejarah aku mengawalmu
Sepanjang hidupku
Membentengimu.
Garuda Pancasila
Engkau pemersatu bangsaku
Penyinar terang jiwaku
Penyuluh semangat pengabdianku
Kepada negeriku
Garuda Pancasila I
Karya: Sides Sudiyarto Ds.
Garuda Pancasila nan jaya
17 helai sayapmu, lambang hari kemerdekaanku
8 helai bulu ekormu lambang Agustus
45 helai bulu lehermu lambang tahun
Kemerdekaan bangsaku
Bintang emas lambang Ketuhanan Yang Mahaesa
Rantaimu lambang kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Pohon beringinmu, lambang persatuan Indonesia
Kepala Banteng nan perkasa
Lambang jiwa kerakyatan
Yang dipimpin
Hikmah kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan
Dan perwakilan
Padi dan kapasmu
Lambang keadilan sosial
Dan kemakmuran bangsaku
Garuda Pancasila nan jaya
Akulah pengawalmu
Sepanjang waktu dalam hidupku
Garuda Pancasila nan jaya
17 helai sayapmu, lambang hari kemerdekaanku
8 helai bulu ekormu lambang Agustus
45 helai bulu lehermu lambang tahun
Kemerdekaan bangsaku
Bintang emas lambang Ketuhanan Yang Mahaesa
Rantaimu lambang kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Pohon beringinmu, lambang persatuan Indonesia
Kepala Banteng nan perkasa
Lambang jiwa kerakyatan
Yang dipimpin
Hikmah kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan
Dan perwakilan
Padi dan kapasmu
Lambang keadilan sosial
Dan kemakmuran bangsaku
Garuda Pancasila nan jaya
Akulah pengawalmu
Sepanjang waktu dalam hidupku
Jumat, 17 Oktober 2014
Sumber Karakter Bangsa Indonesia
oleh: Hari Untung Maulana
Sebenarnya sumber karakter bagi bangsa Indonesia sudah tersebar sejak lama.
apa saja itu? Inilah 4 diantaranya
PANCASILA
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
SAPTAPESONA
1. Aman
2. Tertib
3. Bersih
4.Sopan
5. Indah
6. Ramah Tamah
7. Kenangan
DASADHARMA PRAMUKA
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela Menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin Berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan
pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Sebenarnya sumber karakter bagi bangsa Indonesia sudah tersebar sejak lama.
apa saja itu? Inilah 4 diantaranya
PANCASILA
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
SAPTAPESONA
1. Aman
2. Tertib
3. Bersih
4.Sopan
5. Indah
6. Ramah Tamah
7. Kenangan
DASADHARMA PRAMUKA
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela Menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin Berani dan setia
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
TRI SATYA
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan
pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
INILAH RAHASIAKU
Sahabat
Inilah Rahasiaku yang Kubuka untuk Kalian
Saya tidak tahu.
Apakah ini semacam penyakit psikologis? atau memang tanda-tanda penuaan.
Sejak lama, tubuh saya memiliki sistem tersendiri terhadap hal-hal kecil seperti nama, angka, kejadian sepele, dll.
Sistem otak saya atau tubuh saya, secara otomatis men-delete hal-hal yang terjadi tidak menetap. Misalnya, jumlah siswa, nama orang yang hanya bertemu sesaat, tanggal saya membeli sesuatu, dll.
KASUS:
1. Saya ikut pelatihan, menginap sekamar selama seminggu bersama 3 orang dari sekolah lain. Selama seminggu itu saya tahu nama mereka. Akrab, tuker-tukeran nomor hape, dan kompak. Berangkat ke aula bareng, makan ke restoran bareng, dll. TAPI. Begitu sudah pulang. Otak saya secara otomatis mendelete wajah dan nama-nama mereka. Dijamin, ketemu lagi bakal lupa wajah dan nama.
2. Selama setahun, saya mengajar kelas 8. saya hafal nama merekapun bisa di akhir-akhir KBM. DAN, jika mereka sudah kelas 9. Saya otomatis tidak hafal lagi. Lupa bertahap satu demi satu.
3. Kenalan dengan orang tua siswa. Secara langsung, otak saya menganggap hal itu tidak penting. Sehingga saya tidak pernah berniat menghafal nama-nama ortu. Begitu ketemu lagi besoknya. BESOKNYA. Yakin... langsung lupa.
4. Pernah saya niatkan dari rumah untuk bertemu dengan seseorang, begitu ketemu, dia tampak sedang berbicara serius dengan orang lain. Saya menunggu tak jauh dari mereka berbicara. sambil memberi kode kalau saya berniat berbicara. 5 menit berlalu, dia tanya, "Ada apa Pak Harun?". dan jawaban saya adalah ... "Lupa!"
Dengan teman SMP, SMA, KAMPUS, Tahun anak saya lahir, tanggal-tanggal penting.... Saya harus membuat catatan.
HP saya, antara jumlah kontak dengan jumlah catatan. lebih banyak yang catatan. Saking banyaknya, kadang saya jadi sulit mencari lagi jika dibutuhkan.
Kalau tukeran nomor HP dengan saya. Maka inilah nama Anda yang saya taruh di kontak saya.
"Pak Amir, Wakasis SMP 1 Cilegon temen sekamar di pelatihan kurikulum 2013 ada kumisnya suka bercanda."
Baru saya bisa sedikit demi sedikit mengingat-ingat.
Jangan disangka saya senang dengan kelemahan tersebut. Itu sangat menganggu saya dalam pergaulan. Saya mungkin dianggap sombong, tidak mau menegur, belagu, padahal LUPAAAAAAAA.
Sering saya disalami oleh orang di tengah Mall atau jalan. Dia Ingat saya... dan saya dengan sangat terpaksa... meminta maaf dan menanyakan kembali nama serta dimana kita pernah bertemu. Hadeeeh.
MOHON MAAF LAHIR BATIN JIKA AKHIRNYA SAYA MELUPAKAN ANDA.
PERCAYA DEH.
ITU DILUAR KEINGINAN SAYA.
TIDAK SAYA SENGAJA...
Inilah Rahasiaku yang Kubuka untuk Kalian
Saya tidak tahu.
Apakah ini semacam penyakit psikologis? atau memang tanda-tanda penuaan.
Sejak lama, tubuh saya memiliki sistem tersendiri terhadap hal-hal kecil seperti nama, angka, kejadian sepele, dll.
Sistem otak saya atau tubuh saya, secara otomatis men-delete hal-hal yang terjadi tidak menetap. Misalnya, jumlah siswa, nama orang yang hanya bertemu sesaat, tanggal saya membeli sesuatu, dll.
KASUS:
1. Saya ikut pelatihan, menginap sekamar selama seminggu bersama 3 orang dari sekolah lain. Selama seminggu itu saya tahu nama mereka. Akrab, tuker-tukeran nomor hape, dan kompak. Berangkat ke aula bareng, makan ke restoran bareng, dll. TAPI. Begitu sudah pulang. Otak saya secara otomatis mendelete wajah dan nama-nama mereka. Dijamin, ketemu lagi bakal lupa wajah dan nama.
2. Selama setahun, saya mengajar kelas 8. saya hafal nama merekapun bisa di akhir-akhir KBM. DAN, jika mereka sudah kelas 9. Saya otomatis tidak hafal lagi. Lupa bertahap satu demi satu.
3. Kenalan dengan orang tua siswa. Secara langsung, otak saya menganggap hal itu tidak penting. Sehingga saya tidak pernah berniat menghafal nama-nama ortu. Begitu ketemu lagi besoknya. BESOKNYA. Yakin... langsung lupa.
4. Pernah saya niatkan dari rumah untuk bertemu dengan seseorang, begitu ketemu, dia tampak sedang berbicara serius dengan orang lain. Saya menunggu tak jauh dari mereka berbicara. sambil memberi kode kalau saya berniat berbicara. 5 menit berlalu, dia tanya, "Ada apa Pak Harun?". dan jawaban saya adalah ... "Lupa!"
Dengan teman SMP, SMA, KAMPUS, Tahun anak saya lahir, tanggal-tanggal penting.... Saya harus membuat catatan.
HP saya, antara jumlah kontak dengan jumlah catatan. lebih banyak yang catatan. Saking banyaknya, kadang saya jadi sulit mencari lagi jika dibutuhkan.
Kalau tukeran nomor HP dengan saya. Maka inilah nama Anda yang saya taruh di kontak saya.
"Pak Amir, Wakasis SMP 1 Cilegon temen sekamar di pelatihan kurikulum 2013 ada kumisnya suka bercanda."
Baru saya bisa sedikit demi sedikit mengingat-ingat.
Jangan disangka saya senang dengan kelemahan tersebut. Itu sangat menganggu saya dalam pergaulan. Saya mungkin dianggap sombong, tidak mau menegur, belagu, padahal LUPAAAAAAAA.
Sering saya disalami oleh orang di tengah Mall atau jalan. Dia Ingat saya... dan saya dengan sangat terpaksa... meminta maaf dan menanyakan kembali nama serta dimana kita pernah bertemu. Hadeeeh.
MOHON MAAF LAHIR BATIN JIKA AKHIRNYA SAYA MELUPAKAN ANDA.
PERCAYA DEH.
ITU DILUAR KEINGINAN SAYA.
TIDAK SAYA SENGAJA...
Jumat, 10 Oktober 2014
Kriteria Seorang Pemimpin dalam Falsafah Jawa
PEMIMPIN PERLU SAPTA M
Setiap orang dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Minimal
sekali untuk memimpin diri sendiri. Mampu mengarahkan tubuh dan pikirannya
untuk mencapai cita-citanya. Jika sudah mampu meminpin diri sendiri. Saatnya
menjadi pemimpin baik untuk lingkungannya.
SAPTA M yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
1. MOMONG
Artinya seorang pemimpin harus tut wuri
handayani, membina dan membimbing bawahan/lingkungan masyarakat dengan
sebaik-baiknya.
2.
MOMOT
Artinya seorang pemimpin harus peka dan
mampu menyerap aspirasi masyarakat serta dapat menerima saran atau pendapat dan
tidak waton maido (asal mencela)
3.
MOMOR
Artinya seorang pemimpin harus mampu
“manjing ajur ajer” (adaptasi), baik dalam hubungan vertical maupun horizontal
4.
MEMET
Artinya bahwa seorang pemimpin du dalam
mengambil keputusan harus melalui perhitungan yang matang, tidak boleh gegabah
serta penuh pertimbangan yang manusiawi
5.
MAPAN
Artinya seorang pemimpin harus mempunyai
ketahanan fisik dan mental yang kokoh
6.
MITUHU
Artinya seorang pemimpin wajib memiliki
loyalitas yang tinggi. Loyal kepada pimpinan, pekerjaan, pemerintah, Negara,
Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.
7.
MITAYANI
Artinya seorang pemimpin harus dapat
diandalkan kemampuannya, sehingga dapat pula menjadi tempat mengadu dan
berlindung bagi bawahan atau pun masyarakat lingkungannya.
Sumber: Ismail. 1990. Wawasan Jatidiri dalam Pembangunan
Daerah. Jawa Tengah. Effhar dan Dahara Prize
Rabu, 08 Oktober 2014
Pentingnya Second Opinion
KISAH NYATA
Ampun dah...
Ternyata enggak semua dokter tuh 'bener' ya...
Maaf, ini kembali ke pribadinya... Saya tidak memfitnah profesinya.
Masih banyak (dan lebih banyak) dokter yang bener.
Masalahnya, kita sebagai pasien juga jangan polos-polos banget.
Percaya pada ucapan seorang dokter.
hal yang paling mungkin kita lakukan adalah SECOND OPINION
Inilah ceritaku...
Waktu itu kami pengantin baru. Usia 25an
Istriku ada tiga benjolan di payudaranya.
Lalu ke rumah sakit ketemu dokter
dokter bilang. "Ini tumor jinak, harus dioperasi."
Biayanya 750.000 per benjolan (tahun 2005)
Dioperasinya bukan di RS ini
tapi di tempat praktik saya. di Ruko .....
Harus secepatnya, agar tidak menjadi liar.
3 hari lagi ya... ke sana.
DEG...
Kami pikir-pikir dulu Dok. kataku
Istriku : "Kalau harus operasi, aku mau dioperasi di RSCM."
Aku : "Oke kita second opinion ke sana
Kami ke RSCM
Dokter memeriksa istriku...
Dia pergi sebentar ambil jarum suntik
Disuntiknya benjolan itu.
disedot... mengalirlah cairan bening ke dalam alat suntik.... enggak banyak
dilakukan di semua benjolannya.
Ini kata Bapak Dokter:
Kasus seperti ini sudah banyak
menimpa para gadis macam mahasiswi atau anak SMA...
penyebabnya karena pola makan yang enggak benar
banyak makan fast food dan junk food
ini hanya sementara, bukan tumor, kalau nanti Ibu punya anak
maka rongga-rongga dalam payudara akan diisi dengan air susu.
kalau nanti benjol lagi...
pergi saja ke puskesmas.... bilang minta di aspirasi.
bayar-bayar.... cuma habis 12 ribu.
Coba tuh... untung belon di dedel duel payudara istriku.
So friends.... Second Opinion penting Lho... dan itu Hak Kita
Ampun dah...
Ternyata enggak semua dokter tuh 'bener' ya...
Maaf, ini kembali ke pribadinya... Saya tidak memfitnah profesinya.
Masih banyak (dan lebih banyak) dokter yang bener.
Masalahnya, kita sebagai pasien juga jangan polos-polos banget.
Percaya pada ucapan seorang dokter.
hal yang paling mungkin kita lakukan adalah SECOND OPINION
Inilah ceritaku...
Waktu itu kami pengantin baru. Usia 25an
Istriku ada tiga benjolan di payudaranya.
Lalu ke rumah sakit ketemu dokter
dokter bilang. "Ini tumor jinak, harus dioperasi."
Biayanya 750.000 per benjolan (tahun 2005)
Dioperasinya bukan di RS ini
tapi di tempat praktik saya. di Ruko .....
Harus secepatnya, agar tidak menjadi liar.
3 hari lagi ya... ke sana.
DEG...
Kami pikir-pikir dulu Dok. kataku
Istriku : "Kalau harus operasi, aku mau dioperasi di RSCM."
Aku : "Oke kita second opinion ke sana
Kami ke RSCM
Dokter memeriksa istriku...
Dia pergi sebentar ambil jarum suntik
Disuntiknya benjolan itu.
disedot... mengalirlah cairan bening ke dalam alat suntik.... enggak banyak
dilakukan di semua benjolannya.
Ini kata Bapak Dokter:
Kasus seperti ini sudah banyak
menimpa para gadis macam mahasiswi atau anak SMA...
penyebabnya karena pola makan yang enggak benar
banyak makan fast food dan junk food
ini hanya sementara, bukan tumor, kalau nanti Ibu punya anak
maka rongga-rongga dalam payudara akan diisi dengan air susu.
kalau nanti benjol lagi...
pergi saja ke puskesmas.... bilang minta di aspirasi.
bayar-bayar.... cuma habis 12 ribu.
Coba tuh... untung belon di dedel duel payudara istriku.
So friends.... Second Opinion penting Lho... dan itu Hak Kita
Jumat, 03 Oktober 2014
Penipuan di Area Museum Fatahilah Kota Tua
Pernah ngajak anak didik kunjungan ke Museum Fatahilah Jakarta.
Usai kunjungan dapat cerita dari mereka....
Banyak yang jadi korban penipuan...
Modus... Kuis Berhadiah
Beberapa orang dewasa (1 perempuan dan 3 laki-laki) menghampiri anak-anak.
Mereka diminta untuk menjawab kuis yang diberikan...
hadiahnya jam tangan
Pertanyaannya sangat mudah (Anak SMP pasti bisa)
pasti dapat hadiah. Jam tangan.... (katanya) seharga 400.000
Tapi harus nebus pajak 20.000
begitu udah dapet 20.000 dari beberapa korban, mereka langsung pada ngilang.
Usai kunjungan dapat cerita dari mereka....
Banyak yang jadi korban penipuan...
Modus... Kuis Berhadiah
Beberapa orang dewasa (1 perempuan dan 3 laki-laki) menghampiri anak-anak.
Mereka diminta untuk menjawab kuis yang diberikan...
hadiahnya jam tangan
Pertanyaannya sangat mudah (Anak SMP pasti bisa)
pasti dapat hadiah. Jam tangan.... (katanya) seharga 400.000
Tapi harus nebus pajak 20.000
begitu udah dapet 20.000 dari beberapa korban, mereka langsung pada ngilang.
Rabu, 01 Oktober 2014
La Tamfak Kaki wal Tefuk Wanita
Ilmu Ketahuan
Sumber: Majalah HumOr November 1993
Penulis: Sabaruddin Jkt
Adat istiadat orang Arab konon rumit dan eksklusif. Jarang sekali orang dari etnis lain mampu masuk dan membaur di dalamnya (Lawrence, pahlawan Arab asal Inggris, adalah kekecualian). Apa benar ini? Jangan-jangan ini cuma rumor alias gosip. Coba bandingkan dengan "fakta-fakta" berikut ini.
1. Dimana pun Anda bertemu mereka, ucapan, "Assalamualaikum" sangat dianjurkan. Ucapan "Good pagi selamat morning" cuma dianjurkan di acaranya Kang Ebet.
3. Kalau bukan muhrim, sebaiknya tidak bersentuhan secara langsung, kecuali Anda dokter atau tukang cukur. Tukang pijat, jelas prioritas utama.
4. Di hadapan mereka, untuk hal- hal yang positif, pergunakan yang kanan lebih dahulu,. Tapi kaau turun dari bus kota, kaki kiri tetap harus diturunkan lebih dahulu, jangan ditinggal di kursi.
5. Karena bulu mereka kebanyakan lebat, dalam pembicaraan sehari-hari, sebaiknya tidak menyinggung kata yang berhubungan dengan bulu. Apalagi diucapkan tanpa pandang bulu.
6. Ketika duduk melingkar di permadani, jangan sesekali menampakkan telapak kaki Anda. Akibatnya fatal: mereka bisa ngamuk besar.
7. Menepuk pantat orang lain, khususnya wanita, dianggap penghinaan besar. Bila di Amerika sudah bisa dikategorikan pelecehan susila.
8. Pada saat suami menerima tamu, berbincang bisnis, tabu besar jika istri ikut-ikutan nimbrung dan menggabungkan diri. Entahlah, kalau istri tetangga.
9. Konon, kaum prianya cenderung bangga pada keperkasaan seksnya, karena itu jika relasi Anda kebanyakan orang Arab, berjualan sate kambing, porspeknya pasti bagus.
10. Peran ayah sangat dominan. Jadi kalau perjaka mau meminang gadis, sempatkan waktu sebanyak-banyaknya utnuk "ngapeli" ayahnya lebih dahulu.
11. Perkawinan di luar suku apalagi etnis, rumit sekali aturan mainnya. Selain untuk mengamankan harta juga mengamankan kemungkinan membeli kucing dalam karung.
12. Tradisi musyawarah untuk mufakat sudah dilakukan orang Arab jauh waktu sebelum pakar manajeman mencetuskan teori brainstorming.
14. Pada prinsinya orang Arab perang, tapi juga suka damai. Bila kebetulan dapat pemimpin yang bijaksana, tak segan mengampuni dan memberi jabatan penting orang yang dulu memusuhinya.
15. Barang impor yang disukai, selain mobil BMW, juga mobil yang membawa TKW.
16. Pada saat berpisah, ucapkan, "Assalamualaikum". Tapi bila perpisahan untuk orang yang pergi selama-lamanya, ya katakan, "Innalillahi wa inn ilaihi rojiun...."
Sumber: Majalah HumOr November 1993
Penulis: Sabaruddin Jkt
Adat istiadat orang Arab konon rumit dan eksklusif. Jarang sekali orang dari etnis lain mampu masuk dan membaur di dalamnya (Lawrence, pahlawan Arab asal Inggris, adalah kekecualian). Apa benar ini? Jangan-jangan ini cuma rumor alias gosip. Coba bandingkan dengan "fakta-fakta" berikut ini.
1. Dimana pun Anda bertemu mereka, ucapan, "Assalamualaikum" sangat dianjurkan. Ucapan "Good pagi selamat morning" cuma dianjurkan di acaranya Kang Ebet.
2. Kalau Anda pintar membaca dan menulis Arab, Anda akan sangat disukai, apalagi kalau Anda keturunan Arab.
3. Kalau bukan muhrim, sebaiknya tidak bersentuhan secara langsung, kecuali Anda dokter atau tukang cukur. Tukang pijat, jelas prioritas utama.
4. Di hadapan mereka, untuk hal- hal yang positif, pergunakan yang kanan lebih dahulu,. Tapi kaau turun dari bus kota, kaki kiri tetap harus diturunkan lebih dahulu, jangan ditinggal di kursi.
5. Karena bulu mereka kebanyakan lebat, dalam pembicaraan sehari-hari, sebaiknya tidak menyinggung kata yang berhubungan dengan bulu. Apalagi diucapkan tanpa pandang bulu.
6. Ketika duduk melingkar di permadani, jangan sesekali menampakkan telapak kaki Anda. Akibatnya fatal: mereka bisa ngamuk besar.
7. Menepuk pantat orang lain, khususnya wanita, dianggap penghinaan besar. Bila di Amerika sudah bisa dikategorikan pelecehan susila.
8. Pada saat suami menerima tamu, berbincang bisnis, tabu besar jika istri ikut-ikutan nimbrung dan menggabungkan diri. Entahlah, kalau istri tetangga.
9. Konon, kaum prianya cenderung bangga pada keperkasaan seksnya, karena itu jika relasi Anda kebanyakan orang Arab, berjualan sate kambing, porspeknya pasti bagus.
10. Peran ayah sangat dominan. Jadi kalau perjaka mau meminang gadis, sempatkan waktu sebanyak-banyaknya utnuk "ngapeli" ayahnya lebih dahulu.
11. Perkawinan di luar suku apalagi etnis, rumit sekali aturan mainnya. Selain untuk mengamankan harta juga mengamankan kemungkinan membeli kucing dalam karung.
12. Tradisi musyawarah untuk mufakat sudah dilakukan orang Arab jauh waktu sebelum pakar manajeman mencetuskan teori brainstorming.
14. Pada prinsinya orang Arab perang, tapi juga suka damai. Bila kebetulan dapat pemimpin yang bijaksana, tak segan mengampuni dan memberi jabatan penting orang yang dulu memusuhinya.
15. Barang impor yang disukai, selain mobil BMW, juga mobil yang membawa TKW.
16. Pada saat berpisah, ucapkan, "Assalamualaikum". Tapi bila perpisahan untuk orang yang pergi selama-lamanya, ya katakan, "Innalillahi wa inn ilaihi rojiun...."
Langganan:
Postingan (Atom)