Selasa, 18 Juni 2013

Salah Kaprah dalam Berbahasa (bagian 1)



Oleh: Hari Untung Maulana

Salah kaprah (lazim atau biasa) adalah sebuah kondisi ketika sesuatu yang salah itu dianggap benar. Padahal secara ketentuan atau hukum yang berlaku hal itu jelas-jelas salah. Termasuk dalam segi penggunaan bahasa Indonesia dan idiom-idiomnya.

Naik busway
Jika kita ke Jakarta dan bertanya, “Mau naik busway haltenya dimana ya?” maka pasti orang di Jakarta akan segera memberi tahu halte busway terdekat. Padahal, secara bahasa, penggunaan istlah naik busway merupakan kesalahan.

Dari kata ‘bus’ yang artinya alat transportasi dan ‘way’ yang artinya jalan, kata busway mengacu bukan pada fisik busnya tetapi pada jalan busnya. Sehingga penggunaan busway yang tepat adalah kalimat “Pembangunan busway koridor IV sudah selesai dilaksanakan”

Minal aidin wal faidzin bukan mohon maaf lahir batin
Sering kita ucapkan serangkain kumpulan kata (frasa) di atas. Malah, sebagian masyarakat menganggap bahwa terjemahan ‘Minal aidin wal faidzin’ adalah mohon maaf lahir batin. Padahal salah. Minal Aidin Wal Faizin memiliki terjemahan sebagai berikut:

“dari orang yang kembali dan orang-orang yang menang.”

Terjemahan bebasnya adalah ”Semoga Anda termasuk orang-orang yang kembali (ke jalan Tuhan) dan termasuk orang yang menang (melawan hawa nafsu).”

Bahkan frasa tersebut tidak ada lho dalam khasanah berbahasa di negeri Arab sana.


Tidak kata jerapah, alpukat, dan dulu di KBBI
Kalau mau mencari di kamus… maka kita tidak akan menemukan kata jerapah, alpukat, dan dulu.

Kata yang ada di kamus adalah zarafah, avokad, dan dahulu

Kata dahulu lebih sering dipakai… misalnya: pendahuluan, mendahului, didahulukan, dan pergi dahulu

Silaturahmi atau Silaturahim
Kalau dibongkar berdasarkan asal kata… ternyata silaturahmi berasal dari kata silah yang artinya menyambung dan rahmi yang artinya rasa sakit ketika ibu melahirkan. Jadi yang disambung malah rasa sakit.

Jadi, kata yang tepat seharusnya silaturahim… dari kata silah (menyambung) dan rahim (rasa kasih sayang).


Sekretaris jenderal
Memang sih, di KBBI ada maknanya yaitu:

sek·re·ta·ris /sékretaris/ n orang (pegawai, anggota pengurus) yg diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dsb; penulis; panitera;
-- jenderal 1 sekretaris umum (pd partai, persekutuan sekerja, dsb); 2 pegawai tinggi pd departemen yg bertugas mengurus berbagai pekerjaan departemen;

Tetapi menurut saya… istilah sekretaris jenderal tuh aneh banget… coba bayangkan… jenderal siapa? Jenderal apa?

Sesungguhnya istilah sekretaris jenderal berasal dari kata bahasa Inggris General Secretary, yang kalau diterjemahkan artinya sekretaris umum… bukan sekretaris jenderal.

Terbukti kan, pengertian di kamus adalah sekretaris umum (pd…dst).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan