Jumat, 30 Desember 2016

Hasil Pelatihan Apapun (2)

oleh: Hari Untung Maulana

Lanjutin yaaaaak

Contoh Kegiatan Pendidikan Karakter di Sekolah

  1. Sekolah dan siswa merumuskan dan mewujudkan bersama ciri-ciri kelas yang membanggakan
  2. Sekolah membangun harapan dan komitmen siswa
  3. Sekolah dan siswa merumuskan profil manusia berkarakter
  4. Sekolah meningkatkan minat baca
  5. Siswa mampu menemukenali kata-kata hikmah
  6. Story Telling (mengamati dan mengabarkan kebajikan)
  7. Sekolah dan siswa membiasakan sikap dan tindakan baik
  8. Siswa dibentuk dan mampu mengapresiasi kebaikan dan ikhtiar untuk menjadi baik
  9. Sekolah dan siswa rutin membuat mading karakter
  10. Sekolah mengembangkan suasana apresiatif
  11. Sekolah menyelenggarakan festival kreativitas
  12. Menumbuhkembangkan kepedulian peerta didik terhadap korban bencana/kemalangan

Prinsip Materi Pembelajaran.... UKRK
Materi yang disampaikan dan diujikan harus berprinsip pada UKRK yaitu
1. Urgent... wajib dikuasai siswa
2. Kontinuitas... berkelanjutan
3. Relevansi... bermanfaat terhadap bidang studi lain 
4. Keterpakaian... dalam kehidupan sehari-hari

Prinsip Pekerjaan Rumah
PR itu bukan untuk mengerjakan soal... tetapi seharusnya untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di sekolah

Hasil Pelatihan Apapun (1)

oleh: Hari Untung Maulana

Barusan ngobrak-ngabrik lemari... eh, nemu buku yang biasanya dibawa ke pelatihan yang saya ikuti.
sayang... tidak ada judul pelatihannya, kapan, dan dimana...

saya hanya sekadar menulis apa yang disampaikan oleh pembicara,,,
berikut saya tulis ulang di sini biar bisa dibaca juga sama sahabat harun

Tiga hal yang selalu tetap dalam dunia ini:
 (1) perubahan, (2) prinsip, (3) setiap pilihan pasti ada konsekuensi

Tujuh tantangan remaja:
(1) Sekolah, (2) Teman (3) Orang tua / Orang dewasa di sekitar mereka (4) Pacar/teman dekat (5) Kecanduan (6) Penilaian diri (7) Masa depan

Prinsip guru: 
Bukan "Saya mencintai murid-murid saya karena mereka pintar dan soleh," tetapi... "Saya mencintai murid-murid saya, sehingga mereka pintar dan soleh."

Ancaman sekolah:
1. Miskin stimulasi
2. Miskin konten pembelajaran
3. Kaburnya arah dan konsep pembinaan karakter
4. Lemahnya manajemen mutu
5. Sekularisasi kurikulum
6. Gap "fikroh" antara sekolah dan orang tua

Tabungan Masa Depan:
Saat ini, kita sebagai guru bisa jadi tidak menikmati/mengetahui kebaikan karakter anak didik kita... Tetapi yang terpenting, kita telah berusaha dan selalu berusaha membangkitkan karakter baik mereka.

Apakah yang baik itu?
Memahami yang baik dan mencintai yang baik dengan melakukan yang baik

Apa yang perlu kita beri bagi remaja?
1. Beri tempat dan kesempatan untuk eksperiment bagi remaja
2. Beri kesempatan pada remaja untuk menjelaskan
3. Beri jawaban yang mendorong remaja untuk berpikir

Mak jleb
Memberikan permakluman pada yang terlambat adalah memberikan hukuman pada yang tepat waktu.

Kelas Impian

  1. Guru dan siswa paham dan terbiasa mengucapkan kata-kata: maaf, tolong, permisi, dan terima kasih
  2. Guru dan siswa memahami karakteristik anggota kelas
  3. Guru menjawab semua pertanyaan siswa, dan jika guru tidak tahu, maka guru bertanggung jawab untuk mencari tahu
  4. Guru marah dan menegur dengan cara yang tepat, kepada individu yang tepat, dan pada waktu yang tepat
  5. Guru tidak berbicara ketika siswa berbicara demikian juga sebaliknya
Diskusi dengan anak yang terlambat sekolah
1. Alasannya... mengapa telat?
2. Bagaimana buat besok, ada rencana telat tidak?
3. Ada cara tidak agar tidak telat?
4. Jika besok telat lagi, konsekuensi apa yang sebaiknya diberikan oleh sekolah?
(Catatan: Dialog untuk suatu pelanggaran yang penting : konsekuensi dijalankan)

Tips buat Kepala Sekolah:
Kepala sekolah jangan hanya berkata, "Coba dahulu. Bapak percaya kamu bisa."
SEHARUSNYA
Kepala sekolah minimal memberikan langkah, cara, atau pengetahuan baru kepada orang yang diberi kepercayaan. Baru nanti di akhir boleh mengatakan, "Kalau ada kesulitan, tanya saya lagi." 
JANGAN HANYA MAU TERIMA BERES
Karena orang yang diberikan kepercayaan pasti akan berkata, "Kepala sekolah mengarahkan, berarti paham dan tahu apa yang saya kerjakan."

Guru Harus Antusias dalam Mengajar
Karena... antusiasme itu menular


Tugas Analisis Semantik Buku Cerita Anak

ANALISIS SEMANTIK PADA BUKU CERITA ANAK “DATANG LAGI YA”

Oleh: Hari Untung Maulana                  NIM: 7771150019


Sangat menarik melakukan analisis semantik pada sebuah buku cerita anak. Seperti kita ketahui bersama, buku cerita anak merupakan sebuah buku yang isinya diperuntukkan bagi anak-anak namun diperlukan bantuan oleh orang tua untuk membacakan dan memberikan pemahaman. Terkait dengan pemahaman buku cerita anak, tentu tidak lepas dari peran kajian semantik.
Kajian semantik yang dapat dianalisis dari buku cerita anak “Datang Lagi Ya”, karangan Erna Fitrini dengan ilustrator Dewi Tri Kusumah adalah sebagai berikut:

1.         Kata dan genus proximum
Dalam buku cerita tersebut, tertulis frasa “Anak ondel-ondel”. Jika kita menganlisis kata ‘anak’ secara genus proximum, tentu akan kita dapatkan bahwa ‘anak’ dicirikan dengan manusia, berukuran kecil, dan tidak dewasa. Berdasarkan hal itu, istilah anak ondel-ondel mungkin dirasa tidak tepat. Istilah yang tepat mungkin adalah ondel-ondel kecil.

2.         Semantik dan Logika
Salah satu kajian dalam semantik adalah pemikiran dan logika. Makna yang ditangkap oleh seseorang sangat bergantung pada kemampuan orang tersebut menggunakan pemikiran dan kemampuan logikanya. Analisis logika buku cerita anak “Datang Lagi Ya”, mungkin dapat ditangkap oleh anak-anak yang belum mengerti benar dengan logika makhluk tak hidup yang digerakkan oleh manusia (wayang, boneka, ondel-ondel, kostum badut, dll.). Namun, jika buku tersebut dibaca oleh orang dewasa yang telah memiliki kemampuan berlogika dengan baik. Maka, cerita anak-anak tersebut tidak dapat diterima oleh akal pikirannya. Sehingga makna yang didapat oleh anak-anak dan orang dewasa tentu berbeda.

3.         Semantik dan Visual
Simbol dan gambar juga menjadi bagian dari kajian semantik. Setiap simbol dan gambar tentu memiliki makna tersendiri. Buku cerita anak “Datang Lagi Ya” lebih di dominasi oleh gambar dibanding oleh tulisan. Sehingga secara langsung gambar memiliki peran penting dalam buku tersebut yang merupakan buku untuk anak-anak. Namun, jika memperhatikan lebih detail gambar-gambar yang terdapat dalam buku tersebut, pembaca anak dapat kebingungan dengan inkonsistensi yang terdapat dalam gambar.

Pada gambar 1 halaman 13 tertulis, “Rupanya, sarung mereka diterbangkan angin.” Jika melihat gambar yang dimaksud maka diperoleh makna, bahwa sarung yang diterbangkan angin berjumlah 2 buah. Hal itu terlihat dari ada 3 ondel-ondel dan hanya satu yang masih menyandang sarung sedang yang dua tidak.

Namun, pada halaman selanjutnya  (hlm 14), terlihat ondel-ondel kecil itu hanya menunjuk satu buah sarung yang tersangkut di pohon. 

Inkonsistensi masih berlanjut di halaman 18 dan 19 ketika Gugun berhasil mengambil sarung yang tersangkut. Jumlah sarung yang terjatuh adalah sebanyak tujuh buah. Akhirnya, pada halaman 20 dan 21 ketika ondel-ondel kecil mengajak Gugun bermain lempar sarung bersama, jumlah sarung lengkap ada 3 untuk 3 ondel-ondel. 

Jika buku tersebut dibaca oleh anak pintar, tentu akan menimbulkan pertanyaan baru yang berkaitan dengan pemahaman terhadap isi buku.

4.        
Semantik dan Ucapan

Memahami makna sebuah tulisan, sangat bergantung pada pengucapan yang dilakukan. Penjedaan sangat berpengaruh pada makna yang diperoleh. Pada gambar di samping, terdapat tulisan, “Gugun berjanji akan bermain kembali ke dunia ondel-ondel.” Makna tulisan tersebut dapat berbeda jika penjedaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.  Gugun berjanji / akan bermain kembali / ke dunia ondel-ondel //
b.  Gugun berjanji / akan bermain kembali ke dunia / ondel-ondel //
Kedua penjedaan di atas menimbulkan makna yang berbeda. Makna dari kalimat (a) yaitu Gugun akan bermain kembali ke dunia ondel-ondel, sedangkan makna kalimat (b) adalah Gugun akan bermain kembali ke dunia dan itu diucapkan kepada ondel-ondel.

Kesimpulan:

Sebuah buku cerita anak-anak ternyata juga dapat dianalisis secara semantik. Kemampuan pengarang cerita anak dalam mengolah kata dan ilustrasi sangat penting agar anak memiliki pemahaman yang benar terhadap makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam cerita.

Ingat-ingat 2016

oleh: Hari Untung Maulana

Apa ya?

Kelahiran anak ketiga: Maryam Ahsana Safina, 14 Oktober 2016

Sidang Tesis: 21 Desember 2016

Januari sampai Oktober apa ya?

Gak ada yang menarik... ntar deh kalo inget lagi diperbarui


Sabtu, 17 Desember 2016

Contoh Frasa Koordinatif Adverbial

oleh: Hari Untung Maulana

Sumber:
Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan
Pengajaran Sintaksis
Edisi Revisi 2009
penerbit Angkasa Bandung

Frasa koordinatif adverbial adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe adverbia

contoh:

tergesa-gesa dan cepat sekali
Sopir menjalankan bus itu dengan tergesa-gesa dan cepat sekali

pelan-pelan dan diam-diam
Saya masuk rumah dengan pelan-pelan dan diam-diam agar ayah tidak terbangun.

Baik... di bawah ini contoh yang lain

tabah dan tenang
senang dan gembira
sedih dan duka
cepat dan tepat
gelisah dan resah
baik-baik dan matang-matang
lugas dan tuntas
pelan-pelan dan hati-hati
cermat dan teliti
tekun dan tabah
sabar dan setia
gegabah dan brengsek
gagah dan berani
ramah-tamah dan sopan santun
jelas dan terperinci
gelisah dan tergesa-gesa
gembira dan berapi-api
bersemangat dan bergairah
terbata-bata dan tersendat-sendat
lancar dan jelas
rendah hati dan hati terbuka
galak dan buas
rajin dan lincah
senyum dan gembira
tabah dan tawakal
cepat dan terampil
lamban dan kaku
cepat dan cermat
cerdas dan tangkas
sinis dan humor
kaku dan malu
ria dan jenaka
benar dan jujur
jelas dan menarik

oia, adverbial adalah kata keterangan

tips... biasanya di depan kata-kata / frasa di atas digunakan kata 'dengan'

Tes Microteaching buat Calon Guru 4

oleh: Hari Untung Maulana

Dari pagi sampai zuhur kembali ngetes calon guru baru.

Ini beberapa evaluasi saya...

1. Efisiensi waktu yang tidak tepat.

Jangan membayangkan Anda diberi waktu 2 x 45 menit pas tes microteaching... kalau pesertanya banyak, bisa jadi Anda hanya diberi waktu 15 menit.
Nah, 15 menit untuk mengajarkan 1 RPP yang Anda siapkan... ya enggak bakalan selesai.

Intinya, secara umum, tes microteching yang dinilai hanya 3 point...
membuka pelajaran
mengisi pelajaran
menutup pelajaran

kalau dikasih waktu 15 menit, ya berarti 5 menit pembukaan, 5 menit penyampaian materi, 5 menit penutupan.

lihat:
Tips Teks Microteaching

2. Gunakan powerpoint untuk membantu keruntutan penyampaian materi dan memudahkan menjelaskan materi

Bayangkan, seorang calon guru matematika akan mencari mean, modus, media, dari data yang jumlahnya 40 data. lantas beliau (pas tes microteaching) menuliskan 40 data tersebut di papan tulis.
satu per satu.

bandingkan jika beliau tinggal klik di powerpoint dan 40 data langsung keluar.

Bayangkan, seorang guru biologi, menggambar penampang tumbuhan di papan tulis (pas tes microteaching yang cuma 5 menit itu)... bandingkan jika beliau tinggal klik di powerpoint dan penampang tersebut langsung keluar.

3. Siapkan jawaban.

Siapkan jawaban dari pertanyaan yang Anda buat dan sudah disiimpan terlebih dahulu di powerpoint (sembunyikan dahulu) lalu keluarkan jika sudah waktunya...

Contoh: Guru matematika: Baik, sekarang coba kita lihat, hasil dari sekian kali sekian akar sekian dan dibagi sekian... hasilnya adalah...(urek urek urek di papan tulis... ini...ini... dapatnya....) hedeeeeeeh..
.
Semua soal yang akan dikeluarkan ketika tes microteaching harus sudah diuji coba dan dicari jawabannya, sembunyikan dahulu.. pas Anda membahas tentang soal itu.. dan hasilnya adalaaaaah... tinggal klik deh  jawabannya sudah keluar.

4. Tes microteaching dengan siswa imajiner

Sebagian besar, tes microeaching guru baru yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, hanya dinilai oleh observer yang jumlahnya 3 orang. tidak melibatkan para siswa... beda banget lho dengan PPL.

Jadi, Anda harus benar-benar bisa acting, seolah-olah, ruangan itu diisi oleh 30 orang anak yang sangat antusias belajar. boleh juga jika Anda memasukkan sosok anak bermasalah.

lihat lagi

Tips Teks Microteaching