Selasa, 28 Januari 2014

Belajar Menulis Surat Resmi bagian 3

oleh: Hari Untung Maulana

Sampai sekarang, kalau mencari contoh yang benar dari penulisan surat resmi, saya belum menemukan!

Saya pernah meminta anak-anak membawa contoh surat resmi, bisa dari kantor orang tuanya, dari pak RT, dari organisasi kakaknya, atau darimana pun. Hasilnya, malah anak-anak bingung atas perbedaan antara teori dengan surat-surat jadi yang mereka bawa.

teori yang diberikan guru kan mengacunya pada soal UN.

misalnya, penggunaan kata 'kepada' di alamat surat resmi, teorinya kan enggak perlu karena mubazir, tetapi di surat-surat resmi -bahkan yang dari dinas pemerintah- banyak ditemukan kata kepada.

Untuk pembelajaran surat resmi di sekolah saya hanya menggunakan satu buah buku, yaitu buku "Surat Menyurat dalam Bahasa Indonesia". Buku ini merupakan buku bagian kedua dari Seri Penyuluhan yang ditulis dan diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan tebal 47 halaman, buku ini dikeluarkan tahun 1991.

Saya enggak punya aslinya, tapi fotokopiannya, bukunya sendiri pernah saya pinjam dari perpustakaan di kampus saya dulu. dan selama ini kalau cari di toko-toko buku atau di buku-buku antik, enggak pernah ketemu.                                      (Kenapa enggak cari di Pusat Bahasa sana ya???)


Menurut saya, buku ini masih yang terbaik, karena keluaran dari pusat bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan