Jumat, 06 Juni 2014

Tips: 12 Kiat Melancarkan Mudik

Ide: Yudhistira Anm Massardi
Sumber:
Majalah HumOr no 60
HALAMAN 16-17
24 mar – 13 apr 1993
Harga Rp2.300
(tarif khusus lebaran)

12 KIAT MELANCARKAN MUDIK

Jangan mudik menjelang lebaran. Mudiklah tiga bulan sebelum atau sesudahnya


Jangan naik kendaraan umum. Naik saja kendaraan-kendaraan khusus. Misalnya, kendaraan khusus: bensin, semen, sampah, peti kemas, hewan potong, ambulans, atau mobil jenazah.


Jika naik kendaraan pribadi, hindari jalan-jalan macet, longsor, rawan kecelakaan, dan tanpa jembatan. Ambillah jalur kabel telepon, pipa air minum, pipa gas, atau listrik tegangan tinggi.


Membawa banyak bawaan akan sangat merepotkan. Buka saja bank dan toko sandang-pangan di kampung Anda. Jadi, Anda mudik cukup dengan bawa badan, atau nyawa saja (boleh pilih)!


Kalau lebaran kali ini Anda tak mungkin mudik, tampil saja di TVRI dalam acara berita buronan dan ucapkan salam kepada keluarga besar Anda di kampung.


Kalau memang tak mungkin, kenapa harus mudik? Kirimkan saja salam dan permintaan maaf anda melalui surat, telegram, telepon, faksimil, atau melalui pembantu rumah tangga Anda.


Yang paling praktis, memang tidak mudik. Pergi saja ke luar negeri!


Yang lebih mudah, tentu saja Anda jangan pergi dari kampung halaman! Garaplah potensi ekonomi di sana: jadikan bendungan, lapangan g olf, bedol desa, atau lahan budi daya banjir!


Kalau anda sudah sukses di jakarta, kenapa tak Anda hijrahkan saja seluruh keluarga besar Anda ke ibukota? Buatkan real estate atau kondominium untuk mereka!


Kalau anda masih Senin-Kemis, tak masalah, ajak mereka berbisnis sampah, mengemis atau pembantu rumah tangga. Atau, jadikan saja mereka konglomerat! Di sini kan baru ada 50 orang!


Bikinlah Persatuan Para Pemudik (PPP). Dirikan koperasi angkutan lebaran. Beli bus, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, khusus untuk dipakai para anggota PPP!



Masih susah? Jangan khawatir! Mulai tahun 2000 nanti, tak akan ada lagi acara mudik. Anda dan anak cucu Anda pasti akan lebih suka membaca majalah humor yang terbit 2000 halaman!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan