Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
oleh: Hari Untung Maulana
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai sebuah usaha untuk
mempermudah guru menyampaikan materi dan
juga untuk mempermudah siswa menerima materi.
Selain menyampaikan dan menerima materi. Selain kedua hal tersebut,
media pembelajaran juga sangat bermanfaat ketika siswa melakukan uji kerja.
Guru bahasa Indonesia, terkadang kurang memperhatikan unsur penggunaan
media ketika meminta siswa untuk praktik/unjuk kerja. Padahal, jika
dibandingkan antara unjuk kerja yang menggunakan media dengan yang tidak
menggunakan, akan sangat terasa perbedaannya.
Media pembelajaran apa saja yang dapat melejitkan secara optimal
kemampuan siswa dalam unjuk kerja pelajaran bahasa Indonesia?
Pelantang / Mikrofon
Penggunaan pelantang akan mendatangkan aura yang berbeda ketika kita
meminta siswa untuk berbicara. Bandingkan, pembacaan puisi, pidato, MC, dan
diskusi yang menggunakan pelantang dengan yang tidak. Keberadaan pelantang,
akan membuat siswa seolah-olah dalam kondisi sebenarnya. Memang sebaiknya
pelantang tidak dipegang untuk pembacaan puisi, tetapi menggunakan stand mic ,
namun akan sangat bermanfaat ketika digunakan sebagai alat orasi.
Kostum
Pilih mana? Siswa membaca puisi dengan kostum atau siswa membaca puisi
dengan seragam sekolah. Tentu, siswa akan lebih menjiwai ketika dengan
mengenakan kostum. Dalam kegiatan pertunjukan sastra seperti puisi dan teater,
penggunaan kostum sangat bermanfaat untuk mendekatkan diri dengan tokoh yang
sedang diperankan. Pembacaan puisi
Balada Sumilah karya WS. Rendra, tentu akan terasa hidup jika pembacanya, atau
tokoh-tokoh di dalamnya mengenakan kostum.
Bukan hanya dalam kegiatan berseni peran, kegiatan seperti
diskusi, berwawancara, menjadi pembawa
acara atau MC juga membutuhkan kostum agar penjiwaan lebih matang.
Mimbar
Tidak perlu menggunakan mimbar masjid di bawa ke kelas, gunakan saja
mimbar yang kecil seperti tempat partitur. Penggunaan mimbar berguna untuk
materi berpidato. Selain kostum jas dan sepatu mengilat, guru juga menyiapkan
mimbar sebagai tempat berpidato. Jika dikondisikan demikian, tentu kegiatan
berpidato akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa
Kamera
Jika selama ini saya tidak merekam siswa-siswa yang maju membaca puisi.
Maka pertemuan kali ini, saya merekam pembacaan puisi siswa. Saya sangat
terkejut, ternyata tingkat keseriusan dan ekspresi siswa meningkat drastis.
Rekam kegiatan membaca puisi siswa kemudian hasil rekamannya ditonton
bersama-sama pembaca dan bersikusi tentang kekurangannya. Waktu terbatas? Tidak
perlu semua anak, cukup hanya perwakilannya saja.
Alat rekam audio
Bentuk alat rekam saat ini beragam. Mulai dari kaset recorder, MP3,
MP4, sampai HP. Ketika telah sampai
materi berwawancara, maka siswa harus mewawancarai narasumber dengan
menggunakan alat perekam. Sudah tidak zamannya lagi ketika kita meminta siswa
untuk bertanya jawab dengan narasumber dengan cara menulis pertanyaan dan hasil
serta cara menjawab. Namun, sang nawarasumber saat itu, malah seperti
membacakan kora pada satri yang sudah setor.
Latar tempat
Mari mencoba untuk praktik tidak di kelas. Menulis puisi tentang
kehidupan di terminal. Jika kita hanya memberikan gambar kesibukan di terminal,
tentu hasilnya akan berbeda jika siswa kita ajak ke terminal. Ketika kita hanya
menunjukkan gambar sebuah taman, tentu akan lain jika kita menggiring siswa ke
taman sekolah.
Membaca puisi kenapa tidak dilakukan di serambi masjid sekolah, atau di
kantin. Awal dahulu anak-anak juga protes dan bilang malu ketika harus di depan
umum. Namun, ternyata setelah ada yang maju, semuanya semangat tuh.
Contoh sesungguhnya
Kalau hanya ingin memberi contoh pembacaan puisi,
pembacaan berita, pembawa acara atau MC, musikalisasi puisi, teater, dan
diskusi... Youtube salah satu jawabannya. Mulai dari Indonesia Laywer Club
sebagai contoh diskusi dan moderator, sampai master puisi kita W.S. Renda dan
Taufik Ismail baca puisi, ada semua di situ. Daripada, guru meminta siswa
seorang anak untuk maju dan memberi contoh. TETAPI, Anak-anak juga sangat
senang jika guru sebagai contoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan