Saya rangkum dan modif dari buku Pengajaran Gaya Bahasa karya Prof. DR. Henry Guntur Tarigan
Metafora adalah perbandingan atau perumpaan yang ditulis secara langsung
Langsung = TANPA KATA-KATA : SEPERTI, IBARAT5, BAK, UMPAMA, DLL.
Jadi, majas metafora langsung disisipkan dalam kalimat menjadi subjek, predikat, objek, atau keterangan.
misalnya:
1. Nani jinak-jinak merpati
--- frasa 'jinak-jinak merpati' langsung disematkan dengan 'Nani'.
Bukan --- Nanik bagaikan jinak-jinak merpati
2. Aku terus memburu untung
--- frasa 'memburu untung' langsung disematkan dengan 'Aku'
Bukan --- Aku seperti terus memburu untung
Kita ujikan ya..
Download file word metafora di sini
Kamis, 30 April 2015
Contoh Majas Perumpamaan
Perumpamaan sering digunakan dalam karya sastra
Namun ternyata, masih tidak familiar ditelinga para siswa SMP
apalagi sekarang sudah tidak ada materi tentang majas.
Yuk, guru yang suka sastra
sesekali kita perkenalkan siswa kita dengan kata-kata perumpamaan
atau guru yang membina ekskul sastra... ini sedikit media latihan
Saya ringkas dari bukunyaProf. DR. Henry Guntur Tarigan
"Pengajaran Gaya Bahasa"
Kata kunci perumpamaan
seperti - ibarat - bak - sebagai - umpama - laksana - penaka - serupa
CONTOH
seperti air dengan minyak
ibarat mengejar bayangan
bak cacing kepanasa
sebagai anjing dengan kucing
umpama memadu minyak dengan air
laksana bulan kesiangan
penaka malam tiada berbintang
serupa perahu tiada berawak
download file wordnya: di sini
Jika sudah menguasai ujian di atas.... bolehlah kita coba ujian yang di bawah ini
Download File Word tugas ke dua: di sini
Namun ternyata, masih tidak familiar ditelinga para siswa SMP
apalagi sekarang sudah tidak ada materi tentang majas.
Yuk, guru yang suka sastra
sesekali kita perkenalkan siswa kita dengan kata-kata perumpamaan
atau guru yang membina ekskul sastra... ini sedikit media latihan
Saya ringkas dari bukunyaProf. DR. Henry Guntur Tarigan
"Pengajaran Gaya Bahasa"
Kata kunci perumpamaan
seperti - ibarat - bak - sebagai - umpama - laksana - penaka - serupa
CONTOH
seperti air dengan minyak
ibarat mengejar bayangan
bak cacing kepanasa
sebagai anjing dengan kucing
umpama memadu minyak dengan air
laksana bulan kesiangan
penaka malam tiada berbintang
serupa perahu tiada berawak
download file wordnya: di sini
Jika sudah menguasai ujian di atas.... bolehlah kita coba ujian yang di bawah ini
Download File Word tugas ke dua: di sini
Rabu, 29 April 2015
Kata Sapaan dalam Bahasa Indonesia
Oleh: Hari Untung Maulana
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal ada bentuk kata sapaan.
Kata sapaan adalaha, kata yang digunakan oleh menyapa atau menegur orang lain yang kita ajak bicara (orang kedua) atau untuk menggantikan sebutan nama orang ketiga
CATATAN PENTING:
Penulisan kata sapaan harus diawali dengan huruf kapital
Contoh kata sapaan yang kerap digunakan oleh penutur bahasa Indonesia adalah
Nama diri: Harun, Niken, Farhan, Furqon
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
misalnya:
Saya memiliki seorang adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar (bukan kata sapaan)
Saya tidak percaya kalau Adik yang kemarin mengalahkan kakakku (kata sapaan)
Gelar kepangkatan, profesi, atau jabatan seperti kapten, profesor, dokter, ketua, lurah, atau camat.
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
Contoh kalimat:
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal ada bentuk kata sapaan.
Kata sapaan adalaha, kata yang digunakan oleh menyapa atau menegur orang lain yang kita ajak bicara (orang kedua) atau untuk menggantikan sebutan nama orang ketiga
CATATAN PENTING:
Penulisan kata sapaan harus diawali dengan huruf kapital
Contoh kata sapaan yang kerap digunakan oleh penutur bahasa Indonesia adalah
Nama diri: Harun, Niken, Farhan, Furqon
Contoh kalimat:
- Apakah Harun sudah mengerjakan tugas yang diberikan dosen? (orang kedua)
- Kemarin saya bertemu Bu Niken di Masjid Al Khairiyah (Orang ketiga)
Contoh kalimat:
- Saya berharap Bapak bersedia mengisi seminar di sekolah kami
- Apakah Paman yang kemarin membeli rumah saya?
misalnya:
Saya memiliki seorang adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar (bukan kata sapaan)
Saya tidak percaya kalau Adik yang kemarin mengalahkan kakakku (kata sapaan)
Gelar kepangkatan, profesi, atau jabatan seperti kapten, profesor, dokter, ketua, lurah, atau camat.
Contoh kalimat:
- Bukankah, Profesor harus mengajar hari ini? (orang kedua)
- Saya harus bertemu dengan Pak Lurah saat ini juga! (orang ketiga)
Contoh kalimat:
- Hai Botak, lawanlah dia kalau kau berani!
- Selamat pagi Tuan.
Contoh kalimat:
- Selamat pagi para Pendengar
- kepada seluruh Hadirin, dipersilakan duduk kembali
Contoh kalimat:
- Sebaiknya Anda segera mengurus surat-surat yang dibutuhkan untuk beasiswa
- Walau bagaimanapun, Anda tetap murid kami
Minggu, 26 April 2015
Pelet Dulu Pendapatan Santet Kemudian ke Pengadilan
oleh: Adra P. Daniel
Boneka kain wol itu begitu lucu. Rambutnya dari benang wool warna hitam. Berkepang dua dan berponi. Matanya dari manik-manik yang berkilau. Bajunya berwarna orange cerah dengan hiasan kancing kecil di bagian dada. Ini memang boneka perempuan.
"Namanya Dian Nitami," kata Lelono sambil membelai boneka kainnya.
"Kok kayak nama bintang film, sih?" tanya Mbah Suro, dukun berambut kribo yang duduk di depannya
"Lha, apa nggak boleh? Apalah arti sebuah nama. Meski bonek, ia harus bebas dari diskriminasi. Ia layak mendapat nama yang indah," protes Lelono. Sang dukun hanya manggut-manggut.
"Jadi, siapa sebenarnya yang akan disantet?" tanya Mbah Suro
"Bukan disantet, Mbah. Tapi dipelet. Saya ingin memelet Dian Nitami, kali ini Dian yang manusia."
Lho?! Mbah Suro membeliakkan matanya. Mau memelet bintang film tinggi langsing, cantik, dan berambut panjang itu? Apa nggak salah! Untung Lelono segera menjelaskan, "Yang saya maksud Dian Nitami penjual nasi rames di depan kantor saya, Mbah."
Mbah Suro pun mengabulkan permintaannya, ia memandikan sang boneka dengan air kembang tujuh rupa. "Keringkan boneka ini, lalu kirimkan alamat yang kau maksud, bila ia mencium boneka ini hatinya akan luluh terhadapmu." Lelono senang bukan kepalang. Ia sampai lupa membayar uang lelah Mbah Suro.
Selama nasib pelet tidak seperti santet -diributkan dan diancam akan dimasukkan KUHP- banyak orang yang masih memanfaatkannya. Bila dengan cara normal dan rayuan lembut masih tak mempan, banyak orang menempuh 'jalan sesat'. Satu hal, jika ada yang jatuh hati pada seseorang tapi bertepuk sebelah tangan, dan ia tak mampu mengatasi perasaannya itu -dengan cara mencintai orang lain, misalnya- maka, bagi yang nekad, ada kecenderungan untuk mengadakan kontak dengan dukun pelet yang paling ampuh. Biayanya tak terlalu mahal, cukup seekor kambing betina lengkap (artinya, lengkap dengan 10 pejantan)
Pelet sering diartikan dengan manipulasi kekuatan magic baik black maupun white dengan perasaan cinta. Biasanya pelet dilakukan dengan perantara benda. Lelono memilih boneka, Suparyo, mantan pejabat teras, memilih uang emas, konon karena Tieneke yang diincarnya senang mengoleksi uang emas. Tapi Julini memakai tempe sebagai perantara, sebab Elvis yang macho itu vegetarian dan pemangsa 'tempe' kelas berat.
Siapa pun tahu jalur menyabet cinta dengan cara pintas begini amat sangat salah. Agama mana pun, konon, melarang. Seorang pencinta sejati mengutuk pelet dan menyejajarkan dengan bahaya laten di suatu negeri. "Cinta harus tumbuh dengan sendirinya, tak bisa dibetot apalagi diasapi pakai kemenyan." Jadi, bila Anda belum pernah menggunakan pelet, satu pesan buat Anda: Jangan dicoba. Kalau sudah terlanjur, ikuti saran berikut ini yang mudah-mudahan tak bikin tambah runyam.
Pertama, peletlah dia dengan cara yang paling halus. Kata-kata halus, benda halus, dan lewat perantaraan makhluk halus (seperti pasir, susu bubuk, kokain -segala sesuatu yang halus dan lembut di tanga). Biasanya, wanita kan suka memakai barang halus, seperti berlian 100 karat.
Kedua, jangan memelet yang tak mungkin dipelet. Misalnya, istri dukun pelet atau anak gadis sang dukun. Sebab para dukun cenderung memberi penangkal anggota keluarganya terhadap 'kejahatan' yang sewaktu-waktu menimpa mereka. Dan, jangan memelet orang yang memang ingin dipelet. Soalnya percuma, buang-buang tenaga dan waktu.
Ketiga, boneka yang dipakai sebagai alat pemelet haruslah yang cantik. Kalau cuma punya boneka Pinokio atau Doraemon janganlah nekad ingin memelet orang. Usahakanlah memakai manekein yang biasa dipajang di etalase toko. Pilihlah yang kakinya indah, leher jenjang, dan pipi tirus. Hal ini pernah dicoba seorang pelanggan toko baju yang memelet pemilik toko (syang, yang kepelet malah manekinnya).
Keempat, lakukanlah pelet sedini mungkin tanpa merugikan orang banyak. Kalau menunda waktu, bisa berabe. Konon, kalau santen bisa gol masuk KUHP, pelet pun akan menyusul nasib si santet, rekan yang sama-sama berasal dari 'pabrik' yang sama: dukun.
Alkisah
di zaman modern ini, seorang duda beranak dua puluh lima jatuh cinta pada gadis manis anak ke dua puluh lima seorang janda. Gadis yang menanti kehadiran jejaka tampan dalam hidupnya itu sedang bersedih. Sebab, sang jejaka idaman tak kunjung datang, yang berkunjung malah duda berambut putih, berbaju putih dan bergigi ompong.
Sebagai seorang gentleman 'duda putih' itu datang meminang sang gadis pada ibunya. "Boleh, asal kawin dahulu dengan saya," tawar ibunya. Tapi sang duda menolak, ia cuma ingin mengawini sang gadis.
Sayang, sang gadis menolak. Sekali tak sudi tetap tak sudi.
Segala jalan ditempuh sang duda, tapi tak berhasil. Meski telah diiming-imingi runah mewah di Beverly Hills dan kapal pesiar di Laut Kaspi, si gadis tetap menolak. Akhirnya, sang duda menempuh jalan pintas, mengunjungi dukun pelet.
"Ia suka makan serabi, Mbah," kata sang duda. Maka lewat perantara kue serabi obat pelet dimasukkan.
Si gadis menerima kiriman serabi itu. Sebagai balasan, ia pun memberi kur talam buat si duda. Diterima sang duda dengan suka cita. Seminggu berlalu, obat pelet itu pun telah bekerja, kini sang gadis benar-benar jatuh hati pada si duda. Jatuh cinta habis-habisan.
Sayang, cintanya tak kesampaian. Karena si duda sudah keburu mati. Si gadis memasukkan ajian santet lewat kue talam yang diberikannya...
#Dimuat dalam majalah HumOr Oktober 1993
Boneka kain wol itu begitu lucu. Rambutnya dari benang wool warna hitam. Berkepang dua dan berponi. Matanya dari manik-manik yang berkilau. Bajunya berwarna orange cerah dengan hiasan kancing kecil di bagian dada. Ini memang boneka perempuan.
"Namanya Dian Nitami," kata Lelono sambil membelai boneka kainnya.
"Kok kayak nama bintang film, sih?" tanya Mbah Suro, dukun berambut kribo yang duduk di depannya
"Lha, apa nggak boleh? Apalah arti sebuah nama. Meski bonek, ia harus bebas dari diskriminasi. Ia layak mendapat nama yang indah," protes Lelono. Sang dukun hanya manggut-manggut.
"Jadi, siapa sebenarnya yang akan disantet?" tanya Mbah Suro
"Bukan disantet, Mbah. Tapi dipelet. Saya ingin memelet Dian Nitami, kali ini Dian yang manusia."
Lho?! Mbah Suro membeliakkan matanya. Mau memelet bintang film tinggi langsing, cantik, dan berambut panjang itu? Apa nggak salah! Untung Lelono segera menjelaskan, "Yang saya maksud Dian Nitami penjual nasi rames di depan kantor saya, Mbah."
Mbah Suro pun mengabulkan permintaannya, ia memandikan sang boneka dengan air kembang tujuh rupa. "Keringkan boneka ini, lalu kirimkan alamat yang kau maksud, bila ia mencium boneka ini hatinya akan luluh terhadapmu." Lelono senang bukan kepalang. Ia sampai lupa membayar uang lelah Mbah Suro.
Selama nasib pelet tidak seperti santet -diributkan dan diancam akan dimasukkan KUHP- banyak orang yang masih memanfaatkannya. Bila dengan cara normal dan rayuan lembut masih tak mempan, banyak orang menempuh 'jalan sesat'. Satu hal, jika ada yang jatuh hati pada seseorang tapi bertepuk sebelah tangan, dan ia tak mampu mengatasi perasaannya itu -dengan cara mencintai orang lain, misalnya- maka, bagi yang nekad, ada kecenderungan untuk mengadakan kontak dengan dukun pelet yang paling ampuh. Biayanya tak terlalu mahal, cukup seekor kambing betina lengkap (artinya, lengkap dengan 10 pejantan)
Pelet sering diartikan dengan manipulasi kekuatan magic baik black maupun white dengan perasaan cinta. Biasanya pelet dilakukan dengan perantara benda. Lelono memilih boneka, Suparyo, mantan pejabat teras, memilih uang emas, konon karena Tieneke yang diincarnya senang mengoleksi uang emas. Tapi Julini memakai tempe sebagai perantara, sebab Elvis yang macho itu vegetarian dan pemangsa 'tempe' kelas berat.
Siapa pun tahu jalur menyabet cinta dengan cara pintas begini amat sangat salah. Agama mana pun, konon, melarang. Seorang pencinta sejati mengutuk pelet dan menyejajarkan dengan bahaya laten di suatu negeri. "Cinta harus tumbuh dengan sendirinya, tak bisa dibetot apalagi diasapi pakai kemenyan." Jadi, bila Anda belum pernah menggunakan pelet, satu pesan buat Anda: Jangan dicoba. Kalau sudah terlanjur, ikuti saran berikut ini yang mudah-mudahan tak bikin tambah runyam.
Pertama, peletlah dia dengan cara yang paling halus. Kata-kata halus, benda halus, dan lewat perantaraan makhluk halus (seperti pasir, susu bubuk, kokain -segala sesuatu yang halus dan lembut di tanga). Biasanya, wanita kan suka memakai barang halus, seperti berlian 100 karat.
Kedua, jangan memelet yang tak mungkin dipelet. Misalnya, istri dukun pelet atau anak gadis sang dukun. Sebab para dukun cenderung memberi penangkal anggota keluarganya terhadap 'kejahatan' yang sewaktu-waktu menimpa mereka. Dan, jangan memelet orang yang memang ingin dipelet. Soalnya percuma, buang-buang tenaga dan waktu.
Ketiga, boneka yang dipakai sebagai alat pemelet haruslah yang cantik. Kalau cuma punya boneka Pinokio atau Doraemon janganlah nekad ingin memelet orang. Usahakanlah memakai manekein yang biasa dipajang di etalase toko. Pilihlah yang kakinya indah, leher jenjang, dan pipi tirus. Hal ini pernah dicoba seorang pelanggan toko baju yang memelet pemilik toko (syang, yang kepelet malah manekinnya).
Keempat, lakukanlah pelet sedini mungkin tanpa merugikan orang banyak. Kalau menunda waktu, bisa berabe. Konon, kalau santen bisa gol masuk KUHP, pelet pun akan menyusul nasib si santet, rekan yang sama-sama berasal dari 'pabrik' yang sama: dukun.
Alkisah
di zaman modern ini, seorang duda beranak dua puluh lima jatuh cinta pada gadis manis anak ke dua puluh lima seorang janda. Gadis yang menanti kehadiran jejaka tampan dalam hidupnya itu sedang bersedih. Sebab, sang jejaka idaman tak kunjung datang, yang berkunjung malah duda berambut putih, berbaju putih dan bergigi ompong.
Sebagai seorang gentleman 'duda putih' itu datang meminang sang gadis pada ibunya. "Boleh, asal kawin dahulu dengan saya," tawar ibunya. Tapi sang duda menolak, ia cuma ingin mengawini sang gadis.
Sayang, sang gadis menolak. Sekali tak sudi tetap tak sudi.
Segala jalan ditempuh sang duda, tapi tak berhasil. Meski telah diiming-imingi runah mewah di Beverly Hills dan kapal pesiar di Laut Kaspi, si gadis tetap menolak. Akhirnya, sang duda menempuh jalan pintas, mengunjungi dukun pelet.
"Ia suka makan serabi, Mbah," kata sang duda. Maka lewat perantara kue serabi obat pelet dimasukkan.
Si gadis menerima kiriman serabi itu. Sebagai balasan, ia pun memberi kur talam buat si duda. Diterima sang duda dengan suka cita. Seminggu berlalu, obat pelet itu pun telah bekerja, kini sang gadis benar-benar jatuh hati pada si duda. Jatuh cinta habis-habisan.
Sayang, cintanya tak kesampaian. Karena si duda sudah keburu mati. Si gadis memasukkan ajian santet lewat kue talam yang diberikannya...
#Dimuat dalam majalah HumOr Oktober 1993
Tes Microteaching untuk Calon Guru 3
Ini beberapa hal yang dinilai pada tes microteaching (bocoran nih.... jangan kasih tau siapa-siapa ya...)
PERENCANAAN PEMBELAJARAN (Penilaian terhadap RPP)
RPP penting, jadi ketika tes microteaching bawa RPP yang akan diajarkan. jangan lupa digandakan minimal 3 ya, biasanya sih tim penguji ada 3 orang
PERENCANAAN PEMBELAJARAN (Penilaian terhadap RPP)
RPP penting, jadi ketika tes microteaching bawa RPP yang akan diajarkan. jangan lupa digandakan minimal 3 ya, biasanya sih tim penguji ada 3 orang
- Menuliskan tujuan pembelajaran dengan benar
- Menuliskan langkah-langkah pembelajaran secara sistematis, logis, dan realistis
- Memilih metode pembelajaran yang tepat
- Memilih media belajar yang benar
- Menuliskan sekurang-kurangnya dua sumber belajar yang berbeda
- Menuliskan evaluasi pembelajaran yang tepat
- Guru antusias dalam mengajar
- Guru bersifat hangat
- Memberikan motivasi pada siswa
- Berpakaian rapi dan serasi
- Memberikan umpan balik yang positif
- Volume dan intonasi suara terdengar dengan baik
- Menggunakan kata-kata yang baik dan santun
- Memberikan informasi pada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari
- Menerapkan metode pembelajaran secara baik
- Menggunakan media belajar secara tepat
- Menggunakan sumber belajar secara tepat
- Memberi tanda dan penekanan pada poin-poin penting
- Mengintegrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran (khusus sekolah Islam, bisa juga nilai-nilai moral yang lain)
- Pandangan guru tertuju pada seluruh kelas.
- Memberikan kesempatan pada semua siswa untuk merespon pertanyaan guru
- Menindaklanjuti respon siswa dengan segera
- Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
- Melibatkan siswa dalam tahapan belajar
- Guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
- Menyampaikan materi secara terstruktur
- Memberikan informasi baru dalm pembelajaran
- Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata sehari-hari
- Ada kesimpulan hasil mengajar
- Ada evaluasi (menanyakan ulang pemberian tugas rumah)
- Menanyakan kembali apakah siswa sudah paham
- Menutup dengan sopan dan salam.
Tes Microteaching untuk Calon Guru 2
Ini tulisan saya yang kedua tentang tes microteaching
karena kemarin usai mengetes beberapa orang pelamar ke sekolah.
ini catatan yang saya buat.
1. Sebagian besar mereka adalah fresh graduate dan tidak siap dengan tes microteaching. Saya tanya, apakah Anda sebelum tes microteaching, Anda belajar dari internet gitu tentang tips-tips menghadapi tes microteaching. Sebagain besar mengatakan 'tidak'. Padahal, tips microteaching banyak tersebar di internet, atau bisalah tanya-tanya sama guru senior.
2. Tidak menggunakan media pembelajaran. Padahal, dewan penguji akan sangat antusias dan memberikan nilai lebih jika Anda menggunakan media pembelajaran. Buat Kami Terkesima... begitu kira-kira yang diinginkan dewan penguji.
3. Sebagian besar menggunakan metode ceramah. Gapapa juga sih... tapi akan lebih baiknya jika Anda menggunakan metode yang lain juga selain ceramah. Karena menurut beberapa orang, metode ceramah tuh sudah 'biasa'.
4. Jika Anda baru mengajukan lamaran di beberapa sekolah dan sedang menunggu panggilan untuk tes. Ada baiknya Anda menyiapkan satu skenario microteaching yang akan Anda jadikan andalan. Misalnya, Anda sangat amat menguasai dan menyukai materi tentang teknik menulis puisi, ya sudah, itu saja terus yang Anda jadikan Andalan untuk microteaching di semua sekolah yang Anda datangi untuk tes.
5. Pilih materi microteaching yang paling Anda sukai dan kuasai. Buat RPP nya yang baik.
6. Tes microteaching juga dibatasi oleh waktu, biasanya sih 10-15 menit. maka bagilah skenario Anda dalam 3 bagian. 5 menit pembuka, 5 menit Inti, dan 5 menit penutup. Kenapa? karena form penilaian microteaching meliputi ketiga bagian tersebut.
7. Siap-siap untuk pertanyaan dari tim penguji. Bisa jadi mereka akan menanyakan tentang kemampuan mengajar yang lain. Misalnya, Anda mengajarkan tentang puisi, tetapi ternyata tim penguji, menguji Anda tentang pengetahuan tentang model-model pembelajaran yang Anda ketahui. Jadi... banyak belajar ya.
8. Prestasi dan Kemampuan Lain. Penting nih, sekolah, hari ini tidak hanya mencari guru yang bisa mengajar di kelas, tetapi juga yang bisa dilibatkan dalam kegiatan sekolah. Pertanyaan yang berhubungan dengan guru bahasa Indonesia...
SELAMAT BER-MICROTEACHING!!!
karena kemarin usai mengetes beberapa orang pelamar ke sekolah.
ini catatan yang saya buat.
1. Sebagian besar mereka adalah fresh graduate dan tidak siap dengan tes microteaching. Saya tanya, apakah Anda sebelum tes microteaching, Anda belajar dari internet gitu tentang tips-tips menghadapi tes microteaching. Sebagain besar mengatakan 'tidak'. Padahal, tips microteaching banyak tersebar di internet, atau bisalah tanya-tanya sama guru senior.
2. Tidak menggunakan media pembelajaran. Padahal, dewan penguji akan sangat antusias dan memberikan nilai lebih jika Anda menggunakan media pembelajaran. Buat Kami Terkesima... begitu kira-kira yang diinginkan dewan penguji.
3. Sebagian besar menggunakan metode ceramah. Gapapa juga sih... tapi akan lebih baiknya jika Anda menggunakan metode yang lain juga selain ceramah. Karena menurut beberapa orang, metode ceramah tuh sudah 'biasa'.
4. Jika Anda baru mengajukan lamaran di beberapa sekolah dan sedang menunggu panggilan untuk tes. Ada baiknya Anda menyiapkan satu skenario microteaching yang akan Anda jadikan andalan. Misalnya, Anda sangat amat menguasai dan menyukai materi tentang teknik menulis puisi, ya sudah, itu saja terus yang Anda jadikan Andalan untuk microteaching di semua sekolah yang Anda datangi untuk tes.
5. Pilih materi microteaching yang paling Anda sukai dan kuasai. Buat RPP nya yang baik.
6. Tes microteaching juga dibatasi oleh waktu, biasanya sih 10-15 menit. maka bagilah skenario Anda dalam 3 bagian. 5 menit pembuka, 5 menit Inti, dan 5 menit penutup. Kenapa? karena form penilaian microteaching meliputi ketiga bagian tersebut.
7. Siap-siap untuk pertanyaan dari tim penguji. Bisa jadi mereka akan menanyakan tentang kemampuan mengajar yang lain. Misalnya, Anda mengajarkan tentang puisi, tetapi ternyata tim penguji, menguji Anda tentang pengetahuan tentang model-model pembelajaran yang Anda ketahui. Jadi... banyak belajar ya.
8. Prestasi dan Kemampuan Lain. Penting nih, sekolah, hari ini tidak hanya mencari guru yang bisa mengajar di kelas, tetapi juga yang bisa dilibatkan dalam kegiatan sekolah. Pertanyaan yang berhubungan dengan guru bahasa Indonesia...
- Sekolah kita sering ikut lomba FLS2N dan lomba yang lain. Bisakah Anda membimbing dan melatih siswa membaca puisi, menulis puisi, menulis cerpen, musikalisasi puisi, teater, dll.?
- Sekolah kita sering kedatangan tamu yang akan studi banding. Bisakah Anda menjadi MC dalam acara tersebut?
- Sekolah ingin meningkatkan nilai bahasa Indonesia dalam Ujian Nasional. Bisakah Anda terlibat dalam bimbel di sekolah?
- Sekolah kita memiliki ekskul jurnalistik, bisakah Anda membimbing ekskul jurnalistik?
- dan banyak pertanyaan yang lain
SELAMAT BER-MICROTEACHING!!!
Rabu, 15 April 2015
Kesalahan Bahasa dalam Lirik Lagu Indonesia. (3) Separuh Nafas
Separuh nafas ku
Terbang bersama dirimu
Saat kau tinggalkanku...salahkanku
Salahkah aku
Bila aku bukanlah
Seperti aku yang dahulu
Ada makna tergali... dari sini
dari pertikaian yang terjadi...
Kau hancurkan diriku...Bila kau tinggalkan aku...
Kau Dewiku...Kembalilah padaku
Bawa separuh nafasku
Kau Dewiku...
Kesalahan yang terdapat dalam lirik lagu di atas
1. Nafas: dalam KBBI kata 'nafas' seharusnya 'napas'
Terbang bersama dirimu
Saat kau tinggalkanku...salahkanku
Salahkah aku
Bila aku bukanlah
Seperti aku yang dahulu
Ada makna tergali... dari sini
dari pertikaian yang terjadi...
Kau hancurkan diriku...Bila kau tinggalkan aku...
Kau Dewiku...Kembalilah padaku
Bawa separuh nafasku
Kau Dewiku...
Kesalahan yang terdapat dalam lirik lagu di atas
1. Nafas: dalam KBBI kata 'nafas' seharusnya 'napas'
Kesalahan Bahasa dalam Lirik Lagu Indonesia. (2) Matahariku
Tertutup sudah pintu,
pintu hatiku
Yang pernah dibuka waktu
hanya untukmu
Kini kau pergi dari hidupku
Ku harus relakanmu walau aku tak mau
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam sepi
Reff:
Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku, puisi tentang hidupku
Tentang ku yang tak mampu menaklukkan waktu
Oh…
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Oh…
Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak, aku terdiam sepi
Oh…
Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Oh…
Dengarlah matahariku, suara tangisanku
Ku bersedih kar’na panah cinta menusuk jantungku
Kembali ke Reff
Kembali ke Reff
Kata bergeming dalam KBBI berarti:
geming/ge·ming/ Jk, bergeming/ber·ge·ming/ v tidak bergerak sedikit juga; diam saja;
tergeming/ter·ge·ming/ v terdiam
kata bergeming berarti bergerak... karena menjauh pergitergeming/ter·ge·ming/ v terdiam
dalam lirik di atas (yang dicetak tebal)
seharusnya kalau bergeming, maka tidak bisa kemana-mana atau tidak kemana-mana
Kesalahan Bahasa dalam Lirik Lagu Indonesia. (1) Acuh tak Acuh
1. Acuh Tak Acuh
kau acuh memang acuh analisis:
cintamu acuh tak acuh Kata 'acuh' dalam kamus besar
kau acuh memang acuh bahasa Indonesia berarti 'peduli
seperti engkau tak butuh Dalam lagu ini, kata 'acuh' berarti
kau fikir semua wanita tidak peduli (lihat yang dicetak tebal)
mudah dimatamu
kau acuh memang acuh
seperti engkau tak butuh
untuk apa cincin permata
dihati yang patah kasih
untuk apa kau ikat cinta
dengan tali dusta kasih
jika kalau begitu caramu
akupun jadi ragu
kau acuh memang acuh
cintamu acuh tak acuh
kau acuh memang acuh
lirik dari MelOn.co.id
seperti engkau tak butuh
untuk apa cincin permata
dihati yang patah kasih
untuk apa kau ikat cinta
dengan tali dusta kasih
jikalau begitu caramu
akupun jadi ragu
kau acuh memang acuh
cintamu acuh tak acuh
kau acuh memang acuh
seperti engkau tak butuh
kau fikir semua wanita
mudah dimatamu
kau acuh memang acuh
seperti engkau tak butuh
kau acuh memang acuh analisis:
cintamu acuh tak acuh Kata 'acuh' dalam kamus besar
kau acuh memang acuh bahasa Indonesia berarti 'peduli
seperti engkau tak butuh Dalam lagu ini, kata 'acuh' berarti
kau fikir semua wanita tidak peduli (lihat yang dicetak tebal)
mudah dimatamu
kau acuh memang acuh
seperti engkau tak butuh
untuk apa cincin permata
dihati yang patah kasih
untuk apa kau ikat cinta
dengan tali dusta kasih
jika kalau begitu caramu
akupun jadi ragu
kau acuh memang acuh
cintamu acuh tak acuh
kau acuh memang acuh
lirik dari MelOn.co.id
seperti engkau tak butuh
untuk apa cincin permata
dihati yang patah kasih
untuk apa kau ikat cinta
dengan tali dusta kasih
jikalau begitu caramu
akupun jadi ragu
kau acuh memang acuh
cintamu acuh tak acuh
kau acuh memang acuh
seperti engkau tak butuh
kau fikir semua wanita
mudah dimatamu
kau acuh memang acuh
seperti engkau tak butuh
Langganan:
Postingan (Atom)