oleh: Hari Untung Maulana
Sebagian dari kita tentu sudah sangat paham tentang personifikasi.
yaitu:
Majas kiasan yang melekatkan sifat-sifat insani pada benda yang tidak bernyawa
misalnya:
1. Istana membantah pernyataan dari pengamat politik
2. Udara pagi menyapaku bersahabat
3. Cinta yang kau miliki adalah cinta yang buta
4. Hujan memandikan tanah lapang belakang sekolah
5. Gunung merapi mengeluarkan kemarahannya
6. Tangannya menari lincah di atas kanvas
7. Sepeda kumbangku sudah mulai tua dan letih
8. Sepatu ini sudah tak bernyawa
9. Lambaian nyiur di pantai melepas kepergianmu
10. Kereta itu tertatih-tatih meninggalkan stasiun
Sedangkan, depersonifikasi adalah kebalikan dari personifikasi
yaitu:
Majas kiasan yang melekatkan sifat-sifat benda kepada manusia
misalnya:
1. Ia adalah pelabuhan tempatku bersandar.
2. Bungaku yang dulu layu kini tersenyum kembali. (bungaku: pasangan)
3. Engkaulah bulan yang menyinari malamku.
4. Hatiku sangat luas, bagai samudra.
5. Pikiranku tajam perasaannku lembut.
6. Demi menunggu dirinya, hatiku sampai berkarat.
7. Pikirannya melayang, terbang setinggi awan.
8. Saat aku lewat, banyak kumbang yang menyapaku.
9. Dialah singa pada pasir yang sangat terkenal itu.
10. Ia adalah seorang gadis yang sangat rapuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan