Karya : Hari Untung Maulana
Semoga saya dan istri saya termasuk dalam para penghuni surga......
(penonton) Aamiin.....
Karena menurut Alquran, penghuni surga adalah orang-orang yang selalu bersyukur dan bersabar.
Dia bersyukur menikah dengan saya
dan saya bersabar menikah dengan dia.
(penonton) Huuuuu..........................
Saya pertama kali ketemu dengan dia itu sebetulnya dalam suasana yang tidak menyenangkan.
ketika saya dan enam teman saya sedang berenang di sebuah telaga di tengah sebuah hutan
ternyata dia bersembunyi tidak jauh memperhatikan kami.
Dan karena saya yang paling ganteng dibandingkan para bidadara yang lain.
jadi dia mengambil baju terbang saya... sehingga saya tidak bisa kembali ke khayangan....
(penonton) Huuuuu..................................
Tapi yah, alhamdulillah, karena dia cantik juga, saya yah, akhirnya harus mengikhlaskan diri untuk tetap bersamanya.
Awal-awal nikah, merupakan moment yang menyenangkan... yang belum nikah maaf ya, pasti enggak tahu rasanya. makanya nikah.
Ada satu masakan yang diawal nikah dimasak oleh istri saya. dan saya tidak akan lupa. yaitu...
Tahu Isi Seger.
Suatu sore yang cerah, istriku memasak di dapur dengan ceria. aku menunggu dengan cemas. istriku datang dengan cepat. dia membawa 5 buah tahu isi buatannya barusan.
"Rasain dong yah",
ku ambil satu dan ku kunyah.... "
Aku : Kok tahunya seger begini Ma?"
Mama: Iya yah... kok isinya seger begini, beda kalau beli di warung
Aku : Isinya apa tadi?
Mama: Biasa kok, wortel, tauge, kol, daun bawang...
Aku : Hmmmm.... tadi ditumis pakai telur gak?
Mama : Telur? Ditumis? emang pakai ditumis dulu ya?
Aku : Jadi tadi isinya, abis dicuci langsung dimasukin ke tahu?
Mama : Iya.
Aku : Pantesan rasanya seger banget.
Saya suka sekali menemani istri saya berbelan ke pasar.
saya akan menyaksikan, bagaima aseorang pedagang, dengan segala daya dan upaya
mempertahankan harga barang yang ditawarkan. dan istri saya dengan sikapnya yang dingin dan sadis... selalu bisa membawa pulang barang yang dia inginkan dengan harga yang dia inginkan juga.
Pernah dulu ada pedagang yang sampai nangis-nangis supaya istri saya berhenti menawar.
"Tolong bu, tolong... itu sudah di bawah harga modal bu... tolong... kasihani kami bu... kami orang tak mampu..."
Dan istri saya.... dengan senyum kemenangan akan membayar seharga yang penjual itu tawarkan...
aneh kan?
karena memang istri saya itu cuma senang menawar dan puas ketika berhasil mendapatkan barang sesuai tawarannya.... tapi hatinya lembut, gak tega sama penjual yang sampai nangis-nangis.
Kalau harga yang ditawarkan sudah mentok...
misalnya waktu itu beli springbed.
sama penjuaknya sudah akhirnya pas seharga 1,2.. istri saya tidak habis akal...
matanya menerawang ke segala pojok toko.
didapatinya sebuah kursi anak dari plastik yang sudah agak kusam karena kelamaan di toko.
Akhirnya, jurus terakhir keluar. BONUS...
Oke 1,2 tapi saya minta kursi yang udah buluk itu. gimana? kalau enggak boleh enggak jadi nih.
Dengan pasrah -dari pada gak jadi beli- akhirnya penjual itu merelakan kursi buluknya.
Dan istri saya... membayar dengan pasti.
Pernah, pada akhirnya istri saya harus bertekuk lutut, menyerah, dan mengibarkan bendera kuning atas perjuangan yang dilakukan sang pedagang. Akhirnya istri saya kalah.
Dia terlanjur seneng sama barang yang cuma satu-satunya itu. Dan pedagang itu rupanya mampu membaca aura dan gesture istri saya dengan tetap bergeming mempertahankan harganya.
Istri saya, membuka dompetnya secara perlahan, dengan gerakan slow motion level 10, Istri saya mengambil uang yang ada di dompet.
Menghitungnya dengan suara hampir terisak. Air matanya hampir jatuh merasakan suasana perpisahan.
Perlahan, dia angsurkan uangnya. ketika sang pedagang sudah memegang uang tersebut. Istri saya masih mempertahankan uang itu dalam genggamannya. erat seakan tak ingin berpisah.
Sedih ye...
Istri saya tuh perhatian banget sama saya... hal-hal yang kecil dan tersembunyi aja dia tahu lho. waktu itu pernah saya makan sama dia... terus dia bilang, "Yah, ada upil tuh di jidat." Kan, hal-hal kayak gitu aja dia tahu.
Istri saya itu asli Jawa, suka makanan yang rada-rada manis gitu. Jadi kalau kita makin di luar dan makan di restoran yang mungkin rasa masakannya agak-agak asin... dia jadi makannya seringnya sambil ngeliatin saya. saya tanya, kenapa kok ngeliatin aja?
Ini biar terasa agak manisan kalau sambil ngeliatin wajah kamu.
Kalau lagi buka puasa juga dia sering ngajak buka bareng sama saya.
katanya sih mau mengikuti sunah rasul... berbukalah dengan yang manis.
Jika saya disuruh memilih "Harta atau Istri", maka saya pilih Harta
karena istri saya adalah satu-satunya harta saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan