oleh: Hari Untung Maulana
Barusan ngobrak-ngabrik lemari... eh, nemu buku yang biasanya dibawa ke pelatihan yang saya ikuti.
sayang... tidak ada judul pelatihannya, kapan, dan dimana...
saya hanya sekadar menulis apa yang disampaikan oleh pembicara,,,
berikut saya tulis ulang di sini biar bisa dibaca juga sama sahabat harun
Tiga hal yang selalu tetap dalam dunia ini:
(1) perubahan, (2) prinsip, (3) setiap pilihan pasti ada konsekuensi
Tujuh tantangan remaja:
(1) Sekolah, (2) Teman (3) Orang tua / Orang dewasa di sekitar mereka (4) Pacar/teman dekat (5) Kecanduan (6) Penilaian diri (7) Masa depan
Prinsip guru:
Bukan "Saya mencintai murid-murid saya karena mereka pintar dan soleh," tetapi... "Saya mencintai murid-murid saya, sehingga mereka pintar dan soleh."
Ancaman sekolah:
1. Miskin stimulasi
2. Miskin konten pembelajaran
3. Kaburnya arah dan konsep pembinaan karakter
4. Lemahnya manajemen mutu
5. Sekularisasi kurikulum
6. Gap "fikroh" antara sekolah dan orang tua
Tabungan Masa Depan:
Saat ini, kita sebagai guru bisa jadi tidak menikmati/mengetahui kebaikan karakter anak didik kita... Tetapi yang terpenting, kita telah berusaha dan selalu berusaha membangkitkan karakter baik mereka.
Apakah yang baik itu?
Memahami yang baik dan mencintai yang baik dengan melakukan yang baik
Apa yang perlu kita beri bagi remaja?
1. Beri tempat dan kesempatan untuk eksperiment bagi remaja
2. Beri kesempatan pada remaja untuk menjelaskan
3. Beri jawaban yang mendorong remaja untuk berpikir
Mak jleb
Memberikan permakluman pada yang terlambat adalah memberikan hukuman pada yang tepat waktu.
Kelas Impian
- Guru dan siswa paham dan terbiasa mengucapkan kata-kata: maaf, tolong, permisi, dan terima kasih
- Guru dan siswa memahami karakteristik anggota kelas
- Guru menjawab semua pertanyaan siswa, dan jika guru tidak tahu, maka guru bertanggung jawab untuk mencari tahu
- Guru marah dan menegur dengan cara yang tepat, kepada individu yang tepat, dan pada waktu yang tepat
- Guru tidak berbicara ketika siswa berbicara demikian juga sebaliknya
Diskusi dengan anak yang terlambat sekolah
1. Alasannya... mengapa telat?
2. Bagaimana buat besok, ada rencana telat tidak?
3. Ada cara tidak agar tidak telat?
4. Jika besok telat lagi, konsekuensi apa yang sebaiknya diberikan oleh sekolah?
(Catatan: Dialog untuk suatu pelanggaran yang penting : konsekuensi dijalankan)
Tips buat Kepala Sekolah:
Kepala sekolah jangan hanya berkata, "Coba dahulu. Bapak percaya kamu bisa."
SEHARUSNYA
Kepala sekolah minimal memberikan langkah, cara, atau pengetahuan baru kepada orang yang diberi kepercayaan. Baru nanti di akhir boleh mengatakan, "Kalau ada kesulitan, tanya saya lagi."
JANGAN HANYA MAU TERIMA BERES
Karena orang yang diberikan kepercayaan pasti akan berkata, "Kepala sekolah mengarahkan, berarti paham dan tahu apa yang saya kerjakan."
Guru Harus Antusias dalam Mengajar
Karena... antusiasme itu menular