Senin, 20 September 2021

Contoh Tulisan Literasi Kepala Sekolah

 Tadabbur Kepemimpinan 9:71

Hari Untung Maulana, M.Pd.

 

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (QS.9 : At-Taubah Ayat 71).

SAUJANAKU

Prinsip hidup saya selama ini adalah… “Lemparkan cita-cita setinggi langit dan mulailah susun anak tangga untuk menggapainya.” Perencanaan menjadi bagian dalam kehidupan saya. Ketika saya memutuskan menjadi guru bahasa Indonesia dahulu kala, maka di kampus, saya mulai merencanakan untuk menjadi guru yang spesial.

Pada waktu yang bersamaan, selama empat tahun berkuliah, saya ikut teater (4 thn), menjadi ketua pengurus perpustakaan (2 thn), berlatih public speaking dengan ikut organisasi partai kampus, senat, dan BEM (2 thn), menjadi bagian dari majalah kampus (1 thn), dan bekerja sebagai operator rental komputer untuk berlatih menulis dengan komputer (2 thn). Berkat kegiatan yang tidak saya temukan di ruang kuliah tersebut, saya akhirnya merasa begitu mudahnya mengajarkan pelajaran bahasa Indonesia kepada para siswa.

Faktanya, menjadi guru bahkan kepala sekolah di sebuah pesantren, merupakan hal yang tidak pernah ada dalam pikiran saya sebelumnya. Besar dari keluarga yang pemahaman Islamnya di bawah rata-rata. Bahkan saya baru tahu ibadah yang benar ya setelah masuk di tempat saya bekerja ini. Mengajar di pesantren benar-benar karena rahmat dan hidayah dari Allah SWT untuk diri saya. Saya yakin, Allah yang membimbing saya ke pesantren dan Allah juga yang akan menjaga saya.

Tahun-tahun awal ketika saya bekerja di Nurul Fikri, menjadi Kepala Sekolah merupakan salah satu keinginan untuk peningkatan kompetensi diri yang pernah terbersit dalam benak saya. Namun, tentu tidak bisa ujug-ujug menjadi kepsek apalagi dengan latar belakang saya yang nol pengalaman pesantren dan mengajar. Saya perlu mempersiapkan pondasi yang kuat dengan perencanaan yang matang untuk bisa menuju ke sana.

Tidak ingin hanya sebagai guru semata, saya tunjukkan pada lembaga bahwa saya kompeten pada semua amanah yang diberikan. Saya tidak meminta amanah, tetapi setiap amanah yang ditugaskan, akan selalu saya kerjakan dengan sebaik mungkin dan semampu saya. Kepala Perpustakaan (1 thn), Ketua Tim Kedisiplinan Pesantren (4 thn), Wakakur (4 th), Wakasis (3 thn), Kepala Keasramaan (2 thn) dan sempat berkuliah Pascasarjana, membuat anak tangga saya makin kokoh menjulang hampir menyetuh cita-cita yang pernah saya lemparkan. Dan ketika lembaga meminta saya menjadi Kepala Sekolah. Saya merasa inilah saatnya.

Sejak awal menjadi Kepala Sekolah (yang saat ini baru jalan 3 tahun) saya berusaha menerapkan kerja dengan konsep At.Taubah ayat 71.

  1. Menyadari bahwa anggota tim adalah orang-orang beriman, yang sudah tentu mereka sangat paham dalam ketaatan vertikal dan pemahaman sosial horizontal. Bersama orang-orang sholeh dan sholehah tentu akan sangat mudah dan menyenangkan dalam bekerja.
  2. Saling tolong dan bergerak bersama. Mengoptimalkan kemampuan individu untuk saling mendukung program yang telah disusun bersama.
  3. Saling mengingatkan dan selalu mengajak pada yang makruf. Fokus pada kebaikan dan lupakan hal-hal yang menjermuskan ke maksiatan
  4. Saling mencegah dari yang mungkar. Mengingatkan satu sama lain dan menolak segala bentuk kemungkaran.


Dengan konsep ini saya yakin, semua pekerjaan akan dengan mudah dikerjakan bersama, karena visi saya dalam kepemimpinan adalah, menjadi leader bukan menjadi boss.

 

TANTANGAN EKSTREM vs KERJA SAMA

Sejuta kisah telah terukir sebagai jejak hidupku. Ada yang suka, bahagia, dan ria namun banyak juga yang duka, lara, dan nestapa. Semuanya itu selalu sama kusikapi. Bahwa Allah-lah Sang Sutradara di balik segala cerita. Setiap permasalahan yang menimpa diri saya baik urusan pribadi maupun urusan kerja. Maka tak ada tempat curhat yang tepat selain hanya kepada Allah semata. Kuserahkan hidup matiku hanya untuk Allah SWT.

Dalam menghadapi tantangan ekstrem yaitu melakukan pembelajaran online di masa pandemi, maka tak lain tak bukan, hanya dengan bekerja sama antarseluruh masyarakat sekolah lah yang dapat menyelesaikan semua permasalahan.

Bagai semut mencari gula-gula. Para guru saling bekerja sama, saling bantu, tebar informasi, dan coba sana coba sini dalam mempraktikkan pembelajaran online. Suatu jenis pembelajaran yang bahkan belum pernah diajarkan di kampus-kampus dan di pelatihan-pelatihan dari kementerian pendidikan sebelumnya. Pembelajaran Online menjadi pemantik baru untuk dalam mempelajari teknologi digital. Mencicipi lezatnya zoom, pen tablet, kuis digital, game pelajaran digital, dan lain-lain membuat guru bersemangat belajar kembali.

Sebagai kepala sekolah, saya berusaha memberikan fasilitas untuk mempermudah pembelajaran online. Bersama tim kepala unit yang lain di pesantren serta berkat dukungan para kepala bidang, direktur yayasan, dan pengurus yayasan, serta orang tua siswa, kami mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi para guru dalam menjalankan pembelajaran online.

Kami berusaha memahami apa yang guru butuhkan. Berbagai sarana pembelajaran online yang belum kita miliki, sebisa mungkin dibeli. Ketika guru menyampaikan mata mereka mulai berair karena banyak melihat layar komputer, maka kami belikan mereka vitamin untuk mata. Ketika guru mulai merasa badan mereka pegal-pegal karena seharian hanya duduk di kursi depan komputer, kami belikan untuk mereka alat pijat portabel yang bisa digunakan di kursi apapun.

Kami sadar, kami harus memberikan kenyamanan agar para guru dapat mengajar dengan tenang. Bahkan, demi terjaganya para guru dan siswa dari virus ini, lembaga sampai harus membuat peraturan yang sangat tidak populis. Yaitu, dengan membatasi keluar masuk orang dari dan ke lingkungan pesantren dan lain sebagainya.

CERITA KU

Tujuh bulan pertama saat saya diamanahkan untuk menjadi Kepala Sekolah di SMA Islam Nurul Fikri Serang Banten, ketika saya masih dalam masa penyesuaian jabatan, ketika saya masih menyusun rencana-rencana ke depan… Tanpa pemberitahuan sebelumnya, musibah itu datang …………. Dia menginap di kamar-kamar kita, di lorong-lorong temaram klinik, di bangsal-bangsal suram rumah sakit. Dia menjadi tamu yang meneror tuan rumahnya. PANDEMI COVID-19

Saat itu bulan Maret hari Ahad, ketika semua santri di Nurul Fikri diminta untuk pulang. Terburu-buru, Ayah Bundanya tergopoh-gopoh menjemput, berangkat dari domisili masing-masing. Dalam dua hari, Pesantren NFBS Serang….. lengang. Saya, Kepala Sekolah balita… dihadapkan pada persoalan ekstrem yang belum pernah ada contohnya.

[ Berdiri di ujung jalan menatap kabut yang pekat ]

[ Tak tahu ada aral apa yang melintang ]

[ Tak jelas apakah ada perompak yang mengadang ]

 Bismillah, hal pertama yang saya sadari adalah, ternyata saya dikeliling oleh guru-guru yang sangat tangguh, guru-guru yang begitu cepat belajar menyesuaikan keadaan, sebuah tim pekerja yang tidak hanya tahu apa yang harus dilakukan, namun juga paham bagaimana cara melakukan. Bersama mereka, saya melihat kabut yang menyelimuti jalan di depan… tersibak perlahan-lahan memperlihatkan kembali tujuan yang harus kami gapai.

Kini guru-guru di SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Serang Banten telah begitu familiar dengan zoom, canggih saat membuat soal dengan Google form, menarik dalam penyusunan powerpoint, dan keren saat diminta membuat video pembelajaran. Di sisi lain, guru-guru tetap memiliki konsistensi yang kokoh dalam mengawal karakter peserta didik baik saat pembelajaran online maupun pembelajaran offline.

Semoga Allah melindungi dan memudahkan segala ikhtiar kita.

Ikan Hiu Muter-Muter …. See you later

 

Hari Untung Maulana, M.Pd.

Profil Penulis

 

Kenalin, saya Hari Untung Maulana, M.Pd. tapi sahabat semua dapat memanggil saya Harun. Ini singkatan dari Hari Untung.

Saya lahir di Jakarta, 20 Januari 1980 dari rahim seorang emak bernama Sri Rahayu dan besar oleh penjagaan ayah bernama Sukiyat.

Saat ini, saya diamanahi sebagai Kepala Sekolah di SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Serang Banten.

Sahabat semua dapat berkomunikasi dengan saya lewat

Pos-el : hariuntungmaulana@gmail.com

FB: hari untung maulana

Hp/Wa : 081906238277

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan