Selasa, 18 Juni 2013

Salah Kaprah dalam Berbahasa (bagian 2)

oleh Hari Untung Maulana


Salah kaprah (lazim atau biasa) adalah sebuah kondisi ketika sesuatu yang salah itu dianggap benar. Padahal secara ketentuan atau hukum yang berlaku hal itu jelas-jelas salah. Termasuk dalam segi penggunaan bahasa Indonesia dan idiom-idiomnya.

Nomine
Sering kita dengar kalimat
“Akan saya bacakan Aktris Terbaik 2012, nominasinya adalah… (jreng…jreng…jreng…) Caca Marica Hei Hei….”

Kata nominasi di atas maksudnya si Cacanya kan? Padahal seharusnya kata yang benar adalah nomine.

Dalam KBBI tertulis

no·mi·ne /nominĂ©/ n orang yg dicalonkan (diunggulkan)

no·mi·na·si n 1 pengusulan atau pengangkatan sbg calon; pencalonan: -- lurah akan diumumkan pd bulan depan; 2 yg dicalonkan: ia tak termasuk dl --;

me·no·mi·na·si·kan v menjadikan nominasi: peserta kongres ~ lima calon untuk menjadi ketua umum

no·mi·na·tor n orang yg mencalonkan (mengunggulkan): ada yg berkelakar bahwa para -- itu justru tidak berbicara apa-apa

Jadi kalimat lengkap yang dapat mencantumkan ketiga kata tersebut misalnya…

Para nominator sedang menyusun nominasi aktor terbaik dengan salah satu nominenya adalah Ayun Ganteng.

Tidak ada kata jerigen, almari, nggak, dan resleting
Dalam KBBI tidak kita temukan makna kata-kata di atas, karena kata yang benar adalah jeriken, lemari, enggak, dan ritsleting.

Catatan: kata ritsleting baru masuk dalam KBBI edisi keempat.

Carut marut
Sering kita membaca atau mendengar kalimat, “Kondisi politik Indonesia dalam keadaan carut marut.”  Maksudnya, kondisi politik Indonesia dalam keadaan kacau.

Dalam KBBI kita temui
ca·rut [1] a keji, kotor, cabul (tt perkataan);
-- capai ark carut-marut;

ca·rut-ma·rut n bermacam-macam perkataan yg keji;

ber·ca·rut v bercarut-carut;

ber·ca·rut-ca·rut v 1 mengeluarkan perkataan yg keji-keji; 2 memaki-maki (dng kata-kata yg kotor);

men·ca·rut-ca·rut v bercarut(-carut);

mem·per·ca·ruti v menghina orang dng kata-kata yg keji; memaki-maki;

pen·ca·rut n orang yg suka mencarut

Nah, kata yang tepat seharusnya adalah karut marut, seperti yang tercantum dalam KBBI
ka·rut, ber·ka·rut a kusut; kacau tidak keruan;

ka·rut-ma·rut a 1 kusut (kacau) tidak keruan; rusuh dan bingung (tt pikiran, hati, dsb); banyak bohong dan dustanya (tt perkataan dsb); 2 berkerut-kerut tidak keruan (tt muka, wajah, dsb): kulit mukanya ~ dan penuh dng penyakit cacar;

me·nga·rut v 1 mengusutkan; mengacaukan; membuat rusuh tidak keruan; 2 berkata tidak keruan; berbohong


Anjing menggonggong kafilah berlalu
Pernah dengar dong, peribahasa di atas… maknanya adalah, walaupun banyak yang mengkritik kita tetap jalankan apa yang kita anggap benar.

Mari kita baca KBBI
gong·gong v, meng·gong·gong v 1 membawa dng mulut; menggondol: kucing ~ tikus; 2 menyalak: anjing ~ ketika pencuri itu masuk ke halaman rumah itu;

meng·gong·gongi v menyalak berulang-ulang: anjing-anjing itu ~ orang asing yg hendak membuka pintu pagar itu;

gong·gong·an n hasil menggonggong; yg digonggong

Saya berpendapat, peribahasa di atas lebih mengacu pada kata gonggong yang maknanya membawa dengan mulut.

Gonggong yang artinya menyalak mungkin keluar setelah salah kaprah makna peribahasa itu di masyarakat.

Buktinya, gonggongan tidak diartikan salakan melainkan hasil menggonggong atau yang digonggong.
Ini pendapat saya lho.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan