Mengajar Menyenangkan Pelajaran Bahasa Indonesia
oleh: Hari Untung Maulana
Kata Umum Kata Khusus - Antonim - Bermain Drama
ANEKDOT
Kata Umum Kata Khusus
Salah satu kata umum adalah ikan.
Anak-anak diminta untuk memberikan kata khususnya, mereka akan menjawab, lele,
paus, louhan, dan arwana. Begitu semua nama ikan sudah disebutkan, guru dapat
memberikan pesan ini.
Hati-hati ya kalau kamu makan
ikan arwana. Waktu itu tetangga saya, ibu-ibu, makan ikan arwana mukanya
langsung pada bengap. Matanya mengucurkan darah, bibirnya pecah, pipinya lebam,
hidungnya mimisan. Anak-anak sih biasanya bilang, “Wah keracunan ya Pak?”, guru
menjawab, “Tidak, saat itu, setelah mengetahui ikan arwananya yang harganya
mencapai 10 juta dimasak istrinya, sang suami kalap dan menghajar istrinya.
ANEKDOT
Antonim-sinonim (sumber dari internet)
Usai menjelaskan tentang antonim dan sinonim guru dapat
menceritakan anekdot ini.
Hari Senin ketika pelajaran bahasa Indonesia, Pak Harun menguji siswanya tentang antonim atau lawan makna.
Guru : Kalau
Bapak sebutkan katanya, kalian langsung jawab perlawanan katanya dengan cepat ya.
Mengerti ??!!
Murid : Mengerti Paaaakkk !!
Guru : Pandai
!
Murid : Bodoh !
Guru : Bagus.... Dengar
ini....
Murid : Buruk.... Cuekin itu!
Guru : Itu
bukan pertanyaan, ganteng !
Murid : Ini
adalah jawaban, jelek!
Guru : Sudah......sudah.....
Murid : Belum....
belum !
Guru : Kenapa
kalian begitu !
Murid : Sebab
kami begini!
Guru : Sudah, selesai !|
Murid : Belum
mulai !
Guru : Berdiri
!
Murid : Duduk !
Guru : Saya keluar !
Murid : Kamu masuk !
Guru : Saya keluar !
Murid : Kamu masuk !
Tanpa banyak bicara Pak Harun mengambil buku dan langsung
keluar ruangan kelas dengan perasaan dongkol. Murid-murid merasa lega dengan
kepergian guru yang paling mereka takuti tersebut, dan mereka bangga karena
merasa mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh Pak Guru itu.
ANEKDOT
Bermain Drama
Tentu guru telah menjelaskan
bahwa intonasi dalam drama sangat penting. Tunjukkan salah satu kesalahan
intonasi di bawah ini, yang akhirnya akan mengacaukan segalanya.
Pada sebuah latihan teater,
seorang murid mendapat peran menjadi kakek-kakek yang ditodong oleh kakek-kakek
juga dengan menggunakan Vickers Jepang (penulis lupa judul drama ini).
Kakek-kakek yang ditodong mengatakan, “Nodong kok pakai Vickers Jepang
kosong.”. sang kakek yang menodong berang dan berkata “KOSONG?, MAU RASA APA!
(dengan tanda seru dan diberi penekanan). Tetapi akan berbeda artinya jika
diucapkan dengan intonasi bertanya, “KOSONG? MAU RASA APA?” (coklat, stroberi,
atau vanilla?)
Atau contoh yang ini:
Seorang pasien langsung meminum
obatnya di hadapan dokter yang memberi. Ketika ditanya. “Lho, memangnya ibu
sudah makan?” pasien tersebut mengatakan. “saya sudah makan kodok.”
Dokter bingung. “Ibu makan kodok?”. “Bukan, maksud saya,
Saya sudah makan kok dok!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan