Majalah NO. 69
11-24 Agt 1993
Halaman 68-69
oleh: Moch Rivan
Putus cinta gampang cari ganti. Putus rokok? Setengah mati! Ah, yang bener?
Apa bukan: putus cinta patah hati, putus rokok sehat lagi?
Bukannya mau menghasut, sebaik-baiknya Anda, pilihlah ungkapan kedua
Soalnya itu persis dengan anjuran di bawah ini
1
Gantilah kebiasaan merokok dengan kebiasaan mengunyah makanan ringan, mengunyah permen karet, atau mengunyah daun sirih.
2
Rajin-rajinlah berolahraga, ikut klub jantung sehat. Bersepeda keliling kota sambil menghitung puntung rokok yang berserakan di jalan.
3
Ingat, kebiasaan merokok dapat memperburuk suara Anda dan menutupi kesempatan Anda menjadi Tarzan
4
Jadi karyawan perusahaan cengkeh, pasti sibuk mengurus stock berton-ton cengkeh di gudang beserta teknik sim sala bim-nya, pasti lupa waktu untuk merokok
5
Jauhkanlah diri dari lingkungan asap rokok maupun warung rokok, caranya: bikin rumah di tengah laut.
6
Boleh-boleh saja beli rokok, tapi jangan beli, pinjam, atau punya korek api
7
Bekerjalah di pabrik rokok dan pandangi jutaan batang rokok yang menumpuk, biar kenyang sebelum mencobanya.
8
Jangan rugikan diri sendiri, ambil keuntungan dari orang lain, dengan menjadi penjual asbak atau pengusaha rokok yang sukses (?)
9
Walaupun kadar tar dan nikotinnya rendah, tetap saja dapat merugikan kesehatan. Jadi jangan membaca, mendengar, atau melihat iklan rokok.
10
Jika Anda berniat untuk berhenti merokok, laksanakan detik ini juga! Tanpa syarat apapun! Buang semua asbak, korek api, dan rokoknya
11
Catatan: yang dicoret itu terdapat dalam teks di majalah, tapi saya agak kurang setuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberi masukan