Selasa, 11 Agustus 2015

Puisi Tentang Narkoba atau Narkotika



SURAT DARI ALAM ARWAH
Karya: ABDUL RAHMAN SALEH

Hakim, Jaksa, dan Polisi
Yang kami hormati

Namaku Eddy
umurku dua puluh tahun
aku mati
karena addiksi

Atau aku ini Tuty
Cantik dan seksi
Delapan belas tahun
Ketika heroina
Menggiring aku
ke liang fana

atau aku berjuta
generasi muda mati sia-sia
mengejar mimpi di telikung kokaina
di jalan-jalan Jakarta 
di tempat-tempat lain
kota-kota kita 
lorong-lorong khayali
tangis ibu dan bapak kami

Ibu dan Bapak serta teman kami
Masih menangisi nasib
Apa yang mengantar
Kami ke kubur abadi

Rasanya baru kemarin

Bapak dan ibu memomong
Mencium kening kami
Ketika bangun pagi hari

Dan merenung, Ketika mereka tua …
Ada tangan-tangan kekar putra-putrinya
Membimbing kakinya
Menyeberang jalan atau Pergi ke Mekkah

Tapi sekarang kami di sini,
Di kuburan dangkal dalam nasib tak pasti
Karena overdosis Dan addiksi

Orang tua kami menyesali diri
Berkali-kali memukuli tembok Dan ratapan hati
Dosa apa Tuhan,
Menghancurkan keluarga kami
Padahal sebenarnya,
Kami menghukum diri kami sendiri


Bapak, ibu hakim, jaksa dan polisi
Atas dasar hak moralitas apa
Anda semua masih saja membebaskan para pengedar, bandar, dan musuh generasi muda?

Tidakkah bapak-ibu takut Pada balasan Tuhan
Putra-putri bapak ibu jadi korban penyalahgunaan
Dan mati di wc-wc umum Dan di jalan-jalan

Kebahagiaan dunia maya
Harta tak halal yang bapak ibu terima 
Tak ada artinya
dibanding nasib berjuta generasi muda
dilibas narkotika

siapa tahu nanti akan ada 
anak cucu bapak ibu juga

atas dasar logika mana 
Anda semua masih saja bermain mata
membalik-balik kata serta pasal-pasal
dari bandar ke pengedar
dari pemakai berubah jadi korban

Seorang pengedar hari ini
akan jadi predator jutaan anak bangsa
dan ratusan ribu  keluarga Indonesia

Surat ini ditulis dari balik kuburan
Alam arwah yang gelap dan nestapa
Dari Eddy, Tuty, Rini, generasi muda Indonesia
Yang terlanjur binasa

Bapak Ibu Hakim, Polisi dan Jaksa
Semoga anda semua
Masih dapat kesempatan kedua
Sedang kami sekarang
Bisa didekap sia-sia
Hanya surat yang bicara bersuara
Memanggil-manggil
Kesadaran kita semua

Abdul Rahman Saleh adalah Jaksa Agung RI tahun 2004 s.d. 2007. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan