Jumat, 30 Desember 2016

Tugas Analisis Semantik Buku Cerita Anak

ANALISIS SEMANTIK PADA BUKU CERITA ANAK “DATANG LAGI YA”

Oleh: Hari Untung Maulana                  NIM: 7771150019


Sangat menarik melakukan analisis semantik pada sebuah buku cerita anak. Seperti kita ketahui bersama, buku cerita anak merupakan sebuah buku yang isinya diperuntukkan bagi anak-anak namun diperlukan bantuan oleh orang tua untuk membacakan dan memberikan pemahaman. Terkait dengan pemahaman buku cerita anak, tentu tidak lepas dari peran kajian semantik.
Kajian semantik yang dapat dianalisis dari buku cerita anak “Datang Lagi Ya”, karangan Erna Fitrini dengan ilustrator Dewi Tri Kusumah adalah sebagai berikut:

1.         Kata dan genus proximum
Dalam buku cerita tersebut, tertulis frasa “Anak ondel-ondel”. Jika kita menganlisis kata ‘anak’ secara genus proximum, tentu akan kita dapatkan bahwa ‘anak’ dicirikan dengan manusia, berukuran kecil, dan tidak dewasa. Berdasarkan hal itu, istilah anak ondel-ondel mungkin dirasa tidak tepat. Istilah yang tepat mungkin adalah ondel-ondel kecil.

2.         Semantik dan Logika
Salah satu kajian dalam semantik adalah pemikiran dan logika. Makna yang ditangkap oleh seseorang sangat bergantung pada kemampuan orang tersebut menggunakan pemikiran dan kemampuan logikanya. Analisis logika buku cerita anak “Datang Lagi Ya”, mungkin dapat ditangkap oleh anak-anak yang belum mengerti benar dengan logika makhluk tak hidup yang digerakkan oleh manusia (wayang, boneka, ondel-ondel, kostum badut, dll.). Namun, jika buku tersebut dibaca oleh orang dewasa yang telah memiliki kemampuan berlogika dengan baik. Maka, cerita anak-anak tersebut tidak dapat diterima oleh akal pikirannya. Sehingga makna yang didapat oleh anak-anak dan orang dewasa tentu berbeda.

3.         Semantik dan Visual
Simbol dan gambar juga menjadi bagian dari kajian semantik. Setiap simbol dan gambar tentu memiliki makna tersendiri. Buku cerita anak “Datang Lagi Ya” lebih di dominasi oleh gambar dibanding oleh tulisan. Sehingga secara langsung gambar memiliki peran penting dalam buku tersebut yang merupakan buku untuk anak-anak. Namun, jika memperhatikan lebih detail gambar-gambar yang terdapat dalam buku tersebut, pembaca anak dapat kebingungan dengan inkonsistensi yang terdapat dalam gambar.

Pada gambar 1 halaman 13 tertulis, “Rupanya, sarung mereka diterbangkan angin.” Jika melihat gambar yang dimaksud maka diperoleh makna, bahwa sarung yang diterbangkan angin berjumlah 2 buah. Hal itu terlihat dari ada 3 ondel-ondel dan hanya satu yang masih menyandang sarung sedang yang dua tidak.

Namun, pada halaman selanjutnya  (hlm 14), terlihat ondel-ondel kecil itu hanya menunjuk satu buah sarung yang tersangkut di pohon. 

Inkonsistensi masih berlanjut di halaman 18 dan 19 ketika Gugun berhasil mengambil sarung yang tersangkut. Jumlah sarung yang terjatuh adalah sebanyak tujuh buah. Akhirnya, pada halaman 20 dan 21 ketika ondel-ondel kecil mengajak Gugun bermain lempar sarung bersama, jumlah sarung lengkap ada 3 untuk 3 ondel-ondel. 

Jika buku tersebut dibaca oleh anak pintar, tentu akan menimbulkan pertanyaan baru yang berkaitan dengan pemahaman terhadap isi buku.

4.        
Semantik dan Ucapan

Memahami makna sebuah tulisan, sangat bergantung pada pengucapan yang dilakukan. Penjedaan sangat berpengaruh pada makna yang diperoleh. Pada gambar di samping, terdapat tulisan, “Gugun berjanji akan bermain kembali ke dunia ondel-ondel.” Makna tulisan tersebut dapat berbeda jika penjedaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.  Gugun berjanji / akan bermain kembali / ke dunia ondel-ondel //
b.  Gugun berjanji / akan bermain kembali ke dunia / ondel-ondel //
Kedua penjedaan di atas menimbulkan makna yang berbeda. Makna dari kalimat (a) yaitu Gugun akan bermain kembali ke dunia ondel-ondel, sedangkan makna kalimat (b) adalah Gugun akan bermain kembali ke dunia dan itu diucapkan kepada ondel-ondel.

Kesimpulan:

Sebuah buku cerita anak-anak ternyata juga dapat dianalisis secara semantik. Kemampuan pengarang cerita anak dalam mengolah kata dan ilustrasi sangat penting agar anak memiliki pemahaman yang benar terhadap makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan