Latihan menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara.
salah satunya adalah dengan teknik copy the master
ada beberapa bentuk latihan teknik copy the master
Bentuk Pertama Copy The Master
Mengganti beberapa kata dengan kata sendiri
Teknik ini sebenarnya sangat dekat dengan plagiat.
Jadi, puisi dari hasil latihan copy the master dengan mengganti kata harus diperlakukan sebagai berikut:
1. Hanya sekadar untuk latihan di kertas yang akhirnya untuk dibuang
2. Tidak boleh dipublikasikan, dibukukan, atau dibacakan dalam forum-forum sastra.
3. Tidak menganggap bahwa puisi tersebut adalah murni hasil karya sendiri.
4. Ganti judulnya
Mengapa hal tersebut harus dilakukan. Karena akibatnya Anda dapat dianggap plagiator oleh orang lain yang merasa familiar dengan puisi Anda.
Contoh teknik copy the master dengan mengganti beberapa kata
Perhatikan, jika ada orang lain yang pernah membaca puisi "Prajurit Jaga Malam", tentu akan familiar dengan kata-kata depan yang tidak dihapus
 
Ini perbandingan hasilnya
 
 
Chairil
  Anwar 
Waktu
  jalan.  
Pemuda-pemuda
   
Mimpinya
  kemerdekaan  
kepastian
  ada di sisiku  
Aku
  suka pada mereka  
Aku
  suka pada mereka  
Malam
  yang berwangi mimpi, 
Waktu
  jalan.  
 | 
  
WAKTU
  LAH MELIBAS  
Hari
  Untung Maulana 
Waktu
  jalan. Melibas semua kepala 
Pemuda-pemuda
  yang dulu gagah kini tidak 
Mimpinya
  kemerdekaan mewujud jadi nyata 
kepastian
  ada di sisiku memanggil manggil menderu 
Aku
  suka pada mereka yang sambut panggilanku 
Aku
  suka pada mereka yang duduk di sisiku 
Malam
  yang berwangi mimpi, berbunga harapan 
Waktu
  jalan. semua kepala terlibas 
 | 
 
 ======================== latihan menulis puisi =====================
Bentuk Kedua Copy The Master
Ganti selang seling kata per larik
Teknik ini hanya memanfaatkan kata-kata yang ada sebagai pemancing kreativitas.
Hasil akhirnya harus benar-benar berbeda dengan puisi asal
Contoh
SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH
Sebuah jaket
Kami semua
Telah pergi
Dalam kepedihan
Sebuah sungai
Di bawah
Antara kebebasan
Berlapis senjata
Akan mundurkah
Seraya mengucapkan
Berikrar setia
Dan mengenakan
Spanduk kumal itu,
Kami semua
Dan di atas
Menunduk
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.
Kita dapat ubah seperti berikut
Setelah kita ganti kalimat belakang, sekarang kita ganti kalimat depan
Jika Kita Kalah
Hari Untung Maulana
belati yang kau berikan padaku
aku paham maksudnya
tanda mata dari ia yang perkasa
pergi membawa luka menganga
rembang mengalir membawa tangis
gembala menggiring bayang-bayang kegelapan
dongeng dan khayalan tentang merdeka
menjelma ingat yang tak tahu wujudnya
sampai disinikah perjuangan kita
lambaian sapu tangan salam perpisahan
memuja pada nasib yang malang
runtuh dengan ikat kepala kebodohan
langit mengumumkan duka
kepala menengadah bisa membacanya
mengeja pusara-pusara muda
menyiapkan untuk anak cucu kita
Perhatikan, sudah menjadi puisi yang berbeda kan?
intinya, kata-kata (depan-belakang) hanya menjadi sumber inspirasi
ini perubahannya
SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH 
Sebuah
  jaket 
Kami
  semua  
Telah
  pergi  
Dalam
  kepedihan  
Sebuah
  sungai 
Di
  bawah 
Antara
  kebebasan 
Berlapis
  senjata  
Akan
  mundurkah  
Seraya
  mengucapkan  
Berikrar
  setia  
Dan
  mengenakan  
Spanduk
  kumal itu,  
Kami
  semua  
Dan
  di atas  
Menunduk
   
Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata Lanjutkan Perjuangan.  | 
  
SETELAH KALIMAT BELAKANG DIGANTI 
SEKARANG KITA GANTI KALIMAT DEPAN 
 | 
  
JIKA KITA KALAH 
Hari
  Untung Maulana 
Belati
  yang kau berikan padaku 
Aku
  paham maksudnya 
Tanda
  mata dari ia yang perkasa 
Pergi
  membawa luka menganga 
Rembang
  mengalir membawa tangis 
Gembala
  menggiring bayang-bayang kegelapan 
dongeng
  dan khayalan tentang merdeka 
menjelma
  ingat yang tak tahu wujudnya 
sampai
  disinikah perjuangan kita 
lambaian
  sapu tangan salam perpisahan 
memuja
  pada nasib yang malang 
runtuh
  dengan ikat kepala kebodohan 
langit
  mengumumkan duka 
kepala
  menengadah bisa membacanya 
mengeja
  pusara-pusara muda 
menyiapkan
  untuk anak cucu kita 
JADI PUISI YANG BERBEDA KAN? 
 | 
 
+++++++++++++++++++++++latihan menulis puisi++++++++++++++++++++++++
Bentuk ketiga copy the master
Ganti Selang Seling Larik
Kita cari puisi master
Lalu kita hapus lariknya selang seling
contoh:
MATA HITAM
karya : WS Rendra
karya : WS Rendra
Dua mata hitam adalah matahati yang biru
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
menjadi...
(mata-mata yang melarikan kenyataan jadi maya)
(bahkan lelaki batu punya sekeranjang rindu)
(menggeliat, meluncur, dan menggapai Tuhannya)
                                   (hanya ada kerlip kunang-kunang yang kesepian)
setelah kita ganti larik yang urutan genap... sekarang kita ganti yang urutan ganjil
menjadi...
Di depanku berjejer dua ratus tiga puluh mata
(mata-mata yang melarikan kenyataan jadi maya)
(mata-mata yang melarikan kenyataan jadi maya)
Bukan hanya kau yang sibuk memunguti rindu
(bahkan lelaki batu punya sekeranjang rindu)
(bahkan lelaki batu punya sekeranjang rindu)
Dia lemparkan ke segala penjuru mampir ke otakku
(menggeliat, meluncur, dan menggapai Tuhannya)
(menggeliat, meluncur, dan menggapai Tuhannya)
Kini ia telah sampai di batas cahaya
                                   (hanya ada kerlip kunang-kunang yang kesepian)
baca juga yang satu ini:
Cara bikin puisi ala hroen20
baca juga yang satu ini:
Cara bikin puisi ala hroen20
Terima kasih ilmunya Pak Hari 😊.
BalasHapus