Senin, 17 Desember 2012

SKI FKIP UNS

Pada semester 3-4, tahun kedua aku di UNS. Pada suatu hari aku yang merasa sangat rendah kemampuan membaca alquranku berbincang dengan teman satu kelasku bernama Imam Mas Arum.
Kira-kira begini obrolannya…
“Mam, aku mau belajar ngaji nih (membaca alquran) tahu gak tempat mengaji yang bisa aku ikutin.”
“Tahu, ikut aja aku besok”
“Kemana?”
“Santai aja.”

Esoknya, pada jam dan tempat yang telah kami sepakati, saya bertemu Imam Mas Arum dan ternyata saya diajak ke aula masjid NH (Nurul Huda) masjid UNS yang terletak gak jauh dari kampus FKIP dan sanggar peron. Di sana sudah berkumpul beberapa orang pria dan wanita.

Yang pria mengenakan pakaian rapi dengan satu cirri khas pada dahi mereka, yaitu tanda hitam
Yang wanita seluruhnya mengenakan jilbab panjang dan mengobrol dengan santun

Sat itu, tidak ada pelajaran alquran yang saya dapatkan, tetapi saya mendapatkan pelajaran tentang keislaman yang lain. Dan…TERNYATA…setelah sekitar 3 kali ikut ngumpul, aku diajak menjadi anggota SKI (Sie Kerohanian Islam) FKIP UNS

Mas-mas dan Mbak-mbak itu ternyata calon pengurus SKI yang sedang mengikuti pelatihan untuk menuju ke pelantikan. Mereka kader. Dan aku yang baru ikut kegiatan perkumpulan sebanyak 2 kali       –padahal tadinya cuma mau belajar mengaji- sudah diajak jadi pengurus.

Aku melalui proses pelantikan di kampus UNS cabang kleco sana, (lupa nama tempatnya) yang jelas anak-anak MIPA FKIP tadinya kuliah di sana sebelum pindah di Kentingan.
Dan juga mengikuti up grading di sebuah pesantren di kota Salatiga. Usai kedua kegiatan tersebut, saya resmi menjadi pengurus (bukan cuma anggota) SKI FKIP dengan amanat di Bidang Pelayanan Umat dengan ketua bidang saat itu Suyatno –temanku satu kost, seorang mahasiswa FKIP prog. Akuntansi angkt 97-

Dua tahun aku terlibat di SKI dan karya terbesarku adalah Buku Saku Kost-kostan

Buku ini adalah ideku untuk menyambut mahasiswa baru. Buku yang isinya data seluruh kost-kostan di sekitar kampus UNS Kentingan. Latar Belakangnya adalah karena aku mempunyai nomor kost-kostan teman-temanku di kampus yang aku sadari, ternyata Tak Ada di Buku Telepon dari Telkom. Ya iyalah… nama-nama kost-kostan gak bakal ada di buku telepon, soalnya, yang ada kan nama pemilik kost.
Jadi, niatnya adalah mengumpulkan semua data. Mulai dari nama kost, nomor telepon, alamat, sampai fasilitas yang disediakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan