Senin, 10 Juni 2013

Media Pembelajaran Alat Nyata



Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
oleh: Hari Untung Maulana

Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai sebuah usaha untuk mempermudah guru menyampaikan materi  dan juga untuk mempermudah siswa menerima materi.

Selain menyampaikan dan menerima materi. Selain kedua hal tersebut, media pembelajaran juga sangat bermanfaat ketika siswa melakukan uji kerja.

Guru bahasa Indonesia, terkadang kurang memperhatikan unsur penggunaan media ketika meminta siswa untuk praktik/unjuk kerja. Padahal, jika dibandingkan antara unjuk kerja yang menggunakan media dengan yang tidak menggunakan, akan sangat terasa perbedaannya.

Media pembelajaran apa saja yang dapat melejitkan secara optimal kemampuan siswa dalam unjuk kerja pelajaran bahasa Indonesia?

Pelantang / Mikrofon
Penggunaan pelantang akan mendatangkan aura yang berbeda ketika kita meminta siswa untuk berbicara. Bandingkan, pembacaan puisi, pidato, MC, dan diskusi yang menggunakan pelantang dengan yang tidak. Keberadaan pelantang, akan membuat siswa seolah-olah dalam kondisi sebenarnya. Memang sebaiknya pelantang tidak dipegang untuk pembacaan puisi, tetapi menggunakan stand mic , namun akan sangat bermanfaat ketika digunakan sebagai alat orasi.

Kostum
Pilih mana? Siswa membaca puisi dengan kostum atau siswa membaca puisi dengan seragam sekolah. Tentu, siswa akan lebih menjiwai ketika dengan mengenakan kostum. Dalam kegiatan pertunjukan sastra seperti puisi dan teater, penggunaan kostum sangat bermanfaat untuk mendekatkan diri dengan tokoh yang sedang diperankan.  Pembacaan puisi Balada Sumilah karya WS. Rendra, tentu akan terasa hidup jika pembacanya, atau tokoh-tokoh di dalamnya mengenakan kostum.
Bukan hanya dalam kegiatan berseni peran, kegiatan seperti diskusi,  berwawancara, menjadi pembawa acara atau MC juga membutuhkan kostum agar penjiwaan lebih matang.

Mimbar
Tidak perlu menggunakan mimbar masjid di bawa ke kelas, gunakan saja mimbar yang kecil seperti tempat partitur. Penggunaan mimbar berguna untuk materi berpidato. Selain kostum jas dan sepatu mengilat, guru juga menyiapkan mimbar sebagai tempat berpidato. Jika dikondisikan demikian, tentu kegiatan berpidato akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa

Kamera
Jika selama ini saya tidak merekam siswa-siswa yang maju membaca puisi. Maka pertemuan kali ini, saya merekam pembacaan puisi siswa. Saya sangat terkejut, ternyata tingkat keseriusan dan ekspresi siswa meningkat drastis. Rekam kegiatan membaca puisi siswa kemudian hasil rekamannya ditonton bersama-sama pembaca dan bersikusi tentang kekurangannya. Waktu terbatas? Tidak perlu semua anak, cukup hanya perwakilannya saja.

Alat rekam audio
Bentuk alat rekam saat ini beragam. Mulai dari kaset recorder, MP3, MP4, sampai HP.  Ketika telah sampai materi berwawancara, maka siswa harus mewawancarai narasumber dengan menggunakan alat perekam. Sudah tidak zamannya lagi ketika kita meminta siswa untuk bertanya jawab dengan narasumber dengan cara menulis pertanyaan dan hasil serta cara menjawab. Namun, sang nawarasumber saat itu, malah seperti membacakan kora pada satri yang sudah setor.

Latar tempat
Mari mencoba untuk praktik tidak di kelas. Menulis puisi tentang kehidupan di terminal. Jika kita hanya memberikan gambar kesibukan di terminal, tentu hasilnya akan berbeda jika siswa kita ajak ke terminal. Ketika kita hanya menunjukkan gambar sebuah taman, tentu akan lain jika kita menggiring siswa ke taman sekolah.
Membaca puisi kenapa tidak dilakukan di serambi masjid sekolah, atau di kantin. Awal dahulu anak-anak juga protes dan bilang malu ketika harus di depan umum. Namun, ternyata setelah ada yang maju, semuanya semangat tuh.

Contoh sesungguhnya
Kalau hanya ingin memberi contoh pembacaan puisi, pembacaan berita, pembawa acara atau MC, musikalisasi puisi, teater, dan diskusi... Youtube salah satu jawabannya. Mulai dari Indonesia Laywer Club sebagai contoh diskusi dan moderator, sampai master puisi kita W.S. Renda dan Taufik Ismail baca puisi, ada semua di situ. Daripada, guru meminta siswa seorang anak untuk maju dan memberi contoh. TETAPI, Anak-anak juga sangat senang jika guru sebagai contoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan