Rabu, 22 Mei 2013

Permainan Bahasa Indonesia: Menulis Puisi Bebas



Mengajar Menyenangkan dengan Permainan
Bikin Siswa Semangat 
oleh: Hari Untung Maulana

PERMAINAN
MENULIS KREATIF PUISI 1

Menulis puisi menjadi pengisi waktu yang sangat menyenangkan apalagi jika puisi-puisi itu tidak hanya disimpan melainkan di kirim ke koran, dimuat, dan mendapat kepuasan. Baik kepuasan rohani (batin) karena karyanya sudah diakui dan kepuasan jasmani karena bisa mentraktir teman-teman dari uang honor mengirim puisi.
Ketika materi menulis puisi kreatif. Guru dapat menugasi anak untuk membuat puisi yang semua katanya diawali dengan huruf tertentu, misalnya huruf M. Bisa jadi guru akan menemui puisi seperti ini:

MARTABAK MERAH

Makan Martabak Merah
Mata menerawang menembus malam
Mulas-mulas, muntah-muntah. Mencret.
Malaikat maut mondar-mandir
Mencabut
Mengejang
Mati

Awalnya para siswa diminta untuk menentukan huruf yang mereka sukai. 1 huruf saja. Kemudian mereka diminta untuk mencari kata-kata baku dari huruf tersebut. Untuk huruf yang ternyata merupakan awalan dari sebuah imbuhan (prefiks) diperbolehkan untuk digunakan. Contohnya, mem, ter, se,  per, ke, dan ber .
Setelah mendapat kata baku dalam jumlah yang cukup, siswa diminta untuk menyusun kata-kata tersebut menjadi sebuah puisi. Susunannya harus baik dan estetis, dengan penggabungan kata yang tepat.

Berikut adalah puisi yang dapat dibacakan guru di depan kelas.

 Tukang Tempe Tertantang Tukang Tahu
(sumber: internet dengan penambahan beberapa kata)

Takkala temperatur terik terbakar terus tersebar,
tukang tempe tetap tabah.
"Tempe-tempe", teriaknya.
Ternyata teriakan tukang tempe tadi terdengar tukang tahu, terpaksa teriakannya tambah tinggi, "Tahu-tahu-tahu!"
"Tempenya terbaik, tempenya terenak, tempenya terkenal!!", timpal tukang tempe
Tukang tahu tidak terima,"Tempenya tengik, tempenya tawar, tempenya terjelek!"
Tukang tempe tertegun, terhenyak, "Teplakkk...!" tamparannya tepat terkena tukang tahu.
Tapi tukang tahu tidak terkalahkan, tendangannya tepat terkena tulang tungkai tukang tempe.
Tukang tempe terjengkang tumbang! Tapi terus tegak, tatapannya terhunus tajam terhadap tukang tahu.
Tetapi, tukang tahu tidak terpengaruh tatapan tajam tukang tempe tersebut,
"Tidak takut!!!" tantang tukang tahu.
Tidak ternyana tangan tukang tempe terkepal, tinjunya terarah,
terus tonjokkannya tepat terkena tukang tahu, tak terelakkan! Tujuh tempat terkena tinjunya, tonjokan terakhir tepat terkena telak.
Tukang tahu terjerembab "Tolong...tolong...tolong...!", teriaknya terdengar tinggi.
Terakhir, tukang tempe teruskan teriakannya,
"Tempe...tempe....tempe...!



PERMAINAN
MENULIS KREATIF PUISI 2


Siswa bisa juga kita ajak untuk membuat puisi dengan awalan setiap lariknya adalah huruf-huruf awalan namanya. 
Karena dari huruf awal namnaya, jadi puisinya juga harus tentang dirinya. boleh agak berlebihan sedikit.
Misalnya, 

                                        Hamparan bunga merunduk sambut kedatangan
                                        Angkasa bertasbih rindukan kelahiran
                                        Riuh makhluknya memanggil manggil 
                                        Ungkapkan segala yang tak terungkap
                                        Nah, kini aku hadir di tengah-tengah kalian semua.

Selain nama, siswa juga bisa diminta menulis berdasarkan kata M-A-R-A-H (berarti puisinya harus bertema kemarahan), B-U-N-G-A (puisinya tentang keindahan taman bunga), dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan