Cara bacanya.... : Makna dahulu --> makna menyempit
1. madrasah
sekolah --> sekolah Islam
Catatan: Asal kata madrasah dari bahasa Arab. Artinya adalah sekolah
di Arab sana, sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah kristen (kalau ada)... disebut sebagai madrasah.
jadi madrasah adalah kata umum yang artinya sekolah.
Namun, ketika diserap dalam bahasa Indonesia madrasah berarti
- n sekolah atau perguruan (biasanya yang berdasarkan agama Islam)
contoh kalimat:
1. Makna awal:
Teman kami yang beragama Kristen itu akan berangkat ke madrasah pagi-pagi benar untuk berdoa.
2. Makna yang bergeser:
Kakakku bersekolah di Madrasah Aliyah Musa Harun di Yogyakarta
2. Freeman / preman
orang merdeka / --> penjahat
Catatan: Kata preman diadaptasi dari kata freeman (bahasa Inggris) yaitu orang yang tidak terikat aturan (biasanya adalah seorang kaya yang tidak terikat pekerjaan, atau malah orang yang pengangguran) / wiraswasta yang tidak terikat gaji, waktu, dll.
Namun, begitu diadaptasi dalam bahasa Indonesia menjadi kata preman... makna yang muncul saat ini adalah
n cak sebutan kepada orang jahat (penodong, perampok, pemeras, dsb)
Jadi terlihat di sini, kata freeman (preman) mengalami penyempitan makna
contoh kalimat:
1. Makna awal:
Saya adalah seorang freeman... yang tidak terikat dengan aturan manapun
2. Makna yang bergeser:
Hati-hati, di sana banyak preman yang sering memeras pejalan kaki.
3. Pendeta
Dalam KBBI tertulis
pendeta /pen-dé-ta/
- n orang pandai
- n pertapa (dalam cerita-cerita lama)
- n pemuka atau pemimpin agama atau jemaah (dalam agama Hindu atau Protestan); rohaniwan; guru agama
Makna dahulu sangat luas. semua orang yang arif bijaksana disebut pandito
namun, ketika kata pandito diserap dalam bahasa Indonesia menjadi pendeta
kata tersebut mengalami penyempitan makna menjadi
pemuka agama Hindu atau Protestan
4. Pembantu
Berdasarkan bentukannya... kata pembantu adalah kata dasar 'bantu' mendapatkan imbuhan 'pem' yang berarti 'orang yang mem'
Jadi kata pembantu seharusnya bermakna 'orang yang membantu'
siapapun itu, apapun jenis bantuannya, dan bagaimana pun caranya
INGAT KALIMAT INI
1. Selaku pembantu presiden, para menteri haruslah selalu berkoordinasi dengan presiden.
2. Hari ini kami akan beraudiensi dengan Pembantu Rektor 1.
3. Kakakku menjadi pemeran pembantu dalam film di Amerika
Kata pembantu dalam tiga kalimat di atas, bermakna dasar 'orang yang membantu'
sehingga, kata 'pembantu' sesungguhnya bermakna umum.
Namun, dalam kenyataan sehari-hari
ketika ada yang mengatakan 'pembantu', maka persepsi yang timbul adalah
PRT (Pembantu Rumah Tangga)
Bahkan, ketika misalnya Pak Presiden mengatakan
"Saya akan menghajikan pembantu-pembantu saya"
Maka, persepsi yang timbul adalah pembantu beliau di rumah
padahal yang dimaksud oleh beliau adalah para menterinya.
Oleh sebab itu, kata 'pembantu' mengalami penyempetin makna
5. Penulis
Serupa dengan bentukan kata 'pembantu'
kata 'penulis' bermakna 'orang yang menulis'
Jadi, sesungguhnya, siapapun orangnya, jika menuliskan sesuatu ... maka dialah penulis
misalnya,
Tadi saya lihat tembok itu ditulisi, siapa penulisnya?
Raden Ajeng Kartini adalah penulis surat-surat untuk sahabat yang akhirnya dibuat menjadi buku, "Habis Gelap Terbitlah Terang."
Namun, saat ini, ketika kita berbicara tentang penulis,
maka kata penulis' diasumsikan sebagai orang berprofesi sebagai penulis buku yang dicetak.
oleh sebab itu, kata'penulis' dianggap mengalami pergeseran makna menyempit
6. Pelayan
Kalimat :
1. Polisi adalah pelayan masyarakat
2. Sebagai Presiden, Anda seharusnya menjadi pelayan bagi rakyat Indonesia bukan malah minta dilayani.
Dari sisi pembentukan kata
pelayan bermakna orang yang melayani
siapapun dia dan siapapun yang dilayani
pe = orang yang ...
Namun, jika mendengar kata pelayan, saat ini pikiran kita langsung terju pada pelayan restoran, atau bahkan mungkin pada pelayan di hotel.
oleh sebab itu, kata 'pelayan' mengalami penyemitan makna
7. Bau
Jika membaca kamus, maka kata bau bermakna
bau1 n apa yang dapat ditangkap oleh indra pencium (seperti anyir, harum, busuk)
melihat makna tersebut, berarti semua bau-bauan baik harum, sedap, busuk, ataupun anyir tetap disebut bau-bauan..
Namun, saat ini, dalam penggunaan sehari-hari, kata bau selalu berkonotasi dengan busuk/anyir/yang tidak enak.
sehingga kini, kata bau mengalami penyempitan makna