Rabu, 22 Mei 2013

Pelajaran Bahasa Indonesia: Anekdot 3

Anekdot Bikin Cair Kelas
Mengajar Menyenangkan Pelajaran Bahasa Indonesia
oleh: Hari Untung Maulana

Kata Umum Kata Khusus - Antonim - Bermain Drama

  


ANEKDOT
Kata Umum Kata Khusus

Salah satu kata umum adalah ikan. Anak-anak diminta untuk memberikan kata khususnya, mereka akan menjawab, lele, paus, louhan, dan arwana. Begitu semua nama ikan sudah disebutkan, guru dapat memberikan pesan ini.
Hati-hati ya kalau kamu makan ikan arwana. Waktu itu tetangga saya, ibu-ibu, makan ikan arwana mukanya langsung pada bengap. Matanya mengucurkan darah, bibirnya pecah, pipinya lebam, hidungnya mimisan. Anak-anak sih biasanya bilang, “Wah keracunan ya Pak?”, guru menjawab, “Tidak, saat itu, setelah mengetahui ikan arwananya yang harganya mencapai 10 juta dimasak istrinya, sang suami kalap dan menghajar istrinya.
 



ANEKDOT
Antonim-sinonim (sumber dari internet)

Usai menjelaskan tentang antonim dan sinonim guru dapat menceritakan anekdot ini.
Hari Senin ketika pelajaran bahasa Indonesia, Pak Harun menguji siswanya tentang antonim atau lawan makna.
Guru    :  Kalau Bapak sebutkan katanya, kalian langsung jawab perlawanan katanya dengan cepat ya. Mengerti ??!!
Murid :   Mengerti Paaaakkk !!
Guru    :  Pandai !
Murid : Bodoh !
Guru    : Bagus.... Dengar ini....
Murid  :  Buruk.... Cuekin itu!
Guru    : Itu bukan pertanyaan, ganteng !
Murid : Ini adalah jawaban, jelek!
Guru    : Sudah......sudah.....
Murid : Belum.... belum !
Guru    : Kenapa kalian begitu !
Murid : Sebab kami begini!
Guru    :  Sudah, selesai !|
Murid : Belum mulai !
Guru    : Berdiri !
Murid :  Duduk !
Guru : Saya keluar !
Murid : Kamu masuk !

Tanpa banyak bicara Pak Harun mengambil buku dan langsung keluar ruangan kelas dengan perasaan dongkol. Murid-murid merasa lega dengan kepergian guru yang paling mereka takuti tersebut, dan mereka bangga karena merasa mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh Pak Guru itu.


ANEKDOT
Bermain Drama

Tentu guru telah menjelaskan bahwa intonasi dalam drama sangat penting. Tunjukkan salah satu kesalahan intonasi di bawah ini, yang akhirnya akan mengacaukan segalanya.
Pada sebuah latihan teater, seorang murid mendapat peran menjadi kakek-kakek yang ditodong oleh kakek-kakek juga dengan menggunakan Vickers Jepang (penulis lupa judul drama ini). Kakek-kakek yang ditodong mengatakan, “Nodong kok pakai Vickers Jepang kosong.”. sang kakek yang menodong berang dan berkata “KOSONG?, MAU RASA APA! (dengan tanda seru dan diberi penekanan). Tetapi akan berbeda artinya jika diucapkan dengan intonasi bertanya, “KOSONG? MAU RASA APA?” (coklat, stroberi, atau vanilla?)

Atau contoh yang ini:

Seorang pasien langsung meminum obatnya di hadapan dokter yang memberi. Ketika ditanya. “Lho, memangnya ibu sudah makan?” pasien tersebut mengatakan. “saya sudah makan kodok.”
Dokter bingung. “Ibu makan kodok?”. “Bukan, maksud saya, Saya sudah makan kok dok!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan