oleh: Hari Untung Maulana
Permintaan dari teman di teater dulu... Mas Bronto Ari Seno
Belajar seni pantomim berarti belajar menajamkan dan menerjemahkan IMAJINASI
Sepengatahuan saya, pantomim adalah cabang teater yang paling sulit.... Jika puisi, teater naskah, sinetron, film.... untuk memberitahu kita sedih... bisa dengan kata-kata, gerakan, dan ekspresi.
Sedangkan pantomim, kita hanya diperbolehkan menggunakan media ekspresi dan gerakan untuk memberitahukan apa yang kita maksudkan.
Untuk menajamkan imajinasi memang perlu dikuatkan sejak usia dini
Maaf, saya contohkan diri saya dahulu.
Sejak usia 4 tahun... anak-anak saya sudah saya perkenalkan dengan imajinasi... (ibunya mah gak sanggup)
MAIN PURA-PURANYA
Saya ajak anak saya untuk duduk berhadapan
dia bingung.
ketika dia bertanya, "mau apa?"
Saya tanpa bicara pura-pura teringat sesuatu. andalkan ekspresi saja.
lalu saya katakan, "MAKAN BAKSO"
Saya segera berdiri dan pura-pura beranjak ke meja makan.
saya berpantomim seolah memegang sebuah mangkok yang berisi bakso yang sangat panas.
(saat itu anak saya akan bengong)
saya taruh mangkok bakso itu.... lalu saya ambil lagi yang punya saya.... saya taruh di depan saya.
Saya katakan, "Kita makan bakso sekarang."
anak saya berkata, "mana baksonya?"
"pura-puranya kita makan bakso." (dia mulai paham.... pura-puranya)
Saya mengaduk-ngaduk mangkok bakso.... pakai sendook imajiner...
anak saya mulai menirukan.
Lalu saya pura-pura makan dan terkejut karena kepanasan. Saya suruh dia untuk makan baksonya.
Tanpa saya perintahkan untuk terkejut kepanasan..... anak saya itu sudah meniru apa yang saya lakukan tadi.
Dia juga merasa kepasanan.
lalu saya pura-pura ngipasi baksonya.
saya pura-pura ambil sambal.... di kocok-kocok dan dituang ke mangkuk...
saya makan.... saya pura-pura kepedasan... mulut berdesis, mengelap keringat di jidat, dll.
anak saya niruin.... dia ambil sambal... kepedasan.... dan surprise... dia minta minum....
Aduh... aduh... minum... minum....
sukses....
akhirnya kita makan bakso sampai habis.... sampai meminum kuahnya di mangkok.
Itu pengalaman berlatih pantomim untuk anak saya yang pertama....
untuk anak saya yang kedua.... belum sempat makan... mangkoknya udah diubrak-abrik sama dia dan dia langsung kabur....
setiap anak berbeda-beda..... enggak ada salahnya dicoba...
untuk siswa kelas 3-6 SD..... coba dimulai dengan MAIN PURA-PURANYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan